Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1078: Zelensky Siap Berunding dengan Putin demi Perdamaian
PRESIDEN ZELENSKY - Foto yang diambil dari laman President.gov.ua tanggal 5 Februari 2025 menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Presiden Ukraina nyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. 
11:00
5 Februari 2025

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1078: Zelensky Siap Berunding dengan Putin demi Perdamaian

Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1078.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky nyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Sementara itu, terjadi lonjakan korban di kedua belah pihak.

Serangan drone Ukraina menyasar depot minyak di wilayah Krasnodar, Rusia.

Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-1078 dikutip dari TheGuardian:

  • Zelenskyy Siap Duduk Bersama Putin

Zelenskyy, menyatakan kesiapannya untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Menurut Zelensky, ini adalah cara terakhir untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.

Jika itu adalah satu-satunya cara di mana kita dapat membawa perdamaian kepada warga Ukraina dan tidak kehilangan orang, tentu saja kita akan melakukan cara ini," katanya.

Dalam wawancara dengan jurnalis Inggris Piers Morgan, Zelenskyy menegaskan bahwa negosiasi akan melibatkan AS, Eropa, Ukraina, dan Rusia

Jika orang-orang percaya bahwa kita harus bergerak ke jalur diplomatik, dan saya percaya kita siap untuk bergerak ke jalur diplomatik, harus ada AS, Eropa, Ukraina, dan Rusia (di pembicaraan),” jelasnya.

  • Korban Perang Terus Bertambah

Jumlah korban tewas akibat perang di antara kedua belah pihak terus bertambah.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Zelensky.

Ia memperkirakan korban tewas di pihak Ukraina mencapai 45.100 orang, sementara korban luka sekitar 390.000 orang.

Di sisi lain, Rusia diperkirakan kehilangan 350.000 tentara dengan 600.000 hingga 700.000 lainnya mengalami luka-luka.

Banyak tentara Rusia juga dilaporkan hilang di medan perang.

  • Ibu Hamil Jadi Korban Serangan Rusia di Kota Kharkiv

Serangan terbaru Rusia pada hari Selasa (4/2/2025) menewaskan lima warga sipil.

Satu di antaranya adalah seorang ibu hamil.

Sementara korban luka mencapai 55 orang akibat serangan Rusia di kota Izium, Kharkiv.

Rudal balistik menghancurkan sebagian gedung dewan kota, melukai beberapa pekerja pemerintah daerah dan layanan sosial. 

Sementara itu, di Ukraina selatan, dua warga sipil tewas akibat penembakan Rusia di wilayah Dnipropetrovsk dan Kherson.

  • Ukraina Balas Serangan Rusia

Sebagai respons terhadap serangan Rusia, Ukraina melancarkan serangan drone yang memicu kebakaran di sebuah depot minyak di wilayah Krasnodar, Rusia.

Gubernur Krasnodar, Veniamin Kondratyev, mengonfirmasi insiden tersebut pada Rabu (5/2/2025), pagi, waktu setempat.

  • Pengadilan Khusus untuk Rusia

Uni Eropa mengumumkan bahwa pengacara internasional telah "meletakkan fondasi" untuk pengadilan khusus guna mengadili Rusia atas kejahatan agresi.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menegaskan bahwa Presiden Putin bertanggung jawab atas invasi Rusia ke Ukraina.

"Tidak diragukan lagi bahwa Putin telah melakukan kejahatan agresi , yaitu memutuskan untuk menyerang negara lain," kata Kaja Kallas.

  • Lonjakan Laporan Tentara Rusia Hilang

Ukraina mengungkapkan lonjakan permintaan informasi dari keluarga Rusia tentang tentara yang hilang. 

Sejak Januari 2024, hotline darurat menerima lebih dari 60.000 permintaan.

Angka sebenarnya diperkirakan dua hingga tiga kali lipat lebih besar.

Sejauh ini, 1.790 tentara Rusia ditemukan berada dalam tahanan Ukraina, dan 408 telah dipertukarkan.

  • Armada Bayangan dan Sanksi Ekonomi

Investigasi internasional mengungkapkan bahwa pemilik kapal Eropa dan AS telah menjual 230 tanker tua ke negara-negara yang tidak menerapkan sanksi terhadap Rusia

Kapal-kapal ini digunakan dalam "armada bayangan" untuk menghindari pembatasan ekspor minyak.

Pemilik Yunani, Inggris, Jerman, dan Norwegia tercatat sebagai penjual utama, dengan total keuntungan mencapai lebih dari 6 miliar USD.

Sementara itu, sanksi Barat, depresiasi rubel, dan panen yang lebih rendah menyebabkan inflasi tinggi di Rusia.

Bank sentral Rusia melaporkan inflasi mencapai 9,5 persen pada 2024, menjadi tantangan besar bagi ekonomi negara tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #perang #rusia #ukraina #hari #1078 #zelensky #siap #berunding #dengan #putin #demi #perdamaian

KOMENTAR