Mengenal Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Baru New York yang Telah Mengukir Sejarah Baru
Zohran Mamdani, sosok muda dari kubu sosialis demokrat, resmi terpilih menjadi Wali Kota New York setelah menang dalam pemilihan umum. (Associated Press News)
16:12
5 November 2025

Mengenal Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Baru New York yang Telah Mengukir Sejarah Baru

Zohran Mamdani, sosok muda dari kubu sosialis demokrat, resmi terpilih menjadi Wali Kota New York setelah menang dalam pemilihan umum yang digelar pada Selasa (4/11/2025). Kemenangan ini tidak hanya mengguncang dunia politik Partai Demokrat, tetapi juga menorehkan sejarah baru di Amerika Serikat.

Dilansir dari USA Today, kurang dari 40 menit pukul 21.00 waktu setempat, Mamdani yang diusung Partai Demokrat dinyatakan menang. Dengan 91 persen suara telah dihitung, ia meraih 50,4 persen dukungan, unggul sembilan poin dari mantan Gubernur Andrew Cuomo, yang memperoleh 41,6 persen suara setelah mencalonkan diri sebagai kandidat independen.

Kemenangan ini menjadikan Mamdani, 34 tahun, sebagai Wali Kota Muslim pertama dan Wali Kota Amerika keturunan Asia pertama dalam sejarah New York City. Ia juga menjadi satu-satunya anggota sosialis demokrat yang berhasil menduduki posisi puncak pemerintahan kota terbesar di Amerika Serikat. Mamdani akan menggantikan Eric Adams, yang masa jabatannya diwarnai berbagai skandal.

Sejak mengumumkan pencalonannya pada Oktober 2024, Mamdani telah menempatkan isu "keterjangkauan hidup" sebagai fokus utama kampanyenya. Kepada The Guardian, ia mengatakan bahwa warga New York menghadapi kesulitan besar untuk memenuhi kebutuhan dasar.

“Mereka tidak mampu membayar sewa, biaya penitipan anak, transportasi, bahkan bahan makanan,” ujarnya. Karena itu, ia berjanji akan membekukan kenaikan sewa untuk apartemen tertentu, menyediakan transportasi umum cepat dan gratis, serta membuka toko bahan makanan milik kota di setiap distrik.

Awalnya, nama Mamdani belum dikenal luas. Namun berkat strategi kampanye kreatif berbasis media sosial, ia berhasil menarik perhatian publik.

Video kampanye viral memperlihatkan dirinya berjalan kaki sejauh 13 mil di Manhattan sambil menyapa warga dan berbicara dengan mereka dalam berbagai bahasa, termasuk Spanyol dan Bengali. Gaya komunikasinya yang karismatik dan membumi membuatnya cepat populer, terutama di kalangan muda dan pemilih dari komunitas minoritas.

Meski begitu, perjalanan politiknya tidak lepas dari kontroversi. Beberapa pandangannya tentang Israel dan Kepolisian New York (NYPD) menuai kritik tajam. Miliarder seperti mantan Wali Kota Mike Bloomberg bahkan menggelontorkan jutaan dolar untuk menggagalkan pencalonannya.

Salah satu isu yang paling memicu perdebatan adalah ketika lawan-lawannya menuduh Mamdani mendukung slogan "Globalize the Intifada". Istilah intifada sendiri berarti "perlawanan" dalam Bahasa Arab dan mengacu pada dua pemberontakan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel.

Menurut Britannica, Mamdani tidak pernah menggunakan slogan itu secara langsung, tetapi ia menjelaskan bahwa frasa tersebut mencerminkan "keinginan kuat untuk kesetaraan dan keadilan bagi rakyat Palestina". Ia menekankan bahwa makna literal intifada juga digunakan dalam konteks sejarah lain, seperti pemberontakan Ghetto Warsawa yang dilawan Yahudi terhadap Nazi.

Kendati begitu, kritik datang dari berbagai pihak, termasuk dari Andrew Cuomo yang menuduhnya "memicu antisemitisme". Untuk meredakan ketegangan, Mamdani kemudian berkomitmen mencegah penggunaan slogan itu di masa depan, sekaligus melakukan pendekatan dengan komunitas Yahudi. Ia bahkan menghadiri sinagoga pada Hari Suci Agung dan berdialog langsung dengan para rabi.

Dalam pidato kemenangannya, Mamdani menegaskan komitmennya untuk menjadikan Balai Kota sebagai tempat yang melawan segala bentuk kebencian. "Kita akan memastikan New York menjadi kota yang menolak antisemitisme dan semua bentuk diskriminasi," ujarnya di hadapan para pendukungnya.

Kemenangan Mamdani menandai babak baru dalam sejarah politik Amerika, sebuah sinyal bahwa perubahan sosial dan politik berbasis inklusivitas kini semakin mendapatkan tempat di hati pemilih New York. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #mengenal #sosok #zohran #mamdani #wali #kota #baru #york #yang #telah #mengukir #sejarah #baru

KOMENTAR