Lawan Perdagangan Manusia, Korea Selatan Siapkan Sanksi Keuangan untuk Memberantas Jaringan Kejahatan Kamboja yang Culik Warganya
Tersangka kriminal asal Korea Selatan yang dipulangkan dari Kamboja di Bandara Internasional Incheon (19/10) (Dok. Joint Press Corps)
20:51
20 Oktober 2025

Lawan Perdagangan Manusia, Korea Selatan Siapkan Sanksi Keuangan untuk Memberantas Jaringan Kejahatan Kamboja yang Culik Warganya

Korea Selatan bersiap menjatuhkan sanksi keuangan terhadap bisnis yang terhubung dengan jaringan kejahatan berbasis di Kamboja. Jaringan ini diketahui menjalankan operasi perdagangan manusia dan penipuan skala besar. Langkah ini diambil sebagai respons atas lonjakan penculikan warga negara Korea Selatan di Kamboja.

Konfirmasi atas sanksi ini diperkirakan akan diumumkan akhir bulan ini, dan menandai tindakan paling tegas yang diambil Korea Selatan sejauh ini, menyusul kritik bahwa pemerintah dinilai lamban bertindak.

Menurut otoritas keuangan pada hari Minggu (19/10), Financial Intelligence Unit (FIU) di bawah Komisi Jasa Keuangan sedang meninjau penetapan tersangka kriminal dan bisnis terafiliasinya sebagai 'entitas terbatas.'

Penetapan sebagai entitas terbatas merupakan langkah pembekuan aset dan pemblokiran transaksi keuangan, termasuk mata uang digital.

Seorang pejabat mengatakan, "Semua departemen pemerintah terkait telah mengadakan konsultasi mengenai cara mendefinisikan sifat organisasi kriminal Kamboja dan cara menanggapinya."

Diskusi ini muncul seminggu setelah Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan sanksi bersama terhadap Prince Group dan Huione Group di Kamboja. Kedua grup dituduh terlibat dalam perdagangan manusia, operasi pencucian uang, dan penipuan siber secara besar-besaran.

Departemen Keuangan Amerika Serikat menetapkan Prince Group sebagai organisasi kriminal transnasional, mendakwa ketua sekaligus CEO-nya, Chen Zhi atas tuduhan penipuan keuangan daring dan pencucian uang. Keberadaannya kini dilaporkan tidak diketahui setelah sanksi diumumkan. Huione Group juga telah terputus dari sistem keuangan Amerika Serikat.

Dikutip dari Korea Times, besarnya aset mereka di Korea Selatan masih belum diketahui. Kepolisian Korea Selatan kini menyelidiki klaim bahwa Prince Group mengoperasikan kantor di Seoul, yang kemungkinan berfungsi sebagai kedok untuk perekrutan terkait penipuan pekerjaan di luar negeri.

Afiliasi real estat Prince Group diketahui telah mengoperasikan kantor di lantai 16 sebuah gedung di Distrik Gangnam, Seoul Selatan, sejak bulan Februari, dengan nama KINGMEN REAL ESTATE GROUP.

Dalam audit parlemen hari Jumat (17/10), Yoo Jae Seong, pelaksana tugas kepala Badan Kepolisian Nasional, mengatakan bahwa polisi sedang menyelidiki tuduhan tersebut untuk menentukan apakah akan membuka penyelidikan formal terhadap afiliasi Prince Group di sana.

Sanksi Korea Selatan yang diantisipasi ini akan menandai perubahan besar dalam sikap Seoul, yang hingga saat ini lebih mengutamakan diplomasi daripada tindakan hukuman.

Sementara itu, FIU juga berencana memperluas investigasinya terhadap aktivitas pencucian uang yang melibatkan mata uang kripto di seluruh Asia Tenggara pada akhir tahun ini.

Laporan penculikan dan penahanan ilegal warga Korea Selatan di Kamboja yang diterima oleh kantor Kementerian Luar Negeri setempat melonjak tajam menjadi 330 per Agustus, dibandingkan dengan hanya 17 kasus sepanjang tahun 2023.

Dalam banyak kasus, korban yang tergiur tawaran pekerjaan palsu dipaksa berpartisipasi dalam skema penipuan daring, seringkali di bawah ancaman penyiksaan atau kematian.

Awal bulan ini, kemarahan publik Korea Selatan meningkat setelah seorang mahasiswa berusia 22 tahun yang diculik di Kamboja ditemukan tewas dengan bukti penyiksaan berat.

Untuk mencegah tragedi serupa, Kementerian Kehakiman Korea mulai memasang peringatan publik di Bandara Internasional Incheon bagi penumpang yang berangkat ke Kamboja, memperingatkan mereka akan meningkatnya risiko penipuan kerja, pemenjaraan, dan penculikan.

Maskapai penerbangan juga telah diarahkan untuk membagikan selebaran yang mengimbau kehati-hatian dan menyediakan informasi kontak darurat.

Menurut Badan Kepolisian Nasional, 64 warga Korea Selatan yang dipulangkan dari Kamboja pada hari Sabtu sedang diselidiki.

Para tersangka, yang telah ditahan oleh polisi Kamboja, ditangkap setelah menaiki pesawat carteran ke Korea Selatan sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Mereka diduga terlibat dalam kejahatan seperti penipuan suara dan penipuan asmara yang dilakukan di kompleks kriminal Kamboja. Polisi sedang menyelidiki apakah mereka berpartisipasi secara sukarela atau dipaksa untuk terlibat dalam skema tersebut.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #lawan #perdagangan #manusia #korea #selatan #siapkan #sanksi #keuangan #untuk #memberantas #jaringan #kejahatan #kamboja #yang #culik #warganya

KOMENTAR