Gerbang ASEAN Terbuka: Peluang Besar dan Tantangan Baru bagi Timor Leste
Linimasa Timor Leste di ASEAN, sebelum pada akhirnya bergabung secara resmi di bulan Oktober ini (Dok. The ASEAN Post)
11:03
23 Oktober 2025

Gerbang ASEAN Terbuka: Peluang Besar dan Tantangan Baru bagi Timor Leste

- Timor Leste bersiap menorehkan babak baru dalam sejarahnya dengan bergabung secara resmi ke ASEAN pada KTT ke-47 di Kuala Lumpur bulan Oktober ini. Proses panjang menuju keanggotaan ASEAN telah dimulai sejak tahun 2011, ketika Dili pertama kali mengajukan permohonan resmi untuk bergabung dengan blok regional tersebut.

Bagi Timor Leste, menjadi bagian dari ASEAN bukan hanya tentang pengakuan simbolis, tetapi juga tentang membuka pintu menuju peluang perdagangan, investasi, dan lapangan kerja yang lebih luas bagi penduduknya. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa, keanggotaan ASEAN menjadi penegasan identitas nasional sekaligus strategi untuk memperkuat posisi negara dalam komunitas regional. 

Dikutip dari Channel News Asia, Perdana Menteri Timor-Leste, Xanana Gusmão, menyatakan bahwa bergabung dengan ASEAN akan memberikan akses bagi negaranya ke pasar dengan lebih dari 600 juta penduduk.

"Langkah ini akan menghubungkan kami lebih dalam dengan rantai pasok regional dan menjadikan Timor-Leste destinasi yang lebih menarik bagi investasi," tambahnya.

Meski begitu, Gusmão juga mengakui bahwa persaingan di kawasan akan semakin ketat. Pelaku usaha lokal perlu bersiap menghadapi kompetisi dari pemain regional yang sudah matang. Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri Timor-Leste telah melakukan berbagai pelatihan dan program peningkatan kapasitas agar para pengusaha memahami prosedur serta regulasi pasar ASEAN. 

Wakil Presiden Promosi dan Kerja Sama Kamar Dagang, Hergui Luina Fernandes Alves, menekankan pentingnya memahami aturan perdagangan sebelum memasuki pasar baru dan menambahkan bahwa pihaknya tengah memfasilitasi hubungan bisnis antara Timor-Leste dan negara-negara anggota ASEAN lainnya.

Dalam upaya memperkuat fondasi ekonominya, Timor-Leste juga berinvestasi besar pada infrastruktur. Salah satu proyek pentingnya adalah Pelabuhan Teluk Tibar (Tibar Bay Port) yang mulai beroperasi pada 2022. Proyek investasi senilai US$490 juta ini dilengkapi dengan peralatan bongkar muat canggih dan mampu menangani hingga satu juta kontainer per tahun, menjadi alat utama bagi diversifikasi ekonomi Timor-Leste.

Di sisi lain, keanggotaan ASEAN juga dinilai dapat meningkatkan sektor pariwisata, teknologi, dan daya saing Timor-Leste di kancah internasional. 

"Aksesi Timor-Leste diharapkan dapat memperkuat integrasi regional, menarik investasi, meningkatkan ekspor, serta menciptakan peluang baru di sektor perdagangan dan pariwisata," ujar Stefania Dina, Direktur Negara Bank Pembangunan Asia (ADB), dikutip dari Asia Media Centre. 

Ia pun menambahkan bahwa keanggotaan ini juga memberi akses pada jaringan, teknologi, dan praktik terbaik yang dapat mempercepat reformasi ekonomi serta meningkatkan daya saing nasional. Salah satu proyek unggulan ADB adalah perluasan Bandara Internasional Nicolau Lobato di Dili senilai US$135 juta, yang diharapkan mampu mendorong arus perdagangan dan wisata. 

Dilansir dari The National Bureau of Asian Research, dengan keanggotaan ASEAN, Timor-Leste pun dapat mengambil manfaat dari tarif impor rendah, yakni antara 0% hingga 5%, yang memungkinkan masuknya bahan baku dan barang konsumsi berkualitas tinggi dari negara ASEAN lainnya. Hal ini penting untuk mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan daya saing industri domestik.

Namun, berbagai manfaat dari Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN tidak akan hadir secara otomatis. Kesiapan sektor swasta lokal menjadi faktor penentu. Timor-Leste perlu berinvestasi dalam peningkatan kapasitas produksi dan kesiapan ekspor, sembari melindungi industri yang baru tumbuh agar dapat berkembang secara bertahap.

Pendekatan bertahap seperti yang dilakukan Laos, Vietnam, dan Myanmar, dengan menegosiasikan jadwal implementasi yang memungkinkan industri lokal menguat sebelum sepenuhnya bersaing di pasar bebas regional, dianggap sebagai langkah strategis yang dapat diambil Timor Leste.

Dengan strategi "bergabung dulu, beradaptasi kemudian," Timor Leste diharapkan dapat menyiapkan fondasi ekonomi yang lebih kuat, meningkatkan daya saing nasional, serta memperkuat posisinya di kancah Asia Tenggara. Keanggotaan ASEAN bukan hanya sebuah simbol politik, melainkan langkah nyata menuju masa depan yang lebih stabil, sejahtera, dan inklusif bagi seluruh rakyat Timor Leste.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #gerbang #asean #terbuka #peluang #besar #tantangan #baru #bagi #timor #leste

KOMENTAR