Larry Ellison di Pusat Taruhan AI Global: Oracle All-In Mengejar Takhta Infrastruktur Kecerdasan Buatan
Larry Ellison, pendiri dan tokoh sentral Oracle, yang mengarahkan taruhan besar perusahaan pada pembangunan infrastruktur kecerdasan buatan global. (Foto: Bloomberg)
19:18
18 Desember 2025

Larry Ellison di Pusat Taruhan AI Global: Oracle All-In Mengejar Takhta Infrastruktur Kecerdasan Buatan

 

— Ketika nama-nama besar Silicon Valley seperti Elon Musk, Jeff Bezos, dan Mark Zuckerberg mendominasi wacana kecerdasan buatan (AI), satu figur veteran justru kembali memegang kendali strategis: Larry Ellison

Di usia 81 tahun, pendiri sekaligus pemegang kendali Oracle Corp. menempatkan perusahaan basis data raksasa itu pada taruhan terbesar sepanjang sejarahnya—membangun infrastruktur AI skala global.

Di tengah ledakan permintaan komputasi untuk AI generatif, Oracle memilih jalan agresif. Perusahaan ini mengucurkan belanja masif untuk pusat data, terutama guna melayani klien seperti OpenAI. 

Strategi ini berbeda dari pesaing lama yang lebih berhati-hati, dan menempatkan Ellison kembali sebagai penentu arah di era teknologi baru yang penuh risiko.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (18/12/2025), Oracle menandatangani kontrak sewa sekitar 150 miliar dolar AS (sekitar Rp 2.503 triliun, dengan kurs Rp 16.690 per dolar AS) dalam periode tiga bulan hingga November, sebagian besar untuk pusat data. 

Jika rencana berjalan sesuai target, pendapatan Oracle diproyeksikan melonjak lebih dari dua kali lipat dalam beberapa tahun ke depan, meski arus kas perusahaan akan tertekan dalam jangka menengah.

Namun, keberanian itu tak lahir dari ruang hampa. Ellison dikenal sebagai figur kompetitif sejak awal kariernya. “Dia sejauh ini adalah orang paling kompetitif yang pernah saya temui,” ujar Craig Conway, mantan eksekutif Oracle yang bekerja langsung di bawah Ellison pada 1990-an. 

Reputasi itu dibangun melalui ekspansi agresif perangkat lunak basis data, termasuk kontroversi lama dengan regulator dan pesaing.

Pada fase awal, Wall Street menyambut langkah Oracle dengan euforia. Saham perusahaan melonjak tajam pada September setelah lonjakan pemesanan unit komputasi awan. Bahkan, Ellison sempat melampaui sahabatnya, Elon Musk, dalam Bloomberg Billionaires Index sebagai orang terkaya di dunia—sebuah simbol kebangkitan kembali pengaruhnya.

Meski demikian, kekhawatiran mulai muncul. Investor mempertanyakan lonjakan utang dan kelayakan ekonomi pusat data berskala raksasa. Keraguan itu diperkuat oleh fakta bahwa OpenAI—klien terbesar Oracle—juga memiliki komitmen besar dengan Amazon Inc. dan CoreWeave Inc., sehingga memunculkan risiko penumpukan kapasitas.

Tekanan pasar tercermin jelas pada kinerja saham. Sejak menyentuh rekor pada 10 September, saham Oracle telah merosot sekitar 44 persen. Harga credit-default swaps perusahaan—indikator perlindungan gagal bayar—ikut naik, menandakan meningkatnya kehati-hatian pelaku pasar terhadap kesehatan keuangan Oracle.

Di tengah gejolak itu, Ellison justru memperkuat cengkeramannya. Dia meningkatkan porsi saham yang dikendalikan langsung dan mengawasi belanja perusahaan secara lebih ketat. Bahkan, eksekutif keuangan tertinggi kini melapor langsung kepadanya, melewati dua co-CEO yang dipersiapkan menggantikan Safra Catz.

Oracle sebenarnya telah mengantongi kontrak jangka panjang yang besar. Perusahaan melaporkan nilai pesanan tertunda mencapai 523 miliar dolar AS (sekitar Rp 8.723 triliun)—modal penting untuk transformasi di era AI. Namun, eksekusi menjadi ujian sesungguhnya.

“Oracle telah menandatangani cukup banyak bisnis untuk memuaskan investor, tetapi kemampuan atau probabilitas untuk mengeksekusi perjanjian tersebut telah menurun,” tulis Jackson Ader, analis KeyBanc, menanggapi laporan kinerja terbaru. 

Karena itu, tahun 2026 akan menentukan apakah strategi agresif Larry Ellison mampu mengembalikan Oracle ke jajaran pemain utama teknologi global, atau justru memperlihatkan batas ketahanan model bisnis infrastruktur AI berbiaya sangat besar.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #larry #ellison #pusat #taruhan #global #oracle #mengejar #takhta #infrastruktur #kecerdasan #buatan

KOMENTAR