![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Masih Jadi Perdebatan di Kongres, Masa Depan Bantuan AS di Tengah Ketidakpastian Global](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/18/jawapos/masih-jadi-perdebatan-di-kongres-masa-depan-bantuan-as-di-tengah-ketidakpastian-global-1338760.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Masih Jadi Perdebatan di Kongres, Masa Depan Bantuan AS di Tengah Ketidakpastian Global
- Perdebatan kebijakan di Kongres Amerika Serikat membuat ketidakpastian global. Penyelesaian perdebaatan di Kongres dinilai penting untuk memjawab isu internasional.
Hal itu disampaikan Pakar Pembangunan dan Bantuan Global, Raj Kumar dalam acara Munich Security Conference 2025.
“Kita berada di tengah-tengah perdebatan besar ini. Kongres belum benar-benar bertindak, dan banyak orang menunggu Kongres untuk melangkah dan menunjukkan kehadiran mereka,” ujar Kumar, Selasa (18/2).
Kumar mencatat bahwa elemen-elemen tertentu dari pemerintahan Trump tampaknya lebih berfokus pada pemotongan biaya. Menurutnya, jika program-program AS di seluruh dunia mengalami pemotongan besar, hal tersebut dapat memundurkan kepemimpinan global AS.
Di sisi lain, ada pendapat bahwa bantuan luar negeri AS perlu direformasi, dimodernisasi, dan lebih mengundang investasi sektor swasta. “Jika berakhir dengan model baru yang lebih berdampak dan menarik investasi sektor swasta, itu mungkin dapat memperluas kepemimpinan AS,” tambah Kumar.
Namun, sifat disruptif dari perubahan ini telah menjadi perhatian banyak pihak internasional. Dia berpendapat bahwa seandainya proses ini merupakan hasil konsultasi dan reformasi terstruktur dengan Kongres, mungkin hasilnya akan berbeda. Sayangnya, penghentian mendadak ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa AS menarik kembali komitmennya terhadap bantuan global.
“Banyak orang berpikir bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk beralih dari model bantuan ke model investasi. Ada peluang untuk lebih mengandalkan pembiayaan pembangunan daripada sekadar hibah atau kontrak,” jelas Kumar.
Ia menekankan, pembiayaan pembangunan dapat membuka pendanaan sektor swasta yang jauh lebih besar, bahkan dalam konteks paling rapuh di seluruh dunia. Dengan membuka investasi ini, pembangunan infrastruktur, sistem perawatan kesehatan, dan pendidikan dapat dipercepat secara signifikan.
Kumar juga menyebutkan bahwa diskusi tentang hal ini telah melibatkan bank pembangunan multilateral seperti Bank Dunia dan lembaga-lembaga keuangan pembangunan lainnya, termasuk Development Finance Corporation (DFC) di AS. “Lembaga-lembaga ini memiliki banyak alat, termasuk jaminan risiko untuk investor. Tetapi banyak dari alat tersebut belum digunakan secara optimal untuk membuka potensi miliaran dana dari sektor swasta,” tandasnya.
Tag: #masih #jadi #perdebatan #kongresmasa #depan #bantuan #tengah #ketidakpastian #global