157
Ilustrasi. Parkinson merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang menghantui masyarakat di Indonesia.
20:05
16 Mei 2024
Mengenal Lebih Jauh Penyakit Parkinson, Rawan Menyerang Usia 60-an, Diawali dengan Gejala Tremor
- Parkinson merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif yang menghantui masyarakat di Indonesia. Mengapa demikian? Sebab saat ini Indonesia tergolong negara aging population di mana sekitar 13 persen populasinya berusia lebih dari 60 tahun sehingga rawan terkena Parkinson. Selain itu, faktor lingkungan, polusi, gaya hidup juga memiliki andil seseorang terkena penyakit Parkinson. Tim dokter spesialis saraf Grup RS Siloam dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N menerangkan, Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif dalam artian terjadinya proses penuaan pada sistem saraf di otak saat zat dopamin yang dihasilkan terus mengalami penurunan hingga 30 persen. Menurut Saman Zafar & Sridhara S.Yaddanapudi (2023) dari National Library of Medicine, menyebutkan bahwa setiap 1 persen orang berusia di atas 60 tahun terkena Parkinson. Namun, seiring berjalannya waktu dan umur seseorang, penuaan sistem saraf pun terus mengalami kemunduran dan bisa terjadi mulai pada usia 50, 40, hingga usia 30 tahun. ”Secara teori, sebesar 15 persen penyakit Parkinson dipengaruhi dari faktor genetik. Namun, dengan pemahaman secara medis yang semakin baik mengenai pengaruh genetik dalam penyakit Parkinson, genetik dapat menjadi menjadi faktor yang bisa menurunkan penyakit Parkinson,” ujar dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N, dokter spesialis saraf RS Siloam Lippo Village Tangerang yang mengutip dari Ted Dawson, M.D., Ph.D., Director of the Institute for Cell Engineering, John Hopkins Medicine. Menyoal gejalanya? Menurut dr. Rocksy, gejala pada penyakit Parkinson bisa disingkat menjadi akronim TRAP, yaitu: Tremor (Bergetar), Tremor adalah gejala paling umum pada Parkinson. Tremor umumnya terlihat pada tangan sering terjadi dimulai saat istirahat. Tremor ini biasanya terasa di satu sisi tubuh terlebih dahulu, kemudian menyebar ke sisi lain seiring dengan perkembangan penyakit. Kemudian Rigidity (Kekakuan). Kekakuan otot dapat membuat gerakan tubuh menjadi terhambat dan sulit dilakukan. Kekakuan otot yang paling sering terjadi pada Parkinson adalah kekakuan pada lengan, tungkai, dan leher. Ketiga Akinesia (Gerakan Lebih Lambat). Akinesia atau bradikinesia merujuk pada gerakan yang menjadi lebih lambat. Gerakan seperti berjalan, bicara dan aktivitas lain menjadi terganggu. Terakhir, Gejalanya adalah Postural Instability (Ketidakstabilan Postur): Ketidakstabilan postur adalah gejala yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk menjaga keseimbangan dan postur tubuh yang baik. Pasien Parkinson sering kali memiliki ketidakstabilan saat berdiri atau berjalan, sehingga berisiko jatuh. "Selain gejala di atas, ada yang disebut gejala secara non motorik, seperti susah untuk tidur, gangguan penciuman, gangguan bab, dan susah menelan," lanjut dr. Rocksy. Ditambahkannya, ketika seseorang terkena penyakit Parkinson, yang pertama dilakukan adalah pergi ke dokter spesialis saraf untuk pengecekan lebih lanjut. Pemberian obat-obatan yang tepat dari dokter akan meningkatkan kualitas hidup seorang pasien menjadi lebih baik. Selain mengkonsumsi obat-obatan, tentu pasien penyakit Parkinson juga membutuhkan latihan secara rutin untuk melatih gerak otot agar tidak mengalami kekakuan. Pada penyandang Parkinson juga perlu diimbangi dengan nutrisi yang cukup agar menjaga badan pasien Parkinson tetap fit.
Editor: Dimas Ryandi
Tag: #mengenal #lebih #jauh #penyakit #parkinson #rawan #menyerang #usia #diawali #dengan #gejala #tremor