Utusan Iran: Israel Kalah di Perang Gaza, Kekuatan Milisi Multifront Baru 20 Persen Dikerahkan
Pejuang Hizbullah Lebanon berparade selama tur pers di desa Aaramta, Lebanon selatan, pada 21 Mei 2023, menjelang peringatan penarikan mundur Israel dari Lebanon. 
00:10
9 Februari 2024

Utusan Iran: Israel Kalah di Perang Gaza, Kekuatan Milisi Multifront Baru 20 Persen Dikerahkan

- Hassan Kazemi-Qomi, utusan khusus presiden Iran untuk urusan Afghanistan, mengatakan, Israel dengan sokongan Amerika Serikat (AS) gagal menghancurkan gerakan perlawanan Palestina Hamas dalam empat bulan perang brutal di Gaza.

Kegagalan itu, kata dia, membuat AS terpaksa menerima wacana berdirinya Negara Palestina merdeka. 

“AS dan rezim Zionis awalnya berusaha menduduki Jalur Gaza dan merelokasi rakyat Palestina ke wilayah lain, kemudian mereka mengumumkan akan menghancurkan Hamas dan menyerahkan pemerintahan Palestina kepada Otoritas Palestina,” kata Kazemi-Qomi.

“Sekarang, mereka mengatakan bahwa Hamas tidak mungkin dihancurkan dan negara merdeka Palestina harus dibentuk,” tambahnya.

“Ini adalah semacam pengakuan atas kekalahan rezim Zionis dalam perangnya di Jalur Gaza,” kata dia.

Diplomat Iran tersebut menggarisbawahi, meskipun situasi kemanusiaan dan kesehatan di Gaza sangat kritis, “kami tidak melihat tekanan rakyat Palestina terhadap Hamas, maupun migrasi orang ke luar jalur tersebut.”

Menegaskan kembali bahwa Hamas adalah kekuatan militer dan jantung perlawanan di Palestina, Kazemi-Qomi berkata, “Palestina tidak akan pernah berhenti mendukung Hamas.”

Pasukan Unit Mobilisasi Populer Irak yang terafiliasi dengan kelompok Kataib Hizbullah di Irak dalam sebuah upacara militer di Karbala pada 2019. (Photo Credit: Reuters) Pasukan Unit Mobilisasi Populer Irak yang terafiliasi dengan kelompok Kataib Hizbullah di Irak dalam sebuah upacara militer di Karbala pada 2019. (Photo Credit: Reuters) (tangkap layar TC/Reuters)

Baru 20 Persen Kekuatan Milisi

Diplomat Iran tersebut mengatakan, pemerintah Israel tahu bahwa tidak bijaksana untuk melanjutkan perang, dan menambahkan, kalau kekuatan para milisi lintas-teritorial baru hanya menggunakan 20 persen kekuatannya dalam menyerang.

“Sejauh ini, hanya 20 persen dari kapasitas pasukan perlawanan yang telah memasuki pertempuran, dan selain Gaza, berbagai front telah terlibat, dibuka oleh Hizbullah di Lebanon, Yaman dan Irak.”

Kazemi-Qomi juga menyinggung kebijakan jangka panjang Washington terhadap Tel Aviv dan mengatakan bahwa Partai Republik diketahui sebagai penghasut perang, namun sebagian besar agresi Israel terjadi ketika Partai Demokrat masih menjabat di AS.

“Amerika Serikat dan rezim Zionis mengupayakan gencatan senjata jangka panjang sehingga pertukaran tahanan dapat dilakukan secara penuh, namun pencabutan pengepungan adalah salah satu masalah serius dalam rencana gencatan senjata dan perdamaian,” tambahnya.

“Gaza harus dibangun kembali, namun rekonstruksi Gaza tidak terbatas pada bantuan negara-negara Arab, dan saat ini, opini publik dunia mendukung Palestina dan ingin menghentikan perang serta membangunnya kembali.”

(oln/pt/*)

Tag:  #utusan #iran #israel #kalah #perang #gaza #kekuatan #milisi #multifront #baru #persen #dikerahkan

KOMENTAR