



Kota Terbesar di Turkiye ''Lockdown'' untuk Cegah Demo Hari Buruh
- Kota Istanbul di Turkiye mulai memberlakukan pembatasan akses transportasi publik pada Rabu (30/4/2025) malam waktu setempat, dengan menutup layanan metro, bus, dan feri yang melintasi Selat Bosphorus.
Langkah lockdown ini diambil untuk mencegah potensi demonstrasi yang terkait dengan peringatan Hari Buruh pada Kamis (1/5/2025).
Kebijakan ini juga berdampak besar pada aktivitas di kota terbesar Turkiye itu, yang tengah menghadapi ketegangan politik antara pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan dan kelompok oposisi menjelang Hari Buruh.
Penangkapan pengunjuk rasa dan pembatasan wilayah
Polisi dilaporkan telah menangkap sedikitnya 100 orang yang diduga berniat menggelar aksi unjuk rasa di Lapangan Taksim, pusat Kota Istanbul.
Sejak 2013, Lapangan Taksim telah menjadi zona terlarang untuk demonstrasi setelah bentrokan besar yang menewaskan delapan orang dalam protes besar yang terjadi saat itu.
Setiap tahun, larangan demonstrasi di lapangan ini terus diberlakukan, termasuk pada perayaan Hari Perempuan Internasional dan Pawai Pride.
Tahun ini, pembatasan semakin diperketat menyusul ketegangan yang meningkat antara pemerintah dan oposisi, khususnya setelah penangkapan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang juga calon presiden dari Partai Rakyat Republik (CHP) dan rival politik utama Erdogan.
Penggerebekan dan penutupan fasilitas publik
Pihak berwenang menutup tujuh stasiun metro dan sejumlah halte bus serta trem yang paling sibuk di kota.
Wilayah Kadikoy, tempat beberapa serikat pekerja berencana menggelar unjuk rasa, turut terkena pembatasan.
Tak hanya itu, bangunan strategis seperti Istana Keadilan dan kantor pusat pemerintahan kota juga ditutup.
Polisi sudah mulai melakukan penggerebekan sejak awal pekan untuk menangkap penggerak aksi.
Jaksa penuntut umum Istanbul mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 108 orang yang diduga terlibat dalam rencana demonstrasi.
Pada Rabu, sebanyak 20 orang berhasil ditangkap. Turgut Delioglu, kepala bagian media dari serikat pekerja DISK, menyatakan bahwa serikat pekerja tetap berencana berkumpul di Kadikoy pada Kamis.
Organisasi hak asasi manusia, Amnesty International, mendesak Pemerintah Turkiye untuk segera mencabut larangan demonstrasi di Lapangan Taksim.
"Pembatasan perayaan Hari Buruh di Lapangan Taksim didasarkan pada alasan keamanan dan ketertiban umum yang sepenuhnya palsu dan harus segera dicabut," kata Dinushika Dissanayake, Direktur Regional Amnesty untuk Eropa, dikutip dari kantor berita AFP.
Amnesty juga mengingatkan, putusan Mahkamah Konstitusi Turkiye pada 2023 menyatakan bahwa pelarangan unjuk rasa Hari Buruh di Lapangan Taksim melanggar hak kebebasan berkumpul serikat pekerja.
Meski demikian, kawasan Taksim diperkirakan akan tetap dipagari dengan barikade logam. Ribuan aparat keamanan yang akan dikerahkan untuk mencegah terjadinya pelanggaran.
Tag: #kota #terbesar #turkiye #lockdown #untuk #cegah #demo #hari #buruh