![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Trump Berbincang dengan Putin, Zelensky Kecewa dan Anggap Putin Seorang Pendusta](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/15/tribunnews/trump-berbincang-dengan-putin-zelensky-kecewa-dan-anggap-putin-seorang-pendusta-1281119.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Trump Berbincang dengan Putin, Zelensky Kecewa dan Anggap Putin Seorang Pendusta
Dalam pembicaraan tersebut, Trump dan Putin membahas upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Zelensky yang merasa kecewa lalu bertemu dengan sejumlah senator AS dalam Konferensi Keamanan Munich, Jerman, pada hari Jumat, 14 Februari 2025.
Dalam konferensi itu, Wakil Presiden AS J.D. Vance menekankan pentingnya perdamaian jangka panjang, bukan sekadar gencatan senjata sementara di Eropa Timur.
"Kami ingin pembantaian itu dihentikan, tetapi kami menginginkan perdamaian jangka panjang," kata Vance, seperti yang dikutip dari CBS News.
Zelensky juga menyampaikan keinginannya untuk mendiskusikan persiapan mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Ia meminta jaminan keamanan bagi Ukraina dalam perundingan.
Zelensky menegaskan bahwa keputusan terkait Ukraina seharusnya melibatkan Ukraina dalam setiap pembicaraan.
Dalam konferensi itu Zelensky sempat ditanya tentang tanggapannya atas pembicaraan antara Trump dan Putin.
“Saya punya percakapan yang bagus dengan Presiden Trump. Kami beberapa kali berbicara melalui telepon, dan dia sendiri menelepon Putin,” kata Zelensky dikutip dari Maariv.
“Dia (Trump) berkata kepada saya, ‘Saya pikir Putin ingin merampungkan perang ini.’”
“Saya memberi tahu dia bahwa Putin seorang pendusta.”
Reaksi Eropa
Percakapan antara Trump dan Putin ini mendapat sorotan tajam, terutama dari Eropa.
The Washington Post melaporkan bahwa pembicaraan tersebut mengejutkan Ukraina dan menjadi sinyal bahaya bagi Eropa, karena tidak ada penyebutan mengenai kepentingan Eropa dalam pengumuman tersebut.
Para pemimpin Eropa khawatir bahwa kepentingan mereka terkait pertahanan akan terabaikan.
Zelensky telah lama mendesak agar Ukraina dilibatkan dalam setiap diskusi mengenai penyelesaian konflik.
Menteri Luar Negeri AS Pete Hegseth menyebutkan bahwa upaya mengembalikan wilayah Ukraina seperti sebelum tahun 2014 tidak realistis dan bahwa keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO harus menjadi bahan diskusi.
Kekhawatiran di kalangan warga Ukraina meningkat setelah percakapan Trump dengan Putin.
Seorang perwira militer Israel bahkan menyebut AS sebagai rekan yang tidak bisa diandalkan, menegaskan bahwa tindakan AS telah kehilangan martabat mereka.
Para pemimpin Eropa juga menegaskan bahwa tidak ada negosiasi yang akan dilakukan jika Ukraina atau Eropa tidak dilibatkan.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menekankan pentingnya peran Eropa dalam setiap tatanan baru yang akan dibentuk.
(*)
Tag: #trump #berbincang #dengan #putin #zelensky #kecewa #anggap #putin #seorang #pendusta