Pemilihan Wali Kota New York Dimulai, Inilah 2 Lawan Zohran Mamdani
- Pemilihan Wali Kota New York yang digelar pada Selasa (4/11/2025) menjadi salah satu pertarungan politik paling dinamis dan penuh warna dalam sejarah kota tersebut.
Tiga kandidat dengan latar belakang dan visi berbeda bersaing untuk memimpin kota terbesar di Amerika Serikat (AS) ini.
Mereka adalah Zohran Mamdani, politisi muda sosialis dari Queens; Andrew Cuomo, mantan Gubernur New York yang kembali mencalonkan diri melalui jalur independen; dan Curtis Sliwa, aktivis konservatif sekaligus pendiri kelompok sukarelawan anti-kejahatan Guardian Angels.
Ketiganya menawarkan pendekatan yang kontras, mulai dari program kesejahteraan publik, kebijakan moderat, hingga agenda ketat dalam isu keamanan dan imigrasi.
Berikut profil ketiga calon wali kota New York, sebagaimana dilansir dari City and State New York:
1. Zohran Mamdani
Zohran Mamdani, Calon Wali Kota (Cawalkot) New York City dari Partai Demokrat.Zohran Mamdani, anggota legislatif dari Queens, mencuat sebagai sosok baru dalam politik progresif di New York.
Identitasnya sebagai sosialis dan pendukung vokal Palestina membuatnya menjadi tokoh yang menarik perhatian, terutama di kalangan pemilih muda dan kelompok progresif.
Dukungan terhadap Mamdani datang dari sejumlah tokoh besar Partai Demokrat, seperti Gubernur Kathy Hochul, Jaksa Agung Letitia James, serta anggota Kongres Alexandria Ocasio-Cortez dan Jerry Nadler.
Sejumlah serikat pekerja berpengaruh, seperti 32BJ SEIU dan Hotel and Gaming Trades Council, juga menyatakan dukungan.
Menjelang pemilihan, Mamdani telah menggalang dana kampanye lebih dari 15 juta dollar AS (Rp 250 miliar), dengan simpanan dana sekitar 9 juta dollar AS (Rp 150 miliar).
Program utamanya meliputi pembekuan sewa bagi unit sewa-stabil, bus gratis, penitipan anak gratis, supermarket publik, serta upah minimum 30 dollar AS (Rp 500.000) per jam.
Ia juga dikenal atas perjuangannya membela sopir taksi, termasuk melalui aksi mogok makan selama 15 hari pada 2021 untuk mendorong penghapusan utang.
Namun, beberapa kalangan bisnis dan pemilik properti menganggap kebijakan Mamdani terlalu radikal dan berisiko bagi iklim investasi kota.
2. Andrew Cuomo
Andre Cuomo saat masih menjabat sebagai Gubernur New York, berpidato di Rochdale Village Community Center, Queens, New York, 5 April 2021. Cuomo pada Kamis (28/10/2021) didakwa dengan kejahatan seksual ringan akibat menyentuh secara paksa 11 perempuan termasuk mantan staf.Setelah mundur dari jabatan Gubernur New York pada 2021, Andrew Cuomo kembali mencoba peruntungan politik melalui jalur independen dengan kendaraan politik bernama Fight and Deliver.
Cuomo menempatkan dirinya sebagai kandidat moderat pro-Israel yang bertujuan menahan pergeseran Partai Demokrat ke arah kiri.
Di masa lalu, Cuomo dikenal karena berbagai kebijakan progresif, seperti legalisasi pernikahan sesama jenis, reformasi kepemilikan senjata, dan cuti keluarga berbayar.
Akan tetapi, reputasinya sempat tercoreng akibat tuduhan pelecehan seksual serta kritik terhadap penanganan pandemi Covid-19, khususnya di panti jompo.
Dalam kampanye kali ini, Cuomo mengumpulkan dana sebesar 8,9 juta dollar AS (Rp 148 miliar) dan mendapat dukungan dari serikat pekerja seperti Teamsters dan IBEW Local 3.
Meski demikian, kekalahan dalam pemilihan pendahuluan (primary) membuat pengaruh politiknya meredup, dan sebagian pemilih Demokrat beralih ke Mamdani.
3. Curtis Sliwa
Calon Wali Kota New York Curtis Sliwa saat berkampanye di Manhattan, New York City, 2 November 2025.Curtis Sliwa kembali mencalonkan diri setelah kalah dari Eric Adams pada 2021.
Pendiri Guardian Angels ini dikenal luas dengan ciri khasnya mengenakan baret merah dan retorika tegas mengenai isu keamanan.
Kampanyenya berfokus pada penambahan jumlah polisi, penolakan terhadap penampungan migran, larangan penggunaan e-bike, serta perlindungan terhadap hewan.
Ia juga mengandalkan dukungan penuh dari Partai Republik di lima wilayah New York dan dari sejumlah anggota Kongres, termasuk Elise Stefanik dan Mike Lawler.
Per akhir Agustus, dana kampanye Sliwa mencapai 4,2 juta dollar AS (Rp 70 miliar), dengan sisa sekitar 3,4 juta dollar AS (Rp 56 miliar).
Meski secara demografis Partai Republik hanya mewakili sebagian kecil pemilih di New York (sekitar 1:7 dibandingkan Demokrat), Sliwa yakin isu keamanan dan migrasi dapat mengangkat elektabilitasnya.
Ia juga menolak desakan agar mengundurkan diri demi memperkuat posisi Cuomo melawan Mamdani, menegaskan bahwa suaranya sendiri mewakili keresahan warga terhadap tingginya angka kejahatan.
Tag: #pemilihan #wali #kota #york #dimulai #inilah #lawan #zohran #mamdani