Delegasi Hamas dan Israel Tiba di Mesir, Bahas Proposal Gencatan Senjata Melalui Mediator
Delegasi Hamas yang dipimpin Khalil al-Hayya, wakil kepala Hamas di Jalur Gaza, akan bertemu dengan mediator Mesir dan Qatar.
Mereka akan membahas proposal gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
"Kamis pagi ini, sebuah delegasi yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, wakil kepala Hamas di Gaza, tiba di Kairo untuk menyelesaikan pembicaraan terkait gencatan senjata," kata Hamas dalam pernyataannya, Kamis.
Seorang pejabat Mesir mengatakan Kairo menjadi tuan rumah putaran baru perundingan terkait proposal gencatan senjata.
“Mesir dan Qatar mensponsori babak baru perundingan yang dimulai hari ini, Kamis, di Kairo, untuk menenangkan situasi di Jalur Gaza,” kata pejabat itu kepada AFP, Kamis.
Ia mencatat bahwa perundingan tersebut akan mencakup pembicaraan tentang kesepakatan untuk menukar tahanan Palestina dan Israel.
Delegasi Israel Tiba di Mesir
Pada hari ini, delegasi juga Israel tiba di Kairo sebagai bagian dari babak baru perundingan.
Perundingan ini menyusul tanggapan Hamas kepada para mediator mengenai perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel.
Menurut laporan itu, para pejabat Mesir memperkirakan negosiasi ini akan memakan waktu setidaknya 10 hari sebelum gencatan senjata dimulai sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian.
Delegasi Mediator Qatar Tiba di Mesir
Pada saat yang sama, delegasi Qatar yang akan menjadi mediator bersama Mesir juga tiba di Kairo.
Qatar dan Mesir akan memulai diskusi panjang dan mendalam guna mendekatkan pandangan antara apa yang diminta Hamas dalam tanggapannya terhadap “Perjanjian Kerangka Kerja” dan apa yang diinginkan Israel.
Setelah perundingan ini, delegasi Qatar akan tetap berada di Kairo untuk membahas beberapa hal.
Sejauh ini belum diketahui apakah proposal gencatan senjata itu akan bersifat sementara atau permanen.
Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 27.708 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (7/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Israel melakukan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza dan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat, menyusul Operasi Badai Al-Aqsa yang diluncurkan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10/2023).
lihat foto Warga Palestina berdoa untuk jenazah kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 24 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.Tanggapan Hamas Sebelumnya
Kemarin, Hamas menanggapi usulan rencana pertukaran sandera dan perdamaian di Jalur Gaza.
Hamas menambahkan rincian untuk melaksanakan pertukaran itu dalam tiga tahap yang masing-masing berlangsung selama 45 hari.
Berikut ini rangkuman tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata yang dibahas di Paris sebelumnya, menurut surat kabar Lebanon, Al-Akhbar pada Rabu (7/2/2024):
Tahap Pertama:
- Penghentian aktivitas militer dan pengintaian udara, serta penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza
- Semua sandera Israel; perempuan, anak-anak di bawah 19 tahun dan bukan wajib militer, lansia di atas 50 tahun, orang, akan ditukar dengan tahanan Palestina
- Hamas meminta jaminan agar Israel tidak menangkap kembali tahanan Palestina yang dibebaskan
- Lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza
- Rekonstruksi bangunan di Jalur Gaza; rumah sakit, fasilitas publik, pendirian tenda/kamp perlindungan, dll
- Israel mencabut pembatasan penyeberangan dari Jalur Gaza
- Israel menghentikan kekerasan di kompleks Masjid Al-Aqsa dan mengembalikan kondisi Masjid Al-Aqsa seperti sebelum tahun 2000.
Tahap Kedua:
- Hamas akan membebaskan sandera Israel yaitu laki-laki sipil dan militer yang ditukar dengan tahanan Palestina
- Rekonstruksi Jalur Gaza dilanjutkan.
Tahap Ketiga:
- Hamas dan Israel akan menukar jenazah sandera dan tahanan yang telah diidentifikasi
- Tindakan kemanusiaan pada dua tahap sebelumnya tetap dilanjutkan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #delegasi #hamas #israel #tiba #mesir #bahas #proposal #gencatan #senjata #melalui #mediator