Tentara Israel Keluarkan Perintah Evakuasi di Wilayah Utara Jalur Gaza
Warga sipil Palestina mengungsi dari distrik timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan menyusul perintah evakuasi oleh tentara Israel pada 22 Juli 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Perang sembilan bulan di wilayah Palestina terus berkecamuk tanpa henti pada 22 Juli, dengan Israel memerintahkan warga sipil di bagian timur Khan Yunis untuk mengungsi. (Photo by Bashar TALEB / AFP) 
09:00
16 September 2024

Tentara Israel Keluarkan Perintah Evakuasi di Wilayah Utara Jalur Gaza

Pada Sabtu (15/9/2024), Tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi warga Palestina di sebagian besar wilayah Jalur Gaza utara.

Perintah evakuasi yang baru ini merupakan persiapan Israel untuk menyerang wilayah tersebut dengan dalih roket Palestina yang ditembakkan ke Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Berdasarkan keterangan dari pihak tentara, perintah evakuasi baru dikeluarkan dengan dalih bahwa faksi bersenjata Palestina meluncurkan roket ke Israel.

“Kepada semua orang yang berada di wilayah Al-Manshiyya, Sheikh Zayed, dan Beit Lahiya di Jalur Gaza utara, tinggalkan rumah kalian,” kata Juru Bicara Militer Israel, Avichay Adraee di X.

Dikatakan, daerah yang ditunjuk tersebut dianggap sebagai zona pertempuran berbahaya.

"Kami tegaskan bahwa evakuasi tidak mencakup fasilitas medis di daerah tersebut," paparnya.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan bahwa dua roket diluncurkan dari daerah kantong Palestina utara.

Satu jatuh ke laut dan lainnya dicegat di dekat Ashkelon, Israel selatan.

Tak ada laporan korban luka dalam agresi tersebut.

Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata segera, Israel tetap melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas Oktober lalu.

Dikutip dari Middle East Monitor, lebih dari 41.000 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 95.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut dan mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional.

Update Perang Israel-Hamas di Gaza

Dikutip dari Middle East Eye, berikut ini perkembangan utara yang berlangsung dalam perang Israel-Hamas di Gaza.

1. Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 41.206 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada hari Minggu (15/9/2024).

2. Setidaknya 95.337 orang lainnya terluka di wilayah kantong itu sejak perang dimulai, tambah kementerian tersebut

3. Serangan Israel pada Minggu (15/9/202) menewaskan sedikitnya 26 orang di Gaza.

4. Kantor Media Pemerintah di Gaza mengumumkan bahwa jumlah korban tewas jurnalis telah mencapai 173, sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza.

5. PBB telah mengumumkan selesainya tahap pertama kampanye vaksinasi polio di Gaza.

Namun, PBB memperingatkan bahwa risiko penyakit lain masih tinggi karena kondisi yang tidak bersih.

6. Menurut sumber medis yang dikutip oleh kantor berita Wafa, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di distrik Zeitoun, Kota Gaza telah menewaskan enam orang.

Di antara korban terdapat dua anak-anak.

7. Kelompok Houthi di Yaman menembakkan rudal permukaan-ke-permukaan yang mencapai wilayah Israel tengah untuk pertama kalinya pada hari Minggu (15/9/2024), menghantam wilayah yang tidak berpenghuni dan tidak menimbulkan korban luka.

8. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu 915/9/2024) bahwa Houthi Yaman seharusnya tahu bahwa Israel akan menuntut harga yang mahal setelah serangan mereka di tanah Israel.

9. Menurut Institut Studi Keamanan Nasional Israel, Houthi telah meningkatkan kemampuan rudal mereka dan kini mampu menyerang wilayah tengah Israel.

10. Kementerian Luar Negeri Israel secara tidak sengaja merilis pernyataan yang mengecam Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, meskipun belum ada keputusan seperti itu yang diambil.

11. Lebih dari sembilan bulan setelah jasad mereka ditemukan, tentara Israel mengumumkan pada hari Minggu bahwa penyelidikan menyimpulkan dengan “kemungkinan besar” bahwa serangan udara bertanggung jawab atas kematian tiga tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #tentara #israel #keluarkan #perintah #evakuasi #wilayah #utara #jalur #gaza

KOMENTAR