Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel
Dalam sebuah wawancara yang dilansir Al Mayadeen, dia mengatakan, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, Kataib Hizbullah di Irak, dan milisi perlawanan di Suriah telah menunjukkan persatuan untuk mendukung Hamas dan milisi perlawanan lain Palestina dalam memerangi agresi militer Israel.
"Atas nama Komite Perlawanan Palestina di seluruh medan perang, kami memberikan salam dan penghormatan kepada gerakan Perlawanan di Yaman, Lebanon, Irak, dan Suriah.
"Front-front ini telah bersatu dan memberikan tekanan yang signifikan terhadap pendudukan Israel untuk menghentikan agresi mereka," kata dia, dikutip Rabu (10/1/2023).
Abu Mujahed juga menyampaikan belasungkawa dan ucapan selamat kepada Hizbullah dan Sekretaris Jenderalnya, Sayyed Hassan Nasrallah, atas kesyahidan Komandan Wissam Tawil.
Dia mencatat kalau para sosok yang terbunuh oleh serangan Israel tersebut telah "mengawasi banyak operasi penting" melawan tentara Israel (IDF)..
Selain itu, Abu Mujahed menekankan, Israel tahu betul kalau “penanganan [pencegahan] saat ini berbeda, terutama setelah Perlawanan Islam di Lebanon menargetkan pangkalan Meron dan Dado,” di utara Palestina yang diduduki.
Gambar dari video ini menunjukkan peluru kendali anti-tank Hizbullah menghantam kubah radar di pangkalan pengatur lalu lintas udara Angkatan Udara Israel di Gunung Meron, 6 Januari 2024. (Telegram/AlMayadeen)"Perlawanan, di berbagai bidang, dan melalui informasi akurat yang dimilikinya, membingungkan institusi militer dan keamanan Israel , sementara IDF terus merahasiakan kerugian dan pangkalan militer penting mereka,” kata Abu Mujahed.
Selain itu, mengingat Israel menerima serangan di berbagai front Perlawanan, juru bicara Komite Perlawanan Palestina menegaskan kalau perang menyeluruh secara besar di kawasan akan menjadi awal dari berakhirnya entitas pendudukan.
Tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka dalam pertempuran melawan milisi pembebasan Palestina di Gaza. Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dilaporkan menggagalkan misi operasi penyelamatan IDF di Gaza Selatan pada Selasa (9/1/2024). (tangkap layar twitter)Perang di Gaza Utara Terus Berlangsung
Abu Mujahed juga mengatakan kalau milisi Perlawanan Palestina di Jalur Gaza tetap teguh menghadapi tentara Israel, yang menurutnya terus menyembunyikan kerugiannya sejak dimulainya serangan darat Israel.
Dia menegaskan, pihak Israel menyadari kalau milisi Perlawanan Palestina di Jalur Gaza telah "menghancurkan" pasukan IDF sejak hari pertama.
"Mereka (Israel) tidak akan dapat memulihkan kekuatan mereka, citra di hadapan dunia dan audiens internalnya,” kata dia.
Abu Mujahed juga mengindikasikan kalau pertempuran di Gaza utara belum berakhir, karena Perlawanan terus menghadapi IDF.
"Konfrontasi dan operasi yang terputus-putus melawan [pasukan] Israel sedang terjadi di mana Israel [IDF] terbunuh dan terluka, meskipun pasukan pendudukan Israel mengklaim kalau mereka telah dikerahkan di beberapa wilayah,” katanya.
Juru bicara tersebut juga menekankan kalau pihak milisi Perlawanan akan terus menyiarkan adegan-adegan yang mengkonfirmasi kerugian yang ditimbulkannya pada pasukan pendudukan Israel.
Kerugian besar, kata dia, selama ini selalu dirahasiakan oleh IDF.
"Rakyat Palestina tidak akan hancur, dan semua upaya untuk mengusir mereka tidak akan berhasil ketika rakyat Palestina terus mempertahankan hak mereka atas tanah mereka dan mendukung Perlawanan mereka,".
Abu Mujahed juga menekankan, “Perlawanan kami tidak akan putus; perlawanan kami akan tetap kuat dan tabah.”
(oln/almydn/*)
Tag: #komite #perlawanan #palestina #hizbullah #houthi #kataib #hizbullah #bersatu #awal #habisnya #israel