Bertemu Trump di Gedung Putih, Raja Yordania Tegas Tolak Relokasi Gaza
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Raja Yordania Abdullah II di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (11/2/2025).(GETTY IMAGES/WIN MCNAMEE via AFP)
06:18
13 Februari 2025

Bertemu Trump di Gedung Putih, Raja Yordania Tegas Tolak Relokasi Gaza

Raja Yordania Abdullah II dengan tegas menolak wacana relokasi warga Gaza yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dalam pertemuan di Gedung Putih pada Selasa (11/2/2205), Raja Abdullah II menegaskan bahwa pemindahan warga Palestina bukan solusi untuk krisis yang terjadi.

“Saya tegaskan kembali posisi teguh Yordania terhadap pemindahan warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Ini adalah kesatuan Arab. Membangun kembali Gaza tanpa merelokasi warga Palestina dan mengatasi situasi kemanusiaan yang mengerikan harus diprioritaskan semua orang,” ujar Abdullah melalui media sosial setelah pertemuan, dikutip dari kantor berita AFP.

Wacana pemindahan warga Palestina dari Gaza mencuat setelah Trump mengusulkan pembangunan kembali wilayah tersebut di bawah pengawasan AS, dengan konsep menjadikannya sebagai destinasi wisata sekelas Riviera di Timur Tengah.

Namun, Trump mengajukan syarat bahwa warga Palestina harus dipindahkan terlebih dahulu dan tidak diperbolehkan kembali ke wilayah tersebut.

Pemandangan dari atas memperlihatkan warga Palestina mengungsi kembali ke kamp pengungsi Jabalia yang hancur akibat perang di Jalur Gaza utara pada 19 Januari 2025, sesaat sebelum kesepakatan gencatan senjata Gaza dalam perang Israel-Hamas dilaksanakan.AFP/OMAR AL QATTAA Pemandangan dari atas memperlihatkan warga Palestina mengungsi kembali ke kamp pengungsi Jabalia yang hancur akibat perang di Jalur Gaza utara pada 19 Januari 2025, sesaat sebelum kesepakatan gencatan senjata Gaza dalam perang Israel-Hamas dilaksanakan.Raja Abdullah menegaskan bahwa Yordania tidak mendukung rencana tersebut. Ia juga menyampaikan kepada Trump bahwa Mesir tengah menyusun strategi agar negara-negara di kawasan dapat bekerja sama dalam merespons situasi ini.

Di tengah ketegangan diplomatik tersebut, Raja Abdullah menyatakan kesiapan Yordania untuk menerima sejumlah pengungsi, terutama anak-anak yang membutuhkan perawatan medis mendesak.

“Salah satu hal yang bisa kita lakukan segera adalah menerima 2.000 anak, anak-anak penderita kanker yang dalam kondisi sangat sakit. Itu bisa,” kata Abdullah saat berbicara bersama Putra Mahkota Hussein di Ruang Oval Gedung Putih.

Trump menyebut langkah tersebut sebagai isyarat yang sangat baik dan mengaku tidak mengetahuinya sebelum kedatangan Raja Abdullah ke Washington.

Sementara itu, untuk meredam polemik terkait rencana relokasi, Abdullah menekankan bahwa negara-negara Arab akan membahas isu ini lebih lanjut dalam pertemuan di Riyadh.

“Mari kita tunggu sampai Mesir datang dan menyampaikannya kepada presiden, jangan terburu-buru,” ujar Abdullah.

Dalam pertemuan tersebut, Trump juga menarik kembali ancamannya untuk menghentikan bantuan AS ke Yordania dan Mesir.

“Saya tidak perlu mengancamnya. Saya yakin kita tetap melakukannya,” kata Trump.

Tag:  #bertemu #trump #gedung #putih #raja #yordania #tegas #tolak #relokasi #gaza

KOMENTAR