Dua Jam Houthi Lepaskan Rentetan Rudal Balistik, Satu Hantam Kapal Perang AS, Kapal Kawalan Mundur
Sebuah kapal Angkatan Laut AS di Laut Merah pada 19 Oktober 2023 menembak jatuh rudal dan drone yang ditembakkan oleh pemberontak Huthi yang didukung Iran di Yaman 
14:30
25 Januari 2024

Dua Jam Houthi Lepaskan Rentetan Rudal Balistik, Satu Hantam Kapal Perang AS, Kapal Kawalan Mundur

- Kelompok milisi Yaman, Ansarallah (Houthi) dilaporkan melancarkan serangkaian serangan rudal balistik mereka ke arah kapal perang Amerika Serikat di Laut Merah, Rabu (24/1/2024) sore.

Dari rentetan rudal balistik yang diluncurkan, juru bicara Houthi menyebut, satu rudal mengenai kapal perusak AS.

Serangan itu memaksa dua kapal komersial milik AS yang dikawal mundur, kata juru bicara Houthi.

Namun Komando Pusat AS mengklaim kalau semua rudal Houthi yang datang ke arah kapal mereka telah ditembak jatuh.

Seperti diketahui, kelompok Syiah yang menguasai bagian barat Yaman – termasuk ibu kota, Sanaa – telah melancarkan serangan ke kapal-kapal yang terkait dengan Israel sejak akhir Oktober, untuk mendukung perlawanan Palestina di Gaza menghadapi agresi militer Israel.

Kapal Perang Amerika Serikat. AS dilaporkan menenggelamkan Kapal Yaman sebagai sinyal pecahnya perang Laut Merah. Kapal Perang Amerika Serikat. AS dilaporkan menenggelamkan Kapal Yaman sebagai sinyal pecahnya perang Laut Merah. ((Photo credit: U.S. Naval Forces Europe-Africa via AP))

Dua Jam Pertempuran

Setelah pasukan Inggris dan Amerika mengebom Yaman awal bulan ini, Houthi juga memperluas serangan dan blokade Laut Merah terhadap kapal dagang Amerika dan Inggris.

“Bentrokan terjadi hari ini dengan sejumlah kapal perusak dan kapal perang Amerika di Teluk Aden dan Bab al-Mandab, sementara kapal-kapal tersebut memberikan perlindungan bagi dua kapal komersial Amerika,” kata juru bicara Houthi Yahya Saree dalam sebuah pernyataan dikutip Kamis (25/1/2024).

"Selama bentrokan dua jam tersebut, “serangan langsung terhadap kapal perang Amerika” menyebabkan kedua kapal dagang mundur, tambah Saree.

“Sejumlah rudal balistik kami mencapai sasarannya meskipun ada upaya kapal perang untuk mencegatnya.”

Namun CENTCOM, yang bertanggung jawab atas pasukan koalisi AS di wilayah tersebut, memiliki catatan berbeda mengenai kejadian tersebut.

AS yang melabeli Houthi sebagai teroris yang didukung Iran menyatakan tak ada rudal kelompok tersebut yang menyasar kapal.

"Houthi menembakkan tiga rudal balistik anti-kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke arah kapal kontainer M/V Maersk Detroit yang berbendera, dimiliki, dan dioperasikan AS, yang sedang transit di Teluk Aden,” kata militer AS pada Selasa dalam unggahan di X (sebelumnya Twitter).

”Satu rudal menghantam laut. Dua rudal lainnya berhasil dilibatkan dan ditembak jatuh oleh USS Gravely,” tambah CENTCOM.

“Tidak ada laporan cedera atau kerusakan pada kapal.”

Tidak jelas apakah Maersk Detroit telah berubah arah akibat serangan tersebut.

Tujuan kapal secara resmi terdaftar sebagai Namibia, di pantai barat daya Afrika.

kapal-kapal dari Gerald R. Ford Carrier Strike Group (GRFCSG) dan Bataan Amphibious Ready Group (ARG), dan fregat Angkatan Laut Hellenic HS Navarinon (F 461) berlayar dalam formasi di Laut Mediterania. (31 Desember 2023). (Nolan PENNINGTON/ Departemen Pertahanan AS/AFP) kapal-kapal dari Gerald R. Ford Carrier Strike Group (GRFCSG) dan Bataan Amphibious Ready Group (ARG), dan fregat Angkatan Laut Hellenic HS Navarinon (F 461) berlayar dalam formasi di Laut Mediterania. (31 Desember 2023). (Nolan PENNINGTON/ Departemen Pertahanan AS/AFP) (AFP/NOLAN PENNINGTON)

Poseidon Archer Operation Gantikan Prosperity Guardian Operation 

Awal pekan ini, Pentagon mengatakan, operasi tempurnya melawan Houthi telah dijuluki 'Operasi Poseidon Archer'.

AS menambahkan kalau operasi tersebut berbeda dari 'Operasi Penjaga Kemakmuran', yang dimaksudkan untuk melindungi pelayaran melalui Bab-el-Mandeb dan Terusan Suez.

Sejumlah informasi menyebut, Operation Prosperity Guardian cedenrung dibatalkan karena tumpang tindih dengan misi lainnya dan cenderung tidak mendapat dukungan dari negara-negara sekutu AS.

Sekitar 15 persen perdagangan maritim dunia melewati koridor yang menjadi sasaran rudal Houthi.

Sebagian besar perusahaan pelayaran komersial telah mengalihkan rute kapal mereka ke wilayah Afrika karena menghadapi kenaikan premi asuransi.

Kelompok Houthi telah berjanji untuk terus melarang kapal-kapal yang terkait dengan Israel “sampai agresi Israel berhenti dan pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut.”

(oln/rt/*)

Tag:  #houthi #lepaskan #rentetan #rudal #balistik #satu #hantam #kapal #perang #kapal #kawalan #mundur

KOMENTAR