![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Arab Saudi Kecam Pernyataan Netanyahu, Tolak Pengusiran Warga Palestina](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/10/suara/arab-saudi-kecam-pernyataan-netanyahu-tolak-pengusiran-warga-palestina-1190560.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Arab Saudi Kecam Pernyataan Netanyahu, Tolak Pengusiran Warga Palestina
Arab Saudi dengan tegas menolak pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait pengusiran warga Palestina dari tanah mereka. Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya pada Minggu (9/2) menegaskan bahwa kerajaan menolak keras segala bentuk pemindahan paksa rakyat Palestina dan menilai sikap Israel sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.
Pernyataan Saudi ini muncul setelah Netanyahu, dalam wawancara dengan Channel 14, sempat menyebut 'negara Saudi' sebelum segera mengoreksi dirinya dengan menyebut negara Palestina. Meskipun pernyataan resmi Saudi tidak secara langsung merujuk pada komentar ini, kerajaan tetap menegaskan pendiriannya terhadap hak-hak Palestina.
Selain Arab Saudi, Mesir dan Yordania juga mengecam usulan Israel. Kairo bahkan menyebut gagasan itu sebagai pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Saudi. Saudi juga mengapresiasi dukungan negara-negara sahabat yang turut menentang pernyataan Netanyahu.
"Pola pikir ekstremis pendudukan ini tidak memahami apa arti wilayah Palestina bagi rakyat Palestina yang bersaudara serta hubungan historis dan sah mereka dengan tanah itu," demikian pernyataan pemerintah Saudi.
Di tengah ketegangan yang meningkat, pernyataan mengejutkan juga datang dari Presiden AS Donald Trump. Pada Selasa (6/2), Trump mengusulkan agar AS mengambil alih Jalur Gaza dari Israel dan mengubahnya menjadi Riviera Timur Tengah setelah memindahkan warga Palestina ke lokasi lain.
Pernyataan ini mendapat kecaman keras dari negara-negara Arab, yang menolak gagasan tersebut sebagai bentuk pengabaian terhadap hak-hak Palestina.
Ketegangan di Gaza sendiri terus meningkat. Menurut otoritas Gaza, serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, sementara serangan awal Hamas disebut telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan lebih dari 250 orang disandera.
Pernyataan tegas Arab Saudi ini mempertegas sikapnya bahwa normalisasi hubungan dengan Israel tidak akan terjadi tanpa pembentukan negara Palestina yang berdaulat.
Tag: #arab #saudi #kecam #pernyataan #netanyahu #tolak #pengusiran #warga #palestina