Hasil Pemilu Pakistan 2024: Partai Pemenang Masih Harus Bentuk Koalisi
Pendukung partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin Imran Khan memprotes dugaan penyimpangan dalam hasil pemilu nasional Pakistan, di Karachi pada 11 Februari 2024 
16:10
12 Februari 2024

Hasil Pemilu Pakistan 2024: Partai Pemenang Masih Harus Bentuk Koalisi

Pakistan menggelar pemilihan parlemen pada 8 Februari 2024 lalu.

44 partai politik bersaing memperebutkan 265 kursi di Majelis Nasional.

Pemilu tahun ini merupakan pemilihan umum ke-12 di negara ini sejak memperoleh kemerdekaan 76 tahun lalu.

Mengutip indianexpress.com, menurut Komisi Pemilihan Umum Pakistan, Independen yang didukung oleh mantan perdana menteri Imran Khan, memenangkan pemilu dengan suara tertinggi.

Di urutan kedua ada partai PML-N pimpinan Nawaz Sharif, dan diikuti Partai Rakyat Pakistan (PPP).

Jumlah perolehan suara berbeda-beda karena ada perbedaan perhitungan.

Secara historis, karena kekacauan dan ketidakseimbangan politik di Pakistan, tidak satupun dari 30 perdana menterinya berhasil menyelesaikan masa jabatan lima tahun penuh.

Seorang pedagang memegang poster bergambar mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan (kiri) yang dipenjara, di sebuah pasar di Lahore pada 9 Februari 2024, sehari setelah pemilu nasional Pakistan. Seorang pedagang memegang poster bergambar mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan (kiri) yang dipenjara, di sebuah pasar di Lahore pada 9 Februari 2024, sehari setelah pemilu nasional Pakistan. (AAMIR QURESHI / AFP)

Tentang Pemilu Pakistan

Perdana Menteri berikutnya harus mendapatkan suara mayoritas sederhana di Majelis Nasional Pakistan, atau setara dengan 169 suara, untuk dapat menjabat.

Tiga "pemain" utama dalam pemilu tahun ini yakni Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N), yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Nawaz Sharif, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) di bawah kepemimpinan Imran Khan, dan Partai Rakyat Pakistan (PPP), yang mengusung mantan menteri luar negeri Bilawal Bhutto Zardari sebagai calon PM.

Tuduhan Kecurangan Pemilu

Tuduhan manipulasi hasil suara mulai beredar tak lama setelah pencoblosan.

Video dan rincian spesifik dari berbagai TPS dibagikan di media sosial.

Baik PML-N maupun PPP tidak mendesak agar hasil pemilu segera diumumkan atau berupaya mempublikasikan jumlah kursi yang mereka peroleh.

Hanya tim PTI yang dengan sungguh-sungguh menuntut hasil dari Komisi Pemilihan Umum Pakistan.

PTI memobilisasi petugas pemungutan suara dan pendukungnya untuk mendapatkan salinan Formulir 45 yang telah ditandatangani.

Kandidat yang didukung PTI ikut serta dalam pemilu sebagai calon independen, namun dengan pengakuan penuh atas hubungan mereka dengan Imran Khan.

Meskipun petunjuk resmi atau hasil selanjutnya tidak tersedia, tim PTI dan sejumlah media mulai mengumpulkan hasil berdasarkan penghitungan TPS dan memperbarui hasilnya secara publik.

Hasil resmi mulai terlihat sejak Jumat (9/2/2024) pagi dan barulah terlihat perbedaan dalam hasil tersebut, terutama jumlah kursi yang diperoleh terhadap kandidat independen yang didukung PTI.

Komisi Pemilihan Umum Pakistan menyatakan hanya 93 kandidat yang didukung PTI sebagai pemenang.

Sedangkan berdasarkan pengumpulan Formulir 45 asli pada tanggal 10 Februari, PTI mengklaim memperoleh 170 kursi di Majelis Nasional dan menyatakan keyakinannya dalam membentuk pemerintahan di Khyber Pakhtunkhwa dan Punjab.

Menurut Al Jazeera, hasil akhir pemilu yang diumumkan Minggu (11/2/2024) yakni:

- Independen yang didukung PTI memenangkan 97 kursi
- PML-N meraih 76 kursi
- PPP meraih 54 kursi
- MQM meraih 17 kursi

Siapa yang akan Membentuk Pemerintahan?

Setelah penghitungan suara akhir setelah pemilu di negara tersebut, Independen yang didukung oleh PTI pimpinan Imran Khan menjadi pemenang, sehingga mendorong PTI untuk mencari koalisi dengan partai politik lain untuk membentuk pemerintahan, lapor Dawn.

Pemimpin PTI Gohar Khan menyatakan bahwa partainya tidak akan menghubungi PML-N pimpinan Nawaz Sharif atau PPP Bilawal Bhutto.

Sementara itu, Bilawal dan Presiden PPP Asif Ali Zardari bertemu dengan Ketua PML-N Shehbaz Sharif pada hari Minggu.

Kedua partai itu untuk sementara sepakat untuk berkolaborasi “secara prinsip” untuk mencegah ketidakstabilan politik di negara tersebut.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Shehbaz Sharif, para pemimpin kedua partai membahas situasi negara secara keseluruhan dan potensi kerja sama politik di masa depan.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Sesuai dengan Konstitusi, Presiden Pakistan Arif Alvi harus mengadakan sidang baru Majelis Nasional pada tanggal 29 Februari.

Sesuai dengan Pasal 91(2) Konstitusi, presiden diberi mandat untuk mengadakan sidang Majelis Nasional dalam waktu 21 hari setelah sidang resmi pengumuman hasil pemilu atau penerbitan pemberitahuannya.

Seorang pejabat senior dari Sekretariat Majelis Nasional membenarkan bahwa semua persiapan yang diperlukan telah dilakukan untuk memulai sidang pengukuhan majelis baru, seperti dilansir Dawn.

Siapa yang akan Jadi Perdana Menteri Pakistan Selanjutnya?

Para pemimpin PML-N telah memulai diskusi untuk merancang formula pembentukan pemerintahan federal, seperti dilansir The Express Tribune.

Pembicaraan tersebut melibatkan penjajakan kemungkinan koalisi dengan PPP dan Gerakan Muttahida Quami-Pakistan (MQM).

Menurut laporan tersebut, jika terjadi perjanjian aliansi, PML-N akan mengambil posisi Perdana Menteri, sedangkan peran Presiden dan Ketua akan diberikan kepada mitra koalisinya.

(Tribunnews.comm, Tiara Shelavie)

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #hasil #pemilu #pakistan #2024 #partai #pemenang #masih #harus #bentuk #koalisi

KOMENTAR