Dianggap 'Sampah Terbang', Australia Batal Sumbang 41 Jet Tempur F/A-18 Hornet ke Ukraina
Australia batal menyumbangkan jet tempur F/A-18 Hornet ke Ukraina 
12:10
2 Februari 2024

Dianggap 'Sampah Terbang', Australia Batal Sumbang 41 Jet Tempur F/A-18 Hornet ke Ukraina

Australia batal menyumbangkan pesawat tempur ke Ukraina untuk digunakan memerangi Rusia.

Rencana pengiriman 41 unit jet F/A-18 Hornet milik Angkatan Udara Australia yang sudah dipensiunkan tersebut hanya dianggap sampah oleh Ukraina.

Australian Financial Review (AFR) dikutip dari Russia Today memberitakan, seorang pejabat senior Angkatan Udara Ukraina menganggap pesawat pembom tempur Australia sebagai sampah.

Canberra pun disebut ingin membuangnya, karena pesawat-pesawat tersebut sudah usang.

Gagasan untuk menyumbangkan lebih dari 41 jet F/A-18 Hornet milik Angkatan Udara Australia yang sudah pensiun pertama kali muncul pada bulan Maret 2023 lalu.

Dua bulan kemudian pada KTT G7 di Jepang, Presiden AS Joe Biden memberikan lampu hijau kepada sekutu Baratnya untuk mengirim jet generasi keempat buatan AS ke Ukraina.

Namun, ketika Kiev didorong untuk mengajukan permintaan resmi untuk pesawat pembom tempur tersebut, seorang pejabat Angkatan Udara Ukraina yang tidak disebutkan namanya menyebut mereka adalah barang bekas yang ingin dibongkar oleh Australia, tulis AFR, mengutip kontraktor pertahanan yang hadir selama perundingan tersebut.

“Dia menyebut mereka ‘sampah terbang’,” kata kontraktor pertahanan tersebut.

“Hal itu pada dasarnya mematikan kesepakatan F/A-18. Jika dia tidak melakukannya, mereka pasti sudah terbang di atas Ukraina sekarang.”

Pada saat itu, Kiev telah membuka pembicaraan dengan beberapa sponsor Barat mengenai penerimaan F-16 Fighting Falcon.

Negara bagian Norwegia, Denmark dan Belanda telah menawarkan untuk menyumbangkan sebagian dari dana mereka untuk upaya perang Ukraina, sementara negara-negara lain menawarkan pelatihan untuk pilot Ukraina.

Pesawat pembom tempur F/A-18 juga merupakan pesawat tempur generasi keempat, tetapi jet bermesin dua yang lebih berat diproduksi oleh perusahaan berbeda.

Para pejabat Ukraina diduga khawatir bahwa pemeliharaan, amunisi, dan infrastruktur pelatihan akan terhambat oleh perbedaan kebutuhan kedua model tersebut, terutama mengingat sebagian besar pilot Ukraina bekerja dengan pesawat model Soviet.

Pembicaraan sekali lagi menyentuh F/A-18 Hornet pada bulan Desember, setelah kegagalan upaya serangan balasan Kiev.

Namun, juru bicara Departemen Pertahanan Australia mengatakan kepada AFR bahwa jet-jet tersebut sudah berada pada tahap akhir untuk dibatalkan.

Demikian pula, Ukraina melewatkan kesempatan untuk mendapatkan helikopter MRH-90 Taipan Australia, yang sudah dibongkar pada saat Kiev berpikir untuk memintanya.

“Saat ini kebakaran terjadi di tempat sampah,” kontraktor pertahanan menjelaskan kejadian tersebut.

“Ukraina tidak menerima surat permintaan tepat waktu untuk warga Taipan. Mereka tidak pandai mengurus dokumen.”

Sponsor Barat dari Kiev telah berjanji bahwa pengiriman jet F-16 akan dimulai pada tahun 2024, dengan Denmark dan Belanda menjanjikan pengiriman sebanyak 61 pesawat tempur.

Swedia telah berjanji untuk menyumbangkan beberapa pesawat Gripennya setelah negara tersebut diterima menjadi anggota NATO.

Moskow, yang telah berkali-kali mengutuk bantuan militer dari luar ke Ukraina, memperingatkan bahwa pesawat tempur yang dipasok Barat akan dihancurkan seperti persenjataan lain yang dipasok asing jika tidak mampu membalikkan keadaan pertempuran.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #dianggap #sampah #terbang #australia #batal #sumbang #tempur #hornet #ukraina

KOMENTAR