Gunakan Bahan Bekas untuk Tanaman dan Kolam Ikan Mini, Bagus Ditaruh di Dalam Ruangan
SEDANG NAIK DAUN: Tessa Octavia menggunakan bekas pot maupun vas menjadi guppy pond. Untuk tanaman, bisa jenis sirih-sirihan, singonium, hingga epipremnum. (FOTO: RIANA SETIAWAN/JAWA POS)
12:00
30 September 2024

Gunakan Bahan Bekas untuk Tanaman dan Kolam Ikan Mini, Bagus Ditaruh di Dalam Ruangan

Bak mandi bayi, kaleng bekas cat, hingga bekas vas bisa diubah menjadi akuarium sekaligus wadah tanaman. Kreasi guppy pond jadi miniatur danau. Lengkap dengan tanaman, batu-batuan, dan ikan lucu.

SUARA gemericik air dan liuk-liuk ikan yang berenang menjadi sarana hiburan bagi pemilik rumah. Guppy pond menggabungkan tanaman dan kolam ikan guppy dalam suatu wadah. Secara prinsip, wadah apapun yang bisa menjadi tempat air, mudah diubah menjadi guppy pond. "Tapi trennya memang mengarah ke penggunaan bahan bekas, jadi bisa reuse mengurangi limbah," tutur Tessa Octavia, penjual tanaman.

Dia mengatakan, peminat guppy pond mulai naik awal 2024 ini. Jenis tanaman yang digunakan beragam. Mulai dari tanaman air, seperti apu-apu, hingga Egaria densa. Penempatan tanaman bisa lebih dalam, sesuai dengan karakteristik masing-masing tanaman.

Berbeda dengan jenis tanaman kering. Penempatan tanaman tidak boleh sedalam tanaman air. Misalnya, tanaman sirih-sirihan, singonium, hingga epipremnum. Hanya bagian akar yang boleh terkena air. Jadi penanaman tak bisa terlalu dalam di media tanam. ’’Jadi tipis-tipis saja mediumnya. Medium hanya jadi pijakan atau mengganjal tanaman biar tinggi di kolam,’’ jelasnya.

SEDANG NAIK DAUN: Menggunakan bekas pot maupun vas menjadi guppy pond. Untuk tanaman, bisa jenis sirih-sirihan, singonium, hingga epipremnum. (FOTO: RIANA SETIAWAN/JAWA POS)

Pasir malang jadi medium yang paling tepat digunakan. Karakter pasir malang yang poros dan tidak terlalu banyak menyimpan air, bisa menekan risiko pembusukan akar tanaman. ’’Medium yang dipakai jangan terlalu kecil, takut nggak ada udara,’’ ucapnya. Dampaknya, akar juga membusuk. Sedangkan, media tanam tanah biasa yang digunakan, bisa membuat air lebih cepat kotor.

Penempatan guppy pond dianjurkan dalam ruangan atau semi-indoor. Sinar matahari secara langsung, tentu akan meningkatkan suhu air dan mengganggu ikan. Selain itu, sinar matahari juga bisa menumbuhkan lumut-lumut di batu-batuan dan bagian dalam akuarium. ’’Tampilannya jadi nggak estetik lagi nanti,’’ imbuhnya.

Indoor atau semi, bisa disesuaikan dengan jenis tanaman yang dipilih. Sirih-sirihan bisa ditempatkan di dalam ruangan maupun semi indoor. Sedangkan, singonium sebaiknya diletakkan di dalam ruangan. ’’Biasanya pilih sesuai dengan layout rumah atau memilih berdasarkan tampilannya,’’ lanjutnya.

SEDANG NAIK DAUN: Menggunakan bekas pot maupun vas menjadi guppy pond. Untuk tanaman, bisa jenis sirih-sirihan, singonium, hingga epipremnum. (FOTO: RIANA SETIAWAN/JAWA POS)

Tessa mengatakan, guppy pond bisa menyatukan kotoran ikan sebagai pupuk untuk tanaman. Jadi, perawatan tanaman juga mudah. Tak perlu vitamin atau ramuan lain. Sebaliknya, oksigen tanaman bisa bermanfaat bagi ikan guppy yang ada.

Penggantian air bisa dilakukan sepekan sekali, dengan air isi ulang. Teknik penggantian siphon, menyisakan 30 persen air di bak kemudian ditambahkan dengan air baru. Tujuannya, membuang semua minyak-minyak dari tanaman yang menumpuk di lapisan atas air. ’’Pasti kelihatan ada bulatan-bulatan minyak di permukaan air,’’ tuturnya. Jika dibiarkan, sirkulasi udara kurang baik untuk ikan maupun tanaman. (dya/ai)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #gunakan #bahan #bekas #untuk #tanaman #kolam #ikan #mini #bagus #ditaruh #dalam #ruangan

KOMENTAR