



Edward Gough Whitlam: Reformis yang Mengubah Lanskap Politik Australia
Edward Gough Whitlam menjabat sebagai Perdana Menteri Australia dari tahun 1972 hingga 1975, dan menjadi perdana menteri dari Partai Buruh pertama sejak 1949. Pemerintahannya membawa angin segar melalui rencana reformasi besar yang dikenal dengan nama The Program. Reformasi tersebut langsung dijalankan oleh kabinet awal yang disebut sebagai the duumvirate, atau kementerian dua orang.
Dikutip dari National Archives of Australia, dalam masa pemerintahannya, Whitlam mendorong partisipasi aktif Australia dalam perjanjian internasional serta organisasi global. Melalui komitmen untuk menjadi pihak dalam berbagai perjanjian tersebut, pemerintahannya melahirkan undang-undang federal pertama di bidang hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan warisan budaya.
Reformasi besar Whitlam mencakup hampir semua sektor kehidupan, mulai dari kesehatan, perumahan, pendidikan, hingga pembangunan wilayah. Kebijakan yang sebelumnya menjadi kewenangan negara bagian kini diambil alih dalam kebijakan federal.
Pemerintahannya juga memperkenalkan bantuan pendidikan berbasis kebutuhan bagi sekolah negeri, membentuk Schools Commission, serta menciptakan skema pelatihan dan pekerjaan nasional. Salah satu langkah paling bersejarah adalah penghapusan biaya kuliah universitas, menjadikan pendidikan tinggi lebih mudah diakses bagi seluruh warga Australia.
Perjalanan Politik
Menurut National Museum Australia, perjalanan politik Whitlam dimulai ketika ia terpilih menjadi anggota parlemen federal pada November 1952, mewakili daerah pemilihan Werriwa. Ia kemudian menjadi Wakil Pemimpin Partai Buruh Federal pada Maret 1960, sebelum akhirnya menggantikan Arthur Calwell sebagai pemimpin partai pada Februari 1967.
Sebagai wakil dan pemimpin partai, Whitlam berperan besar dalam memodernisasi platform Partai Buruh agar lebih menarik bagi generasi pemilih baru. Ia berupaya memperjuangkan agar kebijakan partai lebih transparan serta bertanggung jawab kepada parlemen.
Pada Juni 1971, ia memimpin delegasi Partai Buruh berkunjung ke Tiongkok, saat pemerintah koalisi Liberal-Country Party masih menolak membuka hubungan diplomatik dengan Beijing. Langkah tersebut memperlihatkan kemampuan kenegaraannya yang visioner dan mendahului kebijakan luar negeri resmi Australia di masa itu.
Dalam artikel Richard Means yang diterbitkan EBSCO, berkat reformasi yang ia dorong, Partai Buruh hampir memenangkan pemilu tahun 1969, hanya kalah empat kursi. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1972, Whitlam akhirnya dilantik sebagai Perdana Menteri Australia ke-21.Selama tiga tahun masa jabatannya, Whitlam membawa banyak perubahan besar dan menandatangani rekor jumlah undang-undang menjadi hukum.
Reformasi utamanya meliputi penghapusan biaya kuliah universitas, pembentukan komisi pendanaan sekolah yang lebih adil, serta penerapan sistem asuransi kesehatan nasional pertama Australia, Medibank.
Selain itu, pemerintahannya juga memperkenalkan berbagai kebijakan sosial seperti penurunan usia pemilih dari 21 menjadi 18 tahun, pembentukan Legal Aid Office, Departemen Urusan Aborigin, serta Departemen Lingkungan Hidup dan Konservasi.
Akhir Perjalanan Politik
Namun, meskipun banyak membawa kemajuan, pemerintahannya mulai menghadapi tantangan ekonomi berat. Inflasi dan pengangguran meningkat, diiringi kritik terhadap kebijakan fiskal dan tarif impor. Masa jabatan Whitlam berakhir tragis akibat skandal keuangan besar yang dikenal sebagai Overseas Loans Affair.
Beberapa menteri pemerintahannya diketahui mencoba mencari pinjaman luar negeri sebesar 4 miliar dolar AS dari negara-negara Timur Tengah tanpa persetujuan resmi negara. Skandal ini memicu pemecatan beberapa pejabat penting, termasuk Menteri Keuangan dan Menteri Pertambangan dan Energi. Oposisi menggunakan momentum ini untuk memblokir legislasi di Senat, menciptakan kebuntuan politik yang berujung pada intervensi Gubernur Jenderal Sir John Kerr.
Pada 11 November 1975, Sir John Kerr secara resmi memberhentikan Whitlam dari jabatan Perdana Menteri. Kemudian, posisi Whitlam digantikan oleh Malcolm Fraser. Setelah pemecatannya, Whitlam tetap aktif di dunia politik hingga 1978, sebelum kemudian beralih ke diplomasi dan akademik. Ia menjadi duta besar UNESCO dari 1983 hingga 1986, menjabat sebagai ketua National Gallery of Australia Council antara 1987 dan 1990, serta mengajar di beberapa universitas ternama termasuk Australian National University, Harvard, dan Adelaide.
Warisan Politik
Whitlam meninggal dunia di Sydney pada Oktober 2014. Warisan politiknya masih menimbulkan perdebatan hingga kini. Para pengkritiknya menilai Whitlam sebagai pemimpin otoriter dan boros yang gagal mengelola ekonomi nasional. Namun, para pendukungnya melihatnya sebagai reformis yang membuka era baru bagi demokrasi dan kesetaraan sosial di Australia.
Karyanya di bidang kesehatan menjadi pondasi bagi sistem Medicare modern Australia. Whitlam juga dikenang karena menyerahkan langsung hak kepemilikan tanah kepada masyarakat Gurindji di Wattie Creek, yang melambangkan pengakuan bersejarah terhadap hak tanah adat. (*)
Tag: #edward #gough #whitlam #reformis #yang #mengubah #lanskap #politik #australia