Populer Internasional: Kontroversi Jenazah Sandera Israel - 3 Bus Meledak di Dekat Tel Aviv
PEMBEBASAN SANDERA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Quds (sayap militer gerakan Jihad Islam) pada Jumat (21/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) membawa peti mati dengan gambar sandera Israel, Shiri Bibas. Berikut rangkuman berita populer internasional, di antaranya klaim Israel soal jenazah sandera Shiri Bibas hingga ledakan bus di dekat Tel Aviv. 
08:20
22 Februari 2025

Populer Internasional: Kontroversi Jenazah Sandera Israel - 3 Bus Meledak di Dekat Tel Aviv

Penyerahan jenazah sandera Israel Shiri Bibas (32), sempat menuai kontroversi setelah Israel menuduh Hamas menyerahkan jenazah yang salah.

Selama proses penyerahan jenazah, Hamas menyebut Shiri Bibas diperlakukan dengan baik tetapi tewas karena serangan udara Israel sendiri.

Sementara itu, setidaknya 3 ledakan terjadi di dekat Tel Aviv

Ledakan itu berasal dari bahan peledak yang berada di dalam bus.

Berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Keluarga Bibas Diperlakukan Secara Manusiawi, tapi Dibunuh oleh Pemboman Israel yang Membabi Buta

Kelompok perlawanan Palestina telah memberikan tempat berlindung yang aman kepada sandera Israel Shiri Bibas dan anak-anaknya dan memperlakukan mereka secara manusiawi.

Tetapi tentara Israel telah membunuh mereka, kata seorang komandan Palestina pada hari Kamis, Anadolu melaporkan.

Hamas menyerahkan jenazah Shiri, kedua anaknya; Ariel dan Kfir, serta Oded Lifshitz di kota Khan Younis di Gaza selatan pada hari Kamis berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Israel.

Kelompok Palestina mengatakan keempat tawanan itu tewas dalam pemboman Israel yang membabi buta selama perang genosida Israel di Gaza.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Pria Israel Serang Wanita Yahudi dengan Kapak di Yerusalem Timur, Mengira Wanita Itu Seorang Kristen

Pria Israel menyerang wanita Yahudi, mengira wanita berusia 50-an itu seorang Kristen.

Seorang wanita di Yerusalem Timur terluka parah pada hari Rabu setelah seorang penyerang diduga menyerangnya dengan kapak di dalam rumahnya.

Jurnalis Israel Yossi Eli melaporkan pada hari Kamis bahwa polisi menduga serangan itu dimotivasi oleh kebencian anti-Kristen.

Korban, seorang wanita Yahudi-Israel, dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Sementara tersangka, juga Yahudi Israel, diduga mengira korban adalah seorang Kristen.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Analis: Ledakan 3 Bus di Tel Aviv Bisa Jadi Rekayasa untuk Kepentingan Israel

Polisi Israel melaporkan bahwa serangkaian ledakan mengguncang kota Bat Yam, yang terletak di selatan Tel Aviv pada Kamis (20/2/2025), malam, waktu setempat.

Tiga bom meledak di dalam bus, sementara dua alat peledak lainnya berhasil dijinakkan, dikutip dari Al-Arabiya.

Menurut pernyataan resmi dari walikota Bat Yam, Tzvika Brot, tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.

Juru bicara kepolisian menyatakan bahwa aparat sedang melakukan penyisiran di area kejadian untuk mencari tersangka dan benda-benda mencurigakan lainnya.

"Unit penjinak bom polisi sedang memindai benda-benda mencurigakan lainnya. Kami menghimbau masyarakat untuk menghindari area tersebut dan tetap waspada terhadap benda-benda mencurigakan," katanya,

Beberapa analis mengungkapkan kemungkinan bahwa ledakan tersebut bukan sekadar insiden biasa.

Melainkan sebuah rekayasa untuk mengalihkan perhatian publik dari situasi politik yang tengah memanas di Israel.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Rusia Meminta AS Menarik NATO dari Eropa Timur, Eropa Mendesak Amerika Serikat untuk Tidak Patuh

Tuntutan Rusia agar NATO menarik diri dari Eropa Timur selama perundingan AS telah menimbulkan kekhawatiran di Eropa tentang potensi konsesi dari pemerintahan Trump.

Rusia telah meminta penarikan pasukan NATO dari sisi timur aliansi tersebut selama putaran pertama negosiasi dengan Amerika Serikat untuk mengakhiri perang di Ukraina, Financial Times melaporkan pada hari Kamis. 

Tuntutan ini telah memunculkan kekhawatiran di ibu kota Eropa bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump mungkin menyetujui kesepakatan damai berdasarkan persyaratan Rusia .

Menurut surat kabar tersebut, kepala staf kepresidenan Rumania dan penasihat keamanan nasional Christian Diaconescu mengungkapkan bahwa delegasi AS telah "menolak permintaan Moskow." 

Namun, ia memperingatkan bahwa "tidak ada jaminan bahwa Washington pada akhirnya tidak akan membuat konsesi ini."

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #populer #internasional #kontroversi #jenazah #sandera #israel #meledak #dekat #aviv

KOMENTAR