Iran Luncurkan Rudal Hipersonik Fattah-1 ke Israel: Hanya 400 Detik ke Tel Aviv, Tingkatkan Risiko Perang Terbuka
Eskalasi saling serang antara Iran dan Israel meningkatkan kekhawatiran pecahnya perang besar di Timur Tengah. (Reuters)
23:45
18 Juni 2025

Iran Luncurkan Rudal Hipersonik Fattah-1 ke Israel: Hanya 400 Detik ke Tel Aviv, Tingkatkan Risiko Perang Terbuka

 Iran secara resmi mengonfirmasi peluncuran rudal hipersonik Fattah-1 ke arah Israel di tengah konflik kedua negara yang terus memanas.

Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) menyebut rudal ini sebagai senjata utama untuk menembus pertahanan Israel, dan mengklaim bahwa kecepatan serta manuvernya mampu menghindari sistem seperti Iron Dome dan Arrow.

“Fattah-1 merupakan rudal hipersonik pertama kami. Kecepatan, akurasi, dan kemampuan manuvernya di tengah penerbangan menjadikannya senjata yang sulit dihadang,” kata juru bicara IRGC, seperti dikutip dari First Post, Rabu (18/6).

Adapun Fattah-1 pertama kali diperkenalkan pada 2023 dan namanya diberikan langsung oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Saat peluncurannya, sebuah spanduk besar terpampang di Teheran dengan tulisan berbahasa Ibrani yang menyatakan, “400 detik ke Tel Aviv.”

Pernyataan ini menyimbolkan jarak waktu yang dibutuhkan rudal tersebut untuk mencapai ibu kota Israel, menunjukkan ambisi Iran dalam menguasai kecepatan serangan presisi.

Secara teknis, rudal ini menggunakan bahan bakar padat dan sistem pendorong satu tahap, dengan jangkauan hingga 1.400 kilometer. Iran mengklaim kecepatannya mencapai Mach 5 atau sekitar 6.100 km per jam. 

Lebih lanjut, menurut Iran Watch, rudal ini dirancang untuk mampu melewati pertahanan udara canggih dengan kepala ledak yang dipasang pada manoeuvrable reentry vehicle.

Sebuah teknologi yang memungkinkannya mengubah arah saat memasuki atmosfer untuk menghindari intersepsi.

Namun, belum semua pakar yakin bahwa rudal tersebut benar-benar digunakan. Trevor Ball, mantan teknisi amunisi Angkatan Darat AS, mengatakan keraguannya kepada CNN.

“Iran mempertaruhkan banyak jika mereka benar-benar meluncurkannya. Jika gagal, Israel akan mendapatkan data intelijen penting. Mereka bisa saja mengklaim penggunaannya demi propaganda tanpa risiko nyata,” ujar Trevor.

Sebelumnya, puluhan rudal Fattah dilaporkan telah ditembakkan ke Yerusalem pada 1 Oktober 2024. Namun peluncuran terbaru ini menjadi yang pertama kali dalam eskalasi konflik yang saat ini berlangsung.

Di sisi lain, Israel menyatakan bahwa serangannya terhadap Iran bertujuan untuk menghentikan ambisi nuklir negara tersebut.

Setidaknya 224 warga Iran dilaporkan tewas dalam serangan Israel, sementara Iran telah menembakkan sekitar 400 rudal dan meluncurkan ratusan drone ke Israel, yang mengakibatkan 24 kematian dan lebih dari 500 luka-luka di pihak Israel.

Ketegangan meningkat setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan Ayatollah Khamenei bahwa AS mengetahui keberadaannya, namun menyatakan bahwa saat ini “belum ada rencana” untuk menghabisinya.

Sementara itu, banyak warga Teheran dilaporkan meninggalkan rumah mereka akibat serangan udara Israel yang menargetkan instalasi militer dan nuklir Iran.

Selain itu, Israel juga mengklaim telah membunuh Jenderal Ali Shadmani di Teheran, yang disebut sebagai pemimpin militer senior terakhir yang masih hidup di Iran.

Menanggapi situasi tersebut, Komandan Angkatan Darat Iran, Jenderal Abdul Rahim Mousavi, menegaskan bahwa serangan Iran sejauh ini “baru sebatas peringatan dan penangkalan,” seraya memperingatkan, “Operasi penghukuman akan dilakukan dalam waktu dekat.”

Dilansir dari Reuters, meningkatnya aksi saling balas serangan ini telah menambah kekhawatiran akan pecahnya perang besar di kawasan, terutama di tengah operasi militer Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

“Rangkaian operasi ini baru awal. Serangan balasan berikutnya akan jauh lebih besar,” tegas Mousavi dalam video pernyataannya.

Dengan demikian, konflik antara Iran dan Israel kini telah berubah menjadi babak baru yang lebih berbahaya, melibatkan senjata hipersonik, dan mendorong Timur Tengah ke ambang krisis regional yang lebih luas.

 

Editor: Bayu Putra

Tag:  #iran #luncurkan #rudal #hipersonik #fattah #israel #hanya #detik #aviv #tingkatkan #risiko #perang #terbuka

KOMENTAR