Pilih Abaikan Fakta, Trump Minta AS Buat 'Iron Dome' yang Bisa Jatuhkan Hampir Semua Rudal
IRON DOME ISRAEL: Salvo roket yang ditembakkan oleh militan Palestina dari Gaza diadang oleh sistem rudal pertahanan Iron Dome di atas Kota Netivot di Israel selatan pada 8 Oktober 2023. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Senin, (28/1/2025), menandatangani perintah eksekutif yang isinya meminta negaranya membuat sistem pertahanan ''Iron Dome''. 
01:30
29 Januari 2025

Pilih Abaikan Fakta, Trump Minta AS Buat 'Iron Dome' yang Bisa Jatuhkan Hampir Semua Rudal

- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta negaranya membuat sistem pertahanan "Iron Dome".

Trump pada hari Senin, (27/1/2025), dilaporkan sudah menandatangani perintah eksekutif untuk pembuatan sistem pertahanan itu.

"Kita harus segera membuat sistem pertahanan Iron Dome yang sangat canggih dan mampu melindungi warga Amerika," kata Trump di Miami, dikutip dari The Times of Israel.

Menurut Trump, Iron Dome itu akan dibuat di dalam negeri. Iron Dome dikenal luas sebagai sistem pertahanan udara milik Israel.

Saat kampanye Pilpres AS 2024, Trump memang berulang kali berjanji untuk membuat Iron Dome versi AS.

Akan tetapi, dia mengabaikan fakta bahwa Iron Dome dibuat untuk menangkis rudal jarak pendek sehingga sistem itu tak cocok untuk mencegat rudal balistik antarbenua yang menjadi ancaman utama AS.

Sementara itu, selain mengandalkan Iron Dome, Israel juga memiliki sejumlah sistem pertahanan lain. Sistem itu untuk menangkis rudal jarak menengah dan jauh.

Lewat perintah eksekutifnya, Trump meminta Kementerian Pertahanan AS membuat sistem pertahanan untuk melawan "rudal balistik, rudal hipersonik, rudal penjelajah canggih, dan serangan udara generasi selanjutnya dari musuh yang setara, hampir setara, dan musuh yang jahat".

"Dalam 60 hari sejak perintah dikeluarkan, Menteri Pertahanan harus: (a) menyerahkan referensi arsitektur, persyaratan berdasarkan kemampuan, dan rencana penerapan sistem pertahanan rudal generasi terbaru kepada Presiden," demikian perintah Trump.

Di samping itu, Trump meminta adanya peningkatan kerja sama bilateral dan multilateral dalam pengembangan dan pengoperasian sistem pertahanan rudal.

"Demi meningkatkan dan mempercepat penyediaan sistem pertahanan rudal AS untuk sekutu dan rekan," kata Trump.

Politikus Partai Republik itu juga kembali memuji Iron Dome yang digunakan Israel untuk menembak jatuh roket-roket Hamas dan Hizbullah.

"Mereka (Israel) menembak jatuh hampir setiap rudal. Jadi, saya pikir AS berhak atas sistem itu," ujar Trump.

Iron Dome Selayang Pandang

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara jarak dekat yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industry.

Sistem  ini pertama kali dikerahkan pada tahun 2011. Iron Dome menjadi lapisan pertahanan terdalam di langit Israel.

Iron Dome memiliki tiga tugas. Pertama, mendeteksi ancaman dari udara; kedua, memprediksi titik hantamannya; ketiga, menangkisnya.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, radar Iron Dome mendeteksi target dalam jangkauan 4 hingga 70 km.

Jika suatu target, misalnya rudal, tidak mengancam nyawa warga dan infrastruktur, target itu dibiarkan.

Iron Dome memiliki peluncur rudal yang berisi hingga 20 rudal Tamir.

Sistem ini mudah dipindahkan karena peluncur roket tidak memerlukan alat transportasi khusus.

Iron Dome memiliki catatan yang baik karena berhasil menangkis sekitar 90 persen rudal selama 12 tahun terakhir.

Namun, sistem ini kewalahan ketika menghadapi banyak rudal yang ditembakkan dalam waktu berdekatan.

Diwartakan oleh Samaa TV, beberapa rudal Hamas juga masih bisa menembus sistem pertahanan itu.

Pakar keamanan bernama John Erath menyebut Iron Dome juga memiliki kekurangan, salah satunya ialah biaya operasional yang sangat mahal. Setiap rudal penangkis berharga puluhan ribu dolar.

Kemudian, sistem itu hanya bisa membawa rudal penangkis dalam jumlah terbatas dalam satu waktu.

(Tribunnews)

Tag:  #pilih #abaikan #fakta #trump #minta #buat #iron #dome #yang #bisa #jatuhkan #hampir #semua #rudal

KOMENTAR