Perang Gaza Disetop, WHO Percepat Pengiriman 1,2 Juta Dosis Vaksin Polio Untuk Anak Palestina
Pengiriman vaksin ini kabarnya bakal dilakukan WHO mulai akhir pekan ini, diikuti dengan gencatan senjata selama tiga hari yang di gelar tentara IDF di beberapa wilayah di Gaza.
“Seperti komitmen awal Israel yang mengizinkan jeda kemanusiaan sementara di Gaza, kami akan mendistribusikan vaksin polio untuk mengatasi memburuknya penyebaran penyakit dan wabah di seluruh jalur yang terkepung itu,” jelas Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina.
"Saya tidak akan mengatakan ini adalah cara yang ideal untuk maju. Ini akan terjadi dan seharusnya terjadi karena kita sudah sepakat," imbuhnya.
Mengutip dari Al Jazeera, Peeperkorn mengatakan kampanye tersebut akan bertujuan untuk memvaksinasi 640.000 anak di bawah usia 10 tahun.
Rencananya vaksinasi polio akan dimulai di Gaza bagian tengah, lalu mereka akan pindah ke Gaza bagian selatan selama tiga hari dan kemudian ke Gaza bagian utara selama tiga hari.
WHO mengatakan bahwa mereka telah diberi jaminan oleh otoritas Israel untuk menyuntikkan vaksin sebanyak yang mereka butuhkan dalam tiga hari dan akan diberi satu hari tambahan di masing-masing tempat tersebut.
"Sangat penting bagi kita untuk melaksanakan vaksinasi ini sesegera mungkin, karena dampaknya akan sangat buruk bagi anak-anak di Gaza," kata Peeperkorn.
Hamas Dukung Rencana WHO
Merespon rencana pengiriman vaksin Polio, Kelompok Palestina Hamas mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pihaknya menyambut baik berita tersebut.
Hamas berjanji dan bekerja sama dengan organisasi internasional untuk membantu memfasilitasi keberhasilan kampanye tersebut.
"Kami siap bekerja sama dengan organisasi internasional untuk mengamankan kampanye yang melayani dan melindungi lebih dari 650.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza," ujar Basem Naim, salah satu senior Hamas.
Polio Picu Kelumpuhan Massal di Gaza
Langkah ini dilakukan lantaran selama agresi Israel, cakupan vaksin polio di Gaza turun menjadi sekitar 80 persen.
Padahal butuh cakupan lebih dari 90 persen untuk menghentikan wabah Polio yang telah menyebar luas di Palestina.
Tercatat, dari setiap 200 kasus infeksi satu di antaranya dapat mengalami kelumpuhan yang tidak dapat disembuhkan.
Sementara 5-10 persen dari mereka yang lumpuh akhirnya meninggal dunia akibat kegagalan fungsi otot pernapasan.
Abdel-Rahman Abu El-Jedian, seorang warga Palestina berusia 10 bulan, mengaku mengalami lumpuh sebagian setelah terjangkit polio , yang tidak ada di Gaza selama 25 tahun.
Hal serupa juga menimpa seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan asal Gaza.
Menurut sang ibu yang bernama Nevine, bayi laki-lakinya sebenarnya sangat energik sangat suka merangkak ke sana dan kemari. Namun, tiba-tiba bayinya tidak mau bergerak.
"Tiba-tiba, keadaannya berubah. Tiba-tiba, dia berhenti merangkak, berhenti bergerak, berhenti berdiri, dan berhenti duduk,” kata sang ibu.
Risiko polio di Gaza meningkat terlebih banyak keluarga tinggal di tenda-tenda pengungsian yang penuh sesak.
Ini karena tenda pengungsi amat dekat tumpukan sampah dan air limbah kotor yang mengalir ke jalan-jalan. Padahal ada banyak penyakit yang berkembang di tempat kotor, termasuk yang menyebar melalui kotoran.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)
Tag: #perang #gaza #disetop #percepat #pengiriman #juta #dosis #vaksin #polio #untuk #anak #palestina