AS Deportasi 119 Migran Ilegal dari India
Ilustrasi.(Shutterstock)
16:36
20 Februari 2025

AS Deportasi 119 Migran Ilegal dari India

- Pada Sabtu (15/2/2025), sebanyak 119 migran India dideportasi dari Amerika Serikat (AS) dan mendarat di Kota Amritsar, India utara.

Deportasi ini merupakan bagian dari kebijakan tegas Pemerintah Presiden AS Donald Trump yang menanggulangi imigrasi ilegal.

Menggunakan pesawat kargo militer C17 Globemaster III, gelombang deportasi kali ini membawa lebih dari seratus migran ilegal, yang mayoritas berasal dari negara bagian Punjab dan Haryana.

Sebagian besar yang dideportasi adalah laki-laki berusia antara 18 hingga 30 tahun, tetapi terdapat pula empat perempuan dan dua anak di bawah umur di antara mereka.

Dikutip dari The Independent pada Minggu (16/2/2025), gelombang ketiga deportasi diperkirakan akan diberangkatkan pada Minggu malam, dengan lebih dari 150 migran lainnya yang dipulangkan ke India.

Otoritas India memastikan telah menyiapkan langkah-langkah untuk memfasilitasi kepulangan migran-migran tersebut ke negara bagian asal mereka.

Migran dari Goa, Gujarat, dan Maharashtra dipulangkan melalui penerbangan pagi, sedangkan yang berasal dari Punjab dan Haryana akan melanjutkan perjalanan darat.

Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, menyatakan bahwa sekitar 500 warga India tercatat dalam daftar deportasi karena kebijakan keras pemerintah Trump terhadap imigrasi ilegal.

Banyak migran ilegal India yang selama ini membayar penyelundup hingga puluhan ribu dollar AS untuk bisa masuk ke "Negeri Paman Sam" dan negara-negara Barat.

Sebagian besar dana tersebut diperoleh melalui cara-cara ekstrem seperti menggadaikan tanah atau perhiasan.

Penerbangan pertama untuk deportasi migran ilegal India mendarat di Amritsar awal bulan ini, dan proses deportasi ini menimbulkan berbagai reaksi politik.

Partai-partai oposisi India mengkritik Pemerintah PM Narendra Modi dinilai bungkam tentang pemulangan warga negara mereka dengan cara yang dianggap memalukan.

"Melihat foto-foto orang India yang diborgol dan dipermalukan saat dideportasi dari AS membuat saya sedih sebagai orang India," kata Pawan Khera, juru bicara utama Partai Kongres.

Kepala Menteri Punjab, Bhagwant Mann, dari partai oposisi Aam Aadmi, menambahkan sindirannya,

"Ketika Modi berjabat tangan dengan temannya Donald Trump, warga negara India dideportasi dengan rantai di pesawat militer. Ini adalah hadiah balasan Trump kepada Modi."

Meski menuai kritik, Pemerintah India menegaskan komitmennya dalam bekerja sama dengan AS dalam menangani imigrasi ilegal.

Mereka juga siap menerima kembali warga negara India yang dipulangkan, asalkan proses verifikasi kewarganegaraan dilakukan dengan benar.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, menegaskan bahwa setiap warga India yang melanggar aturan imigrasi di negara mana pun akan dipulangkan ke tanah air mereka.

"Kami akan memfasilitasi pemulangan mereka ke India, dengan syarat kewarganegaraan mereka dapat diverifikasi," ujarnya.

Tindakan deportasi ini merupakan bagian dari kebijakan AS yang lebih luas untuk menanggulangi imigrasi ilegal, yang semakin menjadi sorotan dalam konteks politik antara AS dan India.

Editor: Albertus Adit

Tag:  #deportasi #migran #ilegal #dari #india

KOMENTAR