Israel Bertekad Kuasai Koridor Philadelphia, Mesir: Ini Melanggar Perjanjian
Tentara Israel dikerahkan di samping pengangkut personel lapis baja mereka saat mereka menunggu perintah untuk mundur pada 11 September 2005 dari reruntuhan pos terdepan Aluf di Koridor Philadelphia di perbatasan Mesir di Jalur Gaza selatan. 
09:10
23 Januari 2024

Israel Bertekad Kuasai Koridor Philadelphia, Mesir: Ini Melanggar Perjanjian

Israel melakukan segala cara untuk menguasai wilayah perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza yaitu koridor Philadeplhia.

Upaya yang dilakukan Israel membuat Mesir geram.

Oleh karena itu, Mesir pada hari Senin memperingatkan Israel untuk tidak menduduki wilayah koridor Philadelphia.

Ketua Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), Diaa Rashwan mengatakan Mesir akan menganggap upaya Israel untuk menduduki wilayah Philadelphia adalah pelanggaran perjanjian.

"Ini pelanggaran terhadap perjanjian dan protokol keamanan yang ditandatangani antara Israel dan Mesir," katanya, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Tidak hanya itu, upaya ini juga akan merusak hubungan Mesir-Israel.

“Harus ditekankan dengan tegas bahwa setiap tindakan Israel ke arah ini akan menimbulkan ancaman serius terhadap hubungan Mesir-Israel,” tambahnya.

Koridor Philadelphi, juga dikenal sebagai Rute Philadelphi, adalah jalur sepanjang 14 km (8,7 mil) yang mewakili keseluruhan wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Menurut laporan Al Jazeera, koridor Philadelphia ditetapkan sebagai zona penyangga yang dikendalikan dan dipatroli oleh angkatan bersenjata Israel sebagai bagian dari perjanjian damai tahun 1979 dengan Mesir yang mengakhiri pendudukan Israel di Semenanjung Sinai dan membuka kembali Terusan Suez.

Tujuannya adalah untuk menghentikan senjata dan material agar tidak sampai ke tangan warga Palestina di Jalur Gaza dan untuk mencegah orang berpindah antara tanah Palestina dan Mesir tanpa pemeriksaan yang ketat.

Mesir menjadi pemain utama yang mengendalikan koridor tersebut, yang menandakan satu-satunya hubungan dengan dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel karena Tel Aviv mempertahankan blokade darat, laut dan udara terhadap jalur tersebut dari semua sisi lainnya.

Sebuah perjanjian setelah keluarnya Israel dari wilayah tersebut pada tahun 2005 memungkinkan Mesir untuk mengerahkan 750 tentara dan senjata berat untuk berpatroli dan menjaga sisi koridor Mesir, dengan tanggung jawab pihak lain diserahkan kepada Otoritas Palestina.

Kini, Israel menginginkan kendali penuh atas wilayah perbatasan, termasuk penyeberangan Rafah yang penting , untuk menjamin keamanannya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah beberapa kali mengatakan bahwa kawasan Koridor Philadelphia harus berada di bawah kendali Israel, sebuah langkah yang jika dilakukan akan memisahkan Gaza dari Mesir.

Baik Mesir maupun Hamas menentang Israel untuk mendapatkan kembali kendali atas koridor tersebut.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah berulang kali mengatakan Kairo tidak akan membiarkan warga Palestina mengungsi dari tanah air mereka ke Mesir.

Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Hingga saat ini, agresi Israel di Gaza telah menewaskan 25.295 warga Palestina.

Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.

Selain itu, warga Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan Israel yaitu 63.000 orang.

Seranga Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi.

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah Gaza tersebut telah rusak dan hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #israel #bertekad #kuasai #koridor #philadelphia #mesir #melanggar #perjanjian

KOMENTAR