![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Lawan Ambisi Ngawur Trump, Erdogan: Tak Ada Seorang Pun Bisa Rebut Gaza dari Tangan Rakyat Palestina](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/tribunnews/lawan-ambisi-ngawur-trump-erdogan-tak-ada-seorang-pun-bisa-rebut-gaza-dari-tangan-rakyat-palestina-1250917.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Lawan Ambisi Ngawur Trump, Erdogan: Tak Ada Seorang Pun Bisa Rebut Gaza dari Tangan Rakyat Palestina
Erdogan mengatakan, tidak seharusnya Trump membuat kesepakatan dengan pembunuh bernama Benjamin Netanyahu.
Menurut Erdogan, rencana Trump merupakan ancaman besar bagi perdamaian dunia.
"Saat ini, tidak ada seorang pun bisa merebut Gaza dari tangan rakyat Palestina, tidak ada yang bisa mengambil Gaza dari penduduknya," tegas Erdogan dalam wawancara eksklusif bersama Najwa Shihab, dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (13/2/2025).
Sebagai politisi yang peduli terhadap perdamaian dunia, Erdogan mengaku kecewa terhadap rencana Trump.
"Saya sangat kecewa dan benar-benar memikirkan dampaknya," ungkap Erdogan.
Erdogan menilai ada perbedaan besar perilaku Trump pada periode sebelumnya dengan sekarang.
"Saya tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang benar, dan saya juga tidak melihatnya sebagai perkembangan yang positif."
"Saya berharap kesalahan ini dapat segera diperbaiki dalam waktu dekat," ujarnya.
Amerika sebagai kekuatan besar dunia, menurut Erdogan, seharusnya segera menarik diri dari kebijakan yang keliru ini untuk menciptakan perdamaian dunia.
Pernyataan Trump
Diketahui keinginan Trump menguasai Gaza disampaikan dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, 4 Februari.
Pernyataan Trump ini muncul di saat Hamas dan Israel sedang melakukan gencatan senjata.
Tak hanya itu, saat ini dunia tengah berfokus untuk membicarakan masa depan Gaza pascakonflik.
"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana," kata Trump bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikutip dari CNN International.
"Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi tersebut," lanjut Trump.
Usulan Trump ini dapat menjadi sinyal perubahan terbesar dalam kebijakan AS terhadap Timur Tengah dalam beberapa dekade.
Perubahan tersebut akan menjungkirbalikkan konsensus internasional yang telah lama ada mengenai perlunya negara Palestina - yang meliputi Gaza dan Tepi Barat yang diduduki - untuk hidup berdampingan dengan Israel.
Dikutip dari BBC, jika Trump benar akan satu hal, hal itu berarti bahwa diplomasi AS selama puluhan tahun terhadap Israel dan Palestina telah gagal menyelesaikan konflik.
Trump meraup jutaan dolar sebagai pengembang properti dan, dengan jabatan itu, membuat pengamatan yang sangat valid: jika Gaza akan dibangun kembali, dari awal di beberapa tempat, tidak masuk akal jika ratusan ribu warga sipil berlindung di reruntuhan.
Tugas membangun kembali Gaza akan sangat besar. Amunisi yang belum meledak dan tumpukan puing harus disingkirkan.
Saluran air dan listrik harus diperbaiki. Sekolah, rumah sakit, dan toko perlu dibangun kembali.
Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan hal itu bisa memakan waktu bertahun-tahun - dan sementara itu berlangsung, Palestina perlu pergi ke suatu tempat.
Akan tetapi, alih-alih mencari cara untuk menahan mereka di dekat rumah, kemungkinan besar di kamp-kamp di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza, Trump mengatakan mereka seharusnya didorong untuk pergi - secara permanen.
Trump meyakini bahwa tanpa kehadiran mereka, "Riviera Timur Tengah" milik Amerika yang indah akan bangkit dari abu, menyediakan ribuan lapangan pekerjaan, peluang investasi, dan, akhirnya, tempat bagi "masyarakat dunia untuk hidup".
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Whiesa)
Tag: #lawan #ambisi #ngawur #trump #erdogan #seorang #bisa #rebut #gaza #dari #tangan #rakyat #palestina