Trump dan Modi Sepakat Selesaikan Masalah Sengketa Tarif antara AS dan India
TRUMP DAN MODI - Tangkap Layar Kanal Youtube Resmi gedung Putih Amerika Serikat di The White House saat konferensi pers antara Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan Perdana Menteri India, Narendra Modi (kiri) di Gedung Putih pada Kamis waktu setempat(13/2/2025). Pada pertemuan tersebut Donald Trump raih kesepakatan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi di Gedung Putih terkait sengketa tarif antara kedua negara selama ini. 
17:50
14 Februari 2025

Trump dan Modi Sepakat Selesaikan Masalah Sengketa Tarif antara AS dan India

Setelah sempat melalui masa bersitegang, Amerika Serikat (AS) dan India akhirnya menyepakati solusi terkait sengketa tarif antara kedua negara.

Keputusan tersebut terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump melakukan dialog langsung dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi di Gedung Putih, Washington D.C. pada hari Kamis waktu setempat (13/2/2025).

Melalui dialog tersebut, baik Trump dan Modi sepakat untuk memulai pembicaraan guna mencapai kesepakatan perdagangan awal dan menyelesaikan ketegangan terkait tarif yang selama ini terjadi di antara kedua negara.

Di pertemuan tersebut, Modi juga menegaskan akan membeli lebih banyak minyak, gas, serta peralatan militer dari AS guna memerangi imigrasi ilegal di India.

Dikutip dari Reuters, Pernyataan Modi tersebut juga disambut antusias oleh Trump.

"Kami juga sedang membuka jalan untuk akhirnya memberikan India jet tempur siluman F-35," kata Trump.

Selain itu, Modi juga mengaku ingin melipatgandakan perdagangan dengan Washington pada tahun 2030.

kedua negara juga sepakat menjalin kerja sama jangka panjang dalam bidang energi nuklir meskipun baik AS dan India masih menghadapi tantangan regulasi hukum yang sedang berlangsung terkait rencana tersebut.

Menanggapi komitmen tersebut, Washington juga menyambut baik langkah-langkah terbaru New Delhi untuk menurunkan tarif pada produk-produk AS tertentu dan meningkatkan akses pasar untuk produk pertanian AS.

Kehangatan antara keduanya ini bisa dibilang sangat berbeda drastis dari apa yang dinyatakan oleh Trump sebelum bertemu Modi.

Beberapa jam sebelum berteum dengan Modi, Trump sempat mengkritik kondisi iklim bisnis bagi perusahaan-perusahaan AS di India saat ini.

"Perdana Menteri Modi baru-baru ini mengumumkan pengurangan tarif India yang tidak adil dan sangat kuat, yang membatasi akses kami ke pasar India, dengan sangat tegas," kata Trump.

"Saya harus mengatakan, ini benar-benar masalah besar." sambungnya.

Menanggapi perbedaan sikap sebelum menemui Modi, Trump pun menyampaikan pendapatnya langsung ke media.

Meskipun memiliki hubungan hangat dengan Modi selama masa jabatan pertamanya, Trump mengaku hubungan antara AS dan India didasari dengan prinsip timbal balik.

"Kami bersikap timbal balik dengan India," kata Trump dalam konferensi pers pasca pertemuan dengan Modi.

Trump mengaku akan bersikap baik dengan India bila mereka melakukan hal serupa, begitu pula juga bila mereka bersikap buruk maka AS akan merespons dengan kebijakan yang sama.

"Apa pun yang dikenakan India, kami juga akan kenakan kepada mereka." ungkap trump

Di konferensi pers tersebut, Modi juga mengutarakan alasannya sempat mengeluarkan kebijakan keras kepada AS yang membuat kedua negara sebelumnya bersitegang.

Modi mengaku hal itu terjadi semata-mata untuk melindungi kepentingan rakyat India.

"Satu hal yang sangat saya hargai, dan saya pelajari dari Presiden Trump, adalah bahwa dia menjaga kepentingan nasional sebagai prioritas utama," ungkap Modi. 

"Seperti dia, saya juga menjadikan kepentingan nasional India sebagai yang teratas di atas segalanya." sambung pemimpin partai Bharatiya Janata tersebut.

Komentar Pengamat Hubungan AS-India

Menanggapi kesepakatan antara kedua negara tersebut,  sejumlah pengamat mengakui keteganan akan tarif masih akan berlanjut meskipun keduanya meraih kesepakatan di Washington pada Kamis ini.

Hal ini diungkapkan Richard Rossow, kepala program India di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS). 

Dikutip dari Reuters, Rossow mengaku masalah tarif akan terus mendominasi topik terkait hubungan kedua negara.

"Ini akan menjadi seperti pertandingan tinju, India bersedia menerima beberapa pukulan, tetapi tentu saja mereka memiliki batasannya." ungkap Rossow. 

Rossow mengaku hal itu tak terlepas dari posisi AS yang saat ini memiliki defisit perdagangan sebesar $45,6 miliar atau setara RP 743 triliun dengan India

Secara keseluruhan, tarif rata-rata perdagangan tertimbang AS telah sekitar 2,2 persen, menurut data Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dibandingkan dengan 12 persen untuk India terang Rossow.

(Tribunnews.com/Bobby)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #trump #modi #sepakat #selesaikan #masalah #sengketa #tarif #antara #india

KOMENTAR