Luncurkan Serangan Darat, Netanyahu Perintahkan Tentaranya Gusur 1,3 Juta Warga Palestina dari Rafah
Asap mengepul selama pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 Februari 2024 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan tentaranya untuk bersiap mengusir 1,3 juta warga sipil yang mengungsi di Rafah, Gaza. Mahmud Hams / AFP 
16:50
10 Februari 2024

Luncurkan Serangan Darat, Netanyahu Perintahkan Tentaranya Gusur 1,3 Juta Warga Palestina dari Rafah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan tentaranya untuk bersiap mengusir 1,3 juta warga sipil yang mengungsi di Rafah, Gaza, Palestina.

Kantor Netanyahu mengatakan Perdana Menteri meminta para pejabat militer untuk “menyerahkan kepada kabinet rencana gabungan untuk mengevakuasi penduduk dan menghancurkan batalyon” militan Hamas yang bersembunyi di Rafah, Jumat (9/2/2024).

Serangan udara Israel menghantam Rafah, kota yang padat penduduk pada Sabtu (10/2/2024).

Para saksi mata melaporkan adanya serangan baru di Rafah setelah militer Israel mengintensifkan serangan udara.

Kekhawatian meningkat pada kalangan warga Palestina akan adanya invasi darat.

Sejak perang Israel dengan kelompok Hamas meletus 7 Oktober, Rafah telah menjadi tempat pertahanan terakhir bagi pengungsi Palestina.

Invasi yang direncanakan Netanyahu di Rafah telah menuai kecaman dari kelompok hak asasi manusia, bahkan Washington, D.C.

Setelah mendengar Netanyahu bersiap menyerang, warga Palestina berseru bahwa mereka sudah tidak punya tempat lagi untuk kabur.

"Kami tidak tahu ke mana harus pergi," kata Mohammad al-Jarrah, seorang warga Palestina yang mengungsi dari utara ke Rafah, dikutip dari Al Arabiya.

Kota ini merupakan pusat populasi besar terakhir di Jalur Gaza yang belum dimasuki oleh pasukan Israel.

Namun, Rafah juga merupakan pintu masuk utama pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Amerika Serikat Peringatkan Rencana Netanyahu Serbu Rafah

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan mereka tidak mendukung serangan darat di Rafah.

Gedung Putih memperingatkan bahwa, jika tidak direncanakan dengan baik, operasi semacam itu berisiko menimbulkan “bencana”.

Amerika Serikat adalah pendukung internasional utama Israel, yang memberikan bantuan militer miliaran dolar.

Namun, sebagai tanda rasa frustrasinya yang semakin besar terhadap kepemimpinan Israel, Presiden Joe Biden mengeluarkan kritik kerasnya kepaada Netanyahu,

Biden menggambarkan pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober sebagai tindakan yang terlalu berlebihan.

“Saya berpandangan, seperti yang Anda tahu, bahwa tindakan respons di Gaza, di Jalur Gaza, sudah berlebihan,” kata presiden AS.

“Ada banyak orang tak berdosa yang kelaparan... dalam kesulitan dan sekarat, dan hal ini harus dihentikan.”

Pengungsi Perang Israel-Hamas di Rafah

Warga Palestina yang mengungsi dari kota-kota lain di Gaza telah membanjiri Rafah, di mana ratusan ribu orang tidur di tenda-tenda yang terletak di dekat perbatasan Mesir.

Gambar-gambar AFP menunjukkan pemandangan kehancuran di jalan-jalan Rafah, di mana orang-orang mengantre untuk mendapatkan air yang semakin langka.

Kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan kemungkinan adanya serangan darat di sana.

“Serangan darat yang dinyatakan Israel di Rafah akan menjadi bencana besar dan tidak boleh dilanjutkan,” kata Doctors Without Borders dalam sebuah pernyataan.

“Tidak ada tempat yang aman di Gaza dan tidak ada jalan bagi orang untuk keluar.”

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pada hari Jumat bahwa tiga anak tewas dalam serangan di Rafah.

“Kami mendengar suara ledakan besar di samping rumah kami… kami menemukan dua anak tewas di jalan,” kata Jaber al-Bardini, 60 tahun.

“Tidak ada tempat yang aman di Rafah. Jika mereka menyerbu Rafah, kami akan mati di rumah kami. Kami tidak punya pilihan. Kami tidak ingin pergi ke tempat lain.”

Dikutip dari Al Jazeera, jumlah korban tewas terbaru mencapai 28.337 warga Palestina dan sekitar 1.139 orang tewas di Israel sejak 7 Oktober.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #luncurkan #serangan #darat #netanyahu #perintahkan #tentaranya #gusur #juta #warga #palestina #dari #rafah

KOMENTAR