Gazafikasi, Agresi Militer Israel di Jenin Masuk Bulan Kedua: Pengungsian Massal di Tepi Barat
PENGEBOMAN JENIN - Asap hitam membumbung setelah pesawat pendudukan Israel mengebom sejumlah bangunan di Jenin, Tepi Barat, Minggu (2/2/2025). Israel dilaporkan memperluas agresi militer mereka di Tepi Barat yang mengindikasikan perluasan daerah aneksasi dari wilayah Palestina. 
00:20
20 Februari 2025

Gazafikasi, Agresi Militer Israel di Jenin Masuk Bulan Kedua: Pengungsian Massal di Tepi Barat

Tentara Israel terus melancarkan serangan militer besar-besaran di kota Jenin, Tepi Barat utara yang diduduki, dan kamp pengungsiannya, yang memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

Media Israel, Haaretz menamai agresi Israel dalam operasi militer bertajuk 'Operasi Tembok Besi' ini sebagai Gazafikasi, proses mengubah daerah-daerah operasi di Tepi Barat menjadi mirip Gaza baik dalam prosedur operasional serangan militer maupun kehancuran yang dihasilkan.

Hari Rabu (19/2/2025) menandai 30 hari sejak pasukan Israel memulai serangan mereka di Jenin yang kemudian menyebar ke bagian lain Tepi Barat utara, termasuk Tulkarem dan kamp pengungsi Nour Shams.

Setidaknya 26 warga Palestina telah tewas di Jenin sejak 21 Januari.

Militer Israel juga mengerahkan ratusan personel IDF dan buldoser yang menghancurkan rumah-rumah dan merusak infrastruktur penting di kamp yang penuh sesak itu, sehingga memaksa hampir seluruh penghuninya mengungsi.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi di kamp, ​​tetapi pembongkaran terus berlanjut dan jalan-jalan digali," kata Mohammed al-Sabbagh, kepala komite layanan kamp Jenin.

Berbicara kepada wartawan pada Selasa, Wali Kota Jenin Mohammed Jarrar mengatakan tentara Israel “menggunakan pola penghancuran acak” di kamp tersebut dan sekitarnya untuk membuat kamp tersebut “tidak dapat dihuni”.

Pasukan Israel mengevakuasi warga Palestina dari lingkungan di Kamp Pengungsi Jenin, memaksa mereka meninggalkan daerah tersebut karena serangan dan kekerasan terus berlanjut setelah gencatan senjata di Gaza, pada tanggal 23 Januari 2025 di Jenin, Tepi Barat. EVAKUASI PAKSA - Pasukan Israel mengevakuasi warga Palestina dari lingkungan di Kamp Pengungsi Jenin, memaksa mereka meninggalkan daerah tersebut karena serangan dan kekerasan terus berlanjut setelah gencatan senjata di Gaza, pada tanggal 23 Januari 2025 di Jenin, Tepi Barat. (Anadolu Agency/Issam Rimawi)

Pengungsian Massal

Pemindahan massal warga Palestina dari berbagai bagian Tepi Barat dalam beberapa minggu terakhir menandai operasi pemindahan terbesar dalam beberapa dekade.

Kamp-kamp tersebut, yang dibangun untuk keturunan pengungsi Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka pada Nakba 1948 sekitar pembentukan Israel, telah lama menjadi pusat utama bagi kelompok perlawanan yang melawan pendudukan Israel.

Mereka telah diserbu berulang kali oleh militer Israel tetapi operasi saat ini, yang dimulai saat gencatan senjata disepakati di Jalur Gaza yang terkepung dan dibombardir, telah dilakukan dalam skala yang luar biasa besar.

Menurut data dari Otoritas Palestina, sekitar 17.000 orang kini telah dipaksa keluar dari kamp pengungsi Jenin, sehingga hampir kosong.

Di Nour Shams, 6.000 orang, atau sekitar dua pertiga dari populasinya, telah dipaksa keluar, dengan 10.000 lainnya meninggalkan kamp Tulkarem.

“Mereka yang tertinggal terjebak,” kata Nihad al-Shawish, kepala komite layanan kamp Nur Shams.

“Pertahanan Sipil, Bulan Sabit Merah, dan pasukan keamanan Palestina membawakan mereka sejumlah makanan kemarin, tetapi tentara Israel masih menghancurkan kamp dengan buldozer.”

Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat. PENGHANCURAN - Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat. (khaberni)

Serangan Israel telah menghancurkan puluhan rumah dan merusak sebagian besar jalan raya serta memutus aliran air dan listrik.

Pejabat kemanusiaan mengatakan mereka belum pernah melihat pengungsian seperti itu di Tepi Barat sejak perang Timur Tengah 1967, ketika Israel merebut wilayah sebelah barat Sungai Yordan, bersama dengan Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jika ditambah dengan kerusakan infrastruktur, kita sudah mencapai titik di mana kamp-kamp menjadi tidak layak huni," kata Roland Friedrich, direktur urusan Tepi Barat untuk UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Pasukan Israel juga terus melakukan penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Pada hari Rabu, empat orang, termasuk dua anak-anak, ditahan dari Jenin.

Juga pada hari Rabu, seorang wanita tua ditembak di dada dekat pintu masuk kamp pengungsi Jenin.

Kantor berita Palestina, Wafa mengatakan pasukan Israel telah menutup pintu masuk kamp dan tentara Israel yang ditempatkan di pintu masuk utama telah menembaki orang-orang yang mencoba mendekatinya.

Di tempat lain di Tepi Barat, pasukan Israel menyerbu dan menghancurkan sebuah rumah di Hebron, sementara buldoser militer meratakan lahan pertanian.

 

(oln/aja/*)

 


 

Tag:  #gazafikasi #agresi #militer #israel #jenin #masuk #bulan #kedua #pengungsian #massal #tepi #barat

KOMENTAR