Setelah Serangan Maut Israel, Iran Tarik Perwira Seniornya dari Suriah
Para pelayat membawa peti mati anggota Korps Garda Revolusi (IRGC), Jenderal Sadegh Omizadeh, yang tewas di Damaskus dalam serangan yang dituduhkan dilakukan Israel pada 20 Januari 2024. -- Iran tarik perwiranya dari Suriah setelah serangan mematikan Israel. 
07:50
2 Februari 2024

Setelah Serangan Maut Israel, Iran Tarik Perwira Seniornya dari Suriah

Garda Revolusi Iran mengurangi penempatan perwira senior mereka di Suriah setelah serentetan serangan Israel.

Iran dikabarkan akan lebih mengandalkan milisi sekutunya untuk mempertahankan kekuasaan mereka di sana.

Lima sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Iran mengalami salah satu masa sulit sejak Desember lalu, setelah enam anggota militernya, termasuk seorang jenderal intelijen utama Garda Revolusi Iran tewas dalam serangan Israel.

Kematian mereka adalah salah satu pukulan berat sejak satu dekade lalu Iran menempatkan militernya untuk membantu Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dalam perang Suriah.

"Keputusan Iran untuk menarik perwira seniornya sebagian didorong oleh keengganan Iran untuk terlibat langsung dalam konflik yang terjadi di Timur Tengah," kata tiga sumber kepada Reuters, Kamis (1/2/2024).

Iran, yang merupakan pendukung Hamas yang melawan Israel di Jalur Gaza, berusaha untuk tidak terlibat dalam konflik itu meski Iran mendukung kelompok-kelompok yang ikut terlibat dalam konflik tersebut dari Lebanon, Yaman, Irak dan Suriah, yang memusuhi Israel dan kepentingan AS.

Seorang pejabat senior keamanan regional yang diberi pengarahan oleh Iran mengatakan para komandan senior Iran telah meninggalkan Suriah bersama dengan puluhan perwira menengah.

Ia menggambarkan hal itu sebagai pengurangan kehadiran mereka di Suriah.

Tiga sumber mengatakan kepada Reuters, bahwa Garda Revolusi akan mengelola operasi Suriah dari jarak jauh, dengan bantuan sekutunya, Hizbullah.

Seorang pejabat regional lain yang dekat dengan Iran, mengatakan mereka yang masih berada di Suriah telah meninggalkan kantor mereka dan tidak terlihat.

“Iran tidak akan meninggalkan Suriah namun mereka mengurangi kehadiran dan pergerakan mereka secara maksimal,” katanya.

Ia mengatakan perubahan sejauh ini tidak berdampak pada operasional.

Pengurangan jumlah tersebut akan membantu Iran menghindari keterlibatan dalam perang Israel-Gaza.

6 Penasihat Militer Iran Tewas dalam Serangan Israel di Suriah

Serangkaian serangan udara Israel yang telah menewaskan sedikitnya enam penasihat militer sejak Desember 2023.

Satu serangan pada Sabtu (20/1/2024) menewaskan lima anggota militer Iran, termasuk seorang jenderal yang menjalankan intelijen untuk Pasukan Quds, yang bertanggung jawab atas operasi di luar negeri, dikutip dari Arab News.

Serangan tersebut meratakan sebuah bangunan di Damaskus, Suriah.

Serangan lain di luar Damaskus terjadi pada Senin (25/12/2023) menewaskan seorang penasihat senior Garda yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan Suriah dan Iran.

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memimpin doa di pemakamannya.

Para pelayat menghadiri pemakaman tiga anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang tewas di Damaskus dalam serangan yang dituduh dilakukan Israel pada 20 Januari 2024, di ibu kota Iran, Teheran. Para pelayat menghadiri pemakaman tiga anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang tewas di Damaskus dalam serangan yang dituduh dilakukan Israel pada 20 Januari 2024, di ibu kota Iran, Teheran. (ATTA KENARE / AFP)

Hamas Palestina vs Israel

Israel dan AS sering menuduh Iran mendukung kelompok-kelompok perlawanan seperti Hizbullah di Lebanon, Hamas di Jalur Gaza, Kataib Hizbullah di Irak, dan kelompok lain di Suriah, yang disebut Poros Perlawanan.

Iran juga merupakan salah satu pihak yang mendukung Palestina dan menentang agresi Israel di Jalur Gaza.

Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 27.019 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (1/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #setelah #serangan #maut #israel #iran #tarik #perwira #seniornya #dari #suriah

KOMENTAR