Viral Kasus KDRT Selebgram, Dokter Ungkap Efek Pertengkaran Orangtua Terhadap Bayi
Video KDRT suami Intan Nabila tembus 1 juta komentar. 
10:20
14 Agustus 2024

Viral Kasus KDRT Selebgram, Dokter Ungkap Efek Pertengkaran Orangtua Terhadap Bayi

– Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT ) yang dialami selebgram Cut Intan Nabila menyita perhatian publik, lantaran ada bayi yang kebetulan berada di sekitar orangtua yang sedang bertengkar.

Kejadian tersebut perlu jadi alarm bagi ayah dan ibu sebagai orangtua.

Pertengkaran yang sering terjadi di hadapan bayi, bukan hanya bisa menimbulkan cedera atau trauma fisik semata, melainkan juga mempengaruhi otak dan mental bayi.

Hal ini disampaikan Dokter spesialis anak dr. K.S. Denta, MSc, Sp.A kepada Tribunnews.com, Selasa (13/8/2024).

Dokter lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) ini menuturkan, sejumlah penelitian menunjukkan bayi sudah bisa merasakan stres kala mendengar atau melihat orangtua mereka bertengkar.

“Tentu ini bisa berdampak negatif pada perkembangan otak dan mental mereka,” tutur dr. Denta.

Ia menyebut, bayi yang kerap terpapar konflik keluarga menunjukkan respons stres yang lebih tinggi, termasuk peningkatan aktivitas di bagian otak yang terkait dengan pengolahan emosi dan stres.

Meski bayi belum bisa mengekspresikan secara lisan pikiran mereka, tapi respons stres bayi bisa diperiksa dengan obyektif dari respons biologis tubuh mereka.

Penelitian menunjukkan, bayi yang sering terpapar konflik keluarga menunjukkan pola variasi detak jantung yang mirip dengan mereka yang memiliki gangguan stres dan masalah emosional.

Sistem saraf parasimpatis atau sistem yang membantu rileks dan pulih dari stres mereka tampak lebih sulit untuk menenangkan diri.

“Akibatnya bisa menyebabkan masalah perilaku, emosional, dan kesehatan di masa depan,” ungkap dia.

Penelitian dengan pemindaian otak bayi juga menunjukkan, bayi yang sering mendengar pertengkaran di rumah memiliki aktivitas otak yang berbeda dari bayi lainnya.

Bayi dari rumah tangga dengan konflik tinggi menunjukkan peningkatan aktivitas di bagian otak yang mengelola emosi dan stres, terutama ketika mendengar suara marah-marah.

Jika tidak dicegah maka dampaknya dikhawatirkan berlangsung sampai dewasa.

Bayi yang terpapar emosi negatif orang tua saat dewasa akan jauh lebih sulit untuk mengelola emosi mereka dengan baik.

Di sisi lain, pada penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa efek stres bayi masih bisa diperbaiki karena otak bayi masih fleksibel.

Ketika sudah terlanjur sering bertengkar, maka orangtua segera meminta maaf kepada bayi.

“Orang tua juga harus menerapkan pola pengasuhan yang hangat, sensitif, dan responsif dapat melindungi bayi-bayi juga dari efek negatif lingkungan yang penuh stres,” pesan dokter di RS Mayapada Jakarta Selatan ini.

Editor: Anita K Wardhani

Tag:  #viral #kasus #kdrt #selebgram #dokter #ungkap #efek #pertengkaran #orangtua #terhadap #bayi

KOMENTAR