Israel Perpanjang Pendudukan di Lebanon Selatan, Picu Ketegangan Baru
Ilustrasi tentara Israel. [shutterstock]
11:08
18 Februari 2025

Israel Perpanjang Pendudukan di Lebanon Selatan, Picu Ketegangan Baru

Militer Israel mengatakan pasukannya akan tetap berada di lima lokasi strategis di Lebanon selatan setelah batas waktu penarikan pasukan pada hari Selasa berdasarkan gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah, karena pemerintah Lebanon menyatakan frustrasi atas penundaan lainnya.

Gencatan senjata terpisah di Gaza juga diragukan karena wilayah tersebut menandai 500 hari perang Israel dengan Hamas, sementara Israel dan Amerika Serikat mengirimkan sinyal yang saling bertentangan mengenai apakah mereka ingin gencatan senjata dilanjutkan. Pembicaraan tentang fase kedua gencatan senjata belum dimulai.

Juru bicara militer Letkol Nadav Shoshani mengatakan lima lokasi di Lebanon menyediakan titik pandang atau terletak di seberang komunitas di Israel utara, tempat sekitar 60.000 warga Israel masih mengungsi. Dia mengatakan "tindakan sementara" tersebut disetujui oleh badan yang dipimpin AS yang memantau gencatan senjata, yang sebelumnya diperpanjang tiga minggu.

Berdasarkan perjanjian tersebut, pasukan Israel harus mundur dari zona penyangga di Lebanon selatan yang akan dipatroli oleh tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB. Gencatan senjata telah berlaku sejak berlaku pada bulan November.

"Israel berkomitmen untuk melakukan penarikan dengan cara yang benar, secara bertahap, dan dengan cara yang menjaga keamanan warga sipil kami," kata Shoshani kepada wartawan.

Presiden Lebanon Joseph Aoun mengatakan kepada wartawan bahwa gencatan senjata "harus dihormati," dengan mengatakan "musuh Israel tidak dapat dipercaya." Ia mengatakan pejabat Lebanon bekerja secara diplomatis untuk mencapai penarikan Israel, "dan saya tidak akan menerima bahwa satu pun warga Israel tetap berada di wilayah Lebanon."

Hizbullah mulai menembakkan roket, pesawat nirawak, dan rudal ke Israel sehari setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 dari Gaza yang memicu perang di sana.

Konflik Israel-Hizbullah memanas menjadi perang habis-habisan pada bulan September ketika Israel melakukan serangan udara besar-besaran dan menewaskan sebagian besar pemimpin senior kelompok yang didukung Iran tersebut.

Sebelumnya pada hari Senin, sebuah pesawat nirawak Israel menargetkan sebuah mobil di kota pelabuhan selatan Lebanon, Sidon, serangan terdalam di wilayah Lebanon sejak gencatan senjata berlaku.

Israel mengatakan pihaknya menargetkan Mohammad Shaheen, kepala operasi Hamas di Lebanon. Video AP di sana memperlihatkan sebuah kendaraan yang hangus terbakar.

"Sekarang rasa takut kembali menghantui masyarakat," kata Ahmed Sleim, seorang warga Sidon, yang khawatir akan kembalinya perang.

Editor: Aprilo Ade Wismoyo

Tag:  #israel #perpanjang #pendudukan #lebanon #selatan #picu #ketegangan #baru

KOMENTAR