Monalisa: Mahakarya Leonardo da Vinci yang Mendunia
Lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci, menjadi simbol keabadian dalam dunia seni. (britannica.com)
17:03
15 Desember 2025

Monalisa: Mahakarya Leonardo da Vinci yang Mendunia

Lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci telah lama menjadi ikon seni dunia. Dikenal karena senyumnya yang misterius dan tatapannya yang seolah mengikuti setiap langkah pengunjung, lukisan ini kini menjadi magnet utama di Museum Louvre, Paris. Ribuan orang dari berbagai penjuru dunia rela mengantre hanya untuk melihatnya secara langsung.

Monalisa dilukis sekitar tahun 1503 hingga 1506, meskipun beberapa ahli percaya bahwa da Vinci terus menyempurnakannya hingga tahun 1517. Lukisan ini menggambarkan potret seorang wanita dengan latar belakang lanskap yang tenang dan misterius. Banyak yang meyakini bahwa sosok dalam lukisan ini adalah Lisa Gherardini, istri seorang pedagang sutra dari Florence.

Namun, bukan hanya identitas sang model yang menjadi misteri. Latar belakang lukisan juga telah lama menjadi bahan perdebatan. Baru-baru ini, seorang ahli geologi dan sejarawan seni, Ann Pizzorusso, mengungkap bahwa lanskap di belakang Monalisa kemungkinan besar menggambarkan kota Lecco di Italia Utara.

“Bentuk batuan dan formasi geologinya sangat khas dan cocok dengan wilayah tersebut,” ujarnya seperti dikutip dari Smithsonian Magazine.


Monalisa juga memiliki sejarah yang dramatis. Pada tahun 1911, lukisan ini sempat dicuri dari Louvre oleh Vincenzo Peruggia, seorang pekerja museum asal Italia. Ia menyembunyikan lukisan itu selama dua tahun sebelum akhirnya tertangkap. Ironisnya, pencurian ini justru membuat Monalisa semakin terkenal.

“Pencurian itu mengubah Monalisa dari sekadar lukisan Renaissance menjadi ikon budaya global,” tulis Smithsonian Magazine dalam laporan khususnya.

Sejak saat itu, Monalisa tak pernah lepas dari sorotan publik. Ia menjadi simbol kejeniusan da Vinci, yang tak hanya dikenal sebagai pelukis, tetapi juga ilmuwan, arsitek, dan penemu. Teknik sfumato yang digunakan da Vinci dalam lukisan ini menciptakan gradasi halus antara cahaya dan bayangan, memberikan kesan hidup pada wajah sang model.

Tak hanya di dunia seni, Monalisa juga merambah budaya pop. Wajahnya muncul dalam berbagai bentuk, dari parodi kartun hingga iklan komersial. Bahkan, senyumnya yang ambigu telah menjadi metafora dalam berbagai karya sastra dan film. Ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik visual dan emosional lukisan tersebut.

Museum Louvre sendiri mencatat bahwa Monalisa adalah karya seni yang paling banyak dikunjungi di dunia. Dalam satu tahun, lebih dari 10 juta orang datang ke museum ini, dan sebagian besar dari mereka datang khusus untuk melihat Monalisa.

“Ia adalah bintang utama kami,” ujar salah satu kurator Louvre dalam wawancara dengan media Prancis.

Meski hanya berukuran 77 x 53 cm, Monalisa memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dari ukurannya. Ia menjadi simbol keabadian seni dan kekuatan ekspresi manusia. Banyak seniman modern yang mengaku terinspirasi oleh teknik dan aura yang dipancarkan lukisan ini.

Di era digital saat ini, Monalisa tetap relevan. Reproduksi digitalnya tersebar luas di internet, dan berbagai penelitian ilmiah terus dilakukan untuk mengungkap rahasia di balik teknik da Vinci. Bahkan, teknologi pencitraan inframerah telah digunakan untuk melihat lapisan-lapisan tersembunyi di balik lukisan ini.

Monalisa bukan sekadar lukisan. Ia adalah warisan budaya dunia yang terus hidup, menginspirasi, dan memikat generasi demi generasi. Dari studio kecil di Italia hingga dinding kaca antipeluru di Louvre, perjalanan Monalisa adalah kisah tentang seni, misteri, dan ketenaran yang tak lekang oleh waktu. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #monalisa #mahakarya #leonardo #vinci #yang #mendunia

KOMENTAR