356
Kim Jong Un dan putrinya, Ju Ae, mengunjungi kementerian pertahanan, untuk menandai ulang tahun ke-76 berdirinya Tentara Rakyat Korea Utara. (KCNA-Yonhap)
09:39
14 Februari 2024
Para Pakar Mengatakan Agresi Retorika Kim Jong Un akan Meningkat Sepanjang Tahun Ini
- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, diduga akan melanjutkan agresi verbalnya, selain uji coba senjata dan latihan militer sisa tahun ini.
Dugaan terhadap agresi Kim Jong Un tersebut, diungkap menurut para ahli di Seoul, Korea Selatan.
Dalam ancaman terbaru yang dibuat pada ulang tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea pada hari Kamis (8/2), Kim Jong Un mengatakan bahwa ia bersedia melenyapkan musuh-musuh negaranya (Korea Selatan dan Amerika Serikat) dengan menekankan kesiapan tempur Korea Utara. "Jika kekuatan musuh berusaha menyentuh martabat bangsa, dan rakyat kita bahkan dengan sehelai rambut pun," bunyi pernyataan yang dimuat dalam surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun, dikutip JawaPo.com dari Korea Herald, Rabu (14/2). "Itu adalah tekad yang tak tergoyahkan dari Tentara Rakyat Korea untuk memusnahkan benteng-benteng pertahanan mereka tanpa sisa, dengan kekuatan yang tidak terbayangkan," lanjut isi surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun. Park Won Gon, seorang profesor studi Korea Utara di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan bahwa ancaman-ancaman dari pemimpin Korea Utara akan terus berlanjut seiring dengan jadwal pemilihan presiden Amerika Serikat. "Meskipun Korea Selatan akan mengadakan pemilihan parlemen pada bulan April, tampaknya tidak banyak yang dapat dilakukan Kim untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkannya dari Korea Selatan. "Namun dia pasti ingin membalikkan keadaan dengan presiden Amerika Serikat berikutnya, apakah itu Biden atau Trump," kata Park dalam sebuah panggilan telepon dengan Korea Herald. Park mengatakan bahwa Kim, untuk menegaskan kehadirannya dalam beberapa bulan menjelang pemilihan umum di Washington. Pemimpin Korea Utara tersebut akan berusaha untuk meningkatkan tingkat risiko yang dirasakan oleh negara tersebut, dengan mengintensifkan ancaman untuk mendapatkan pengaruh dalam tawar-menawar dengan pemerintahan Amerika Serikat yang akan datang. Dia mengatakan bahwa hal yang paling mencolok dari ancaman Kim Jong Un pada minggu lalu adalah menyatakan, pendudukan paksa atas Korea Selatan jika terjadi keadaan darurat namun kemungkinan hal itu terjadi hampir tidak ada. "Korea Utara mempertahankan pendiriannya, bahwa mereka tidak akan melakukan serangan preemptive terhadap Korea Selatan." "Tidak ada alasan bagi Korea Selatan dan Amerika Serikat untuk menyerang Korea Utara terlebih dahulu," katanya. Yang Uk, seorang peneliti senior di Asan Institute of Policy Studies, setuju bahwa tujuan pemimpin Korea Utara tampaknya adalah untuk terus mendorong terciptanya krisis sepanjang tahun ini. "Pernyataan dari Kim adalah yang paling agresif, dan itu karena dia beroperasi dengan pemilihan umum Amerika Serikat dan Korea Selatan yang sudah di depan mata," katanya. ***
Editor: Novia Tri Astuti
Tag: #para #pakar #mengatakan #agresi #retorika #jong #akan #meningkat #sepanjang #tahun