3 Warga Israel Tewas Ditembak Sopir Truk Yordania, Faksi-Faksi Palestina Puji Operasi Karameh
Pasukan Israel berkumpul di tempat kejadian penembakan terhadap tiga warga Israel di Jembatan Allenby, di perbatasan Yordania-Tepi Barat, (8/9/2024). 
14:10
9 September 2024

3 Warga Israel Tewas Ditembak Sopir Truk Yordania, Faksi-Faksi Palestina Puji Operasi Karameh

Hamas menyebut insiden tiga warga Israel tewas ditembak di perlintasan Karameh, perbatasan Yordania dan Tepi Barat, adalah balasan atas kejahatan Israel terhadap warga Palestina.

Insiden itu terjadi pada hari Minggu, (8/9/2024), dan pelakunya adalah seorang sopir truk Yordania berumur 39 tahun.

Media Israel menyebut penembakan itu dilakukan dengan pistol dalam jarak dekat. Ketiga korban adalah penjaga keamanan Israel.

Penembakan tersebut tepatnya terjadi di Jembatan Allenby atau Jembatan Raja Hussein yang berada di atas Sungai Yordania.

Militer Israel menyebut sopir keluar dari truk lalu melepaskan tembakan. Pelaku ditembak mati oleh aparat keamanan Israel.

Dikutip dari Al Mayadeen, Hamas dalam laporannya menyebut insiden itu sebagai “Operasi Karameh”.

Hamas menekankan bahwa operasi itu itu mewakili sikap dunia Arab yang menolak pendudukan Israel dan ambisinya di Palestina dan Yordania.

Kemudian, Hamas meminta adanya solidaritas guna membela al-Quds dan al-Aqsa yang diduduki Israel.

Sementara itu, Yordania mengatakan mulai menyelidiki insiden itu. Perlintasan Karameh pun ditutup.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyelidikan itu adalah aksi individu.

Banyak warga Yordani memuji supir truk yang menembak mati tiga warga Israel itu.

Pada hari Minggu ada ribuan orang yang menggelar pemakaman simbolis untuk sopir truk yang dilaporkan bernama Maher Al-Jazi itu.

Tanggapan dari faksi-faksi Palestina

Seperti Hamas, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengatakan Operasi Karameh adalah balasan sah atas kejahatan Israel terhadap warga Palestina.

“Pemuda Yordania pemberani ini memiliki hati nurani setiap pemuda Arab dan menegaskan bahwa operasi khusus seperti itu adalah kemenangan bagi Palestina dan syuhadanya,” kata PFLP dikutip dari Al Mayadeen.

PFLP juga menganggap insiden itu sebagai bukti kegagalan “kesepakatan damai” untuk menjinakkan pemuda Arab dan merusak kewajiban nasional pemuda Arab.

Komite Perlawanan Populer Palestina (PPRC) juga buka suara atas insiden tersebut.

PPRC yang mendirikan Brigade al-Nasser Salah al-Din itu mengatakan Operasi Karameh adalah hal yang diperlukan untuk membalas genosida dan pembunuhan oleh Israel di Gaza.

“Perwujudan kegagalan keamanan, intelijen, dan militer dari seluruh aparat Zionis dan pendukungnya,” kata PPRC dalam pernyataannya.

“Tentara dan pemukim Zionis akan dikejutkan oleh gelombang Arab dan Islam yang akan menghancurkan arogansi dan kebanggaan kaum pendudukan itu.”

Adapun Jihat Islam Palestina (PIJ) mengatakan menyebut Operasi Karameh sebagai “ekspresi paling sejati dari sentimen rakyat Yordania, serta orang Arab dan umat Islam”.

“Operasi heroik itu, beserta operasi seperti itu, adalah satu-satunya balasan yang dipahami oleh pemerintah Amerika yang menjadi rekan entitas kriminal itu (Israel) dalam perang genosida melawan rakyat kita di Tepi Barat dan Gaza Barat,” kata PIJ.

PIJ memuji tinggi-tinggi pelaku Operasi Karameh yang tewas saat menjalankan aksinya.

Sementara itu, gerakan Mujahidin Palestina mengatakan Operasi Karameh adalah penegasan mengenai pentingnya Palestina dan al-Quds bagi upaya perjuangan seluruh umat Islam.

Gerakan itu turut mengkritik Israel dan AS yang dianggap melakukan kejahatan genosida.

Mujahidin Palestina mengimbau semua orang terhormat untuk mengikuti jejak syuhada yang melakukan operasi Karameh dan syuhada yang telah maju untuk membela Palestina.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #warga #israel #tewas #ditembak #sopir #truk #yordania #faksi #faksi #palestina #puji #operasi #karameh

KOMENTAR