Zelensky dan Trump Bahas Kesepakatan Mineral Tanah Jarang
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) saat menghadiri pembukaan kembali katedral Notre Dame di Paris, Perancis, Sabtu (7/12/2024).(AFP/LUDOVIC MARIN)
19:48
8 Februari 2025

Zelensky dan Trump Bahas Kesepakatan Mineral Tanah Jarang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan kesiapannya untuk menjalin kesepakatan dengan Presiden AS Donald Trump, terutama terkait pengembangan tanah jarang dan mineral penting lainnya di Ukraina.

Pada Senin (3/2/2025), Trump mengusulkan agar Ukraina memasok tanah jarang kepada AS sebagai imbalan atas dukungan finansial terhadap upaya perang Kyiv melawan Rusia.

Zelensky mengemukakan gagasan tersebut dalam strategi rencana kemenangannya, yang telah disampaikannya kepada sekutu Kyiv, termasuk Trump, pada musim gugur lalu.

Rencana tersebut mencakup pencarian kesepakatan dengan mitra asing untuk menyediakan akses bersama ke sumber daya Ukraina yang bernilai strategis.

Menurut laporan Reuters pada Sabtu (8/2/2025), Trump tidak merinci mineral atau jenis tanah jarang yang dimaksud.

Tanah jarang adalah sekelompok 17 logam yang digunakan untuk membuat magnet yang mengubah daya menjadi gerakan untuk berbagai perangkat, termasuk kendaraan listrik, telepon seluler, sistem rudal, dan elektronik lainnya.

Saat ini, China merupakan salah satu produsen terbesar tanah jarang dan mineral penting lainnya di dunia.

Survei Geologi AS mengidentifikasi sekitar 50 mineral penting, termasuk beberapa jenis tanah jarang, nikel, dan litium.

Ukraina diketahui memiliki endapan 22 dari 34 mineral yang diidentifikasi oleh Uni Eropa sebagai mineral penting, berdasarkan data dari Kementerian Ekonomi.

Mineral-mineral tersebut termasuk bahan industri dan konstruksi, ferroalloy, logam mulia dan non-ferrous, serta beberapa elemen tanah jarang.

Ukraina juga memiliki cadangan batu bara yang signifikan, meskipun sebagian besar saat ini berada di bawah kendali Rusia di wilayah yang diduduki.

Dengan sumber daya mineral yang melimpah, Ukraina menarik minat AS untuk menjalin kerja sama, mengingat mineral-mineral tersebut berpotensi digunakan di sektor-sektor penting seperti pertahanan, teknologi tinggi, kedirgantaraan, dan energi hijau.

Menurut Institut Geologi, Ukraina memiliki unsur tanah jarang seperti lantanum dan cerium, yang digunakan dalam televisi dan lampu.

Selain itu, neodymium, yang digunakan dalam turbin angin dan baterai kendaraan listrik, serta erbium dan itrium, yang aplikasinya berkisar dari tenaga nuklir hingga laser, juga terdapat di Ukraina.

Penelitian yang didanai oleh Uni Eropa menunjukkan, Ukraina memiliki cadangan skandium.

Sementara itu, Forum Ekonomi Dunia mencatat bahwa Ukraina juga merupakan pemasok potensial utama untuk litium, berilium, mangan, galium, zirkonium, grafit, apatit, fluorit, dan nikel.

Tag:  #zelensky #trump #bahas #kesepakatan #mineral #tanah #jarang

KOMENTAR