Kasus DBD Naik Dibanding Tahun Lalu, Menkes Sebut Butuh Strategi untuk Mengatasinya
Menkes Budi Gunadi Sadikin di puncak peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2023. (Istimewa)
18:54
25 April 2024

Kasus DBD Naik Dibanding Tahun Lalu, Menkes Sebut Butuh Strategi untuk Mengatasinya

- Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan ada lima hal yang menjadi fokus dalam menangani penyakit menular seperti penyakit arbovirosis yang salah satunya adalah demam berdarah dengue (DBD). Hal itu ia sampaikan penyelenggaraan International Arbovirus Summit 2024 yang diselenggarakan hari ini di Kura Kura, Bali.

Ia menyebutkan perlu strategi untuk mengatasi masalah Arbovirosis. Dibutuhkan juga keterbukaan terhadap potensi pendekatan yang perlu diambil untuk mengatasinya.   "International Arbovirus Summit Indonesia 2024 merupakan implementasi kolaborasi internasional dalam membantu negara-negara meningkatkan kesiapan, pencegahan, dan penanganan Arbovirus," ujar Budi kepada wartawan, Kamis (25/4).   Setidaknya, ia menerangkan butuh lima strategi yang perlu dilakukan dalam menangani arbovirus, termasuk DBD. Pertama, edukasi dan pelatihan bagi publik tentang bagaimana menghindari penyakit-penyakit menular.    "Melalui edukasi dan pemahaman yang cukup, masyarakat kita menjadi tahu apa yang harus dilakukan dan dihindari, untuk mencegah penularan lebih lanjut," ungkap Budi.   "Kedua yang juga menjadi kunci, katanya, adalah vektor kontrol. Ketiga adalah pengawasan/surveillance yang kuat. Keempat adalah vaksin, dan yang kelima adalah terapeutik, atau obat apabila ada yang terinfeksi,” sambungnya.   Hingga saat ini, Budi menerangkan bahwa berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI sampai dengan minggu ke-14 di bulan April 2024, tercatat kasus DBD di Indonesia mencapai 60.296 kasus dengan kematian 455 kasus.   Angka ini naik lebih dari dua kali lipat dari minggu ke-17 di tahun sebelumnya (2023) yaitu 28.579 kasus dengan kematian sebanyak 209 kasus.   Sementara itu, Vaccine Policy Takeda Pharmaceuticals International dr. Nikki Kitikiti menyebut bahwa dibutuhkan pendekatan terintegrasi dan kemitraan lintas-sektor yang kuat.   "Untuk itu, kami sangat gembira dapat memberikan kontribusi kami pada acara International Arbovirus Summit 2024 ini dan mendukung pemerintah untuk merumuskan strategi pengendalian penyakit arbovirus, termasuk DBD," ucapnya.   "Melalui inisiatif ini, kami berharap apa yang kita lakukan ini dapat memuluskan jalan kita untuk mencapai tujuan WHO ‘nol kematian akibat akibat DBD’ pada tahun 2030," pungkas dr. Nikki. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengemukakan bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam membentuk pendekatan Indonesia dalam implementasi vaksin dan strategi kesehatan masyarakat, terutama dalam mengatasi tantangan seperti DBD.    “Menurut saya, sangat penting untuk memprioritaskan vaksin berdasarkan kebutuhan kesehatan masyarakat, beban penyakit, dan sumber daya yang tersedia. Kita memiliki Program Imunisasi Nasional di Indonesia. Keputusan untuk memasukkan vaksin baru ke dalam Program Imunisasi Nasional harus dipandu oleh bukti ilmiah, analisis efektivitas biaya, dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan yang relevan," ucapnya.   Agar vaksin lebih efektif, katanya, penting untuk mengarahkannya ke kelompok-kelompok yang berisiko tinggi dan daerah-daerah di mana penyakit ini sering terjadi. Penting juga untuk melibatkan masyarakat secara efektif. Surveilans dan pemantauan setelah vaksinasi penting dilakukan untuk menilai efektivitas vaksin, memantau efek samping, dan melacak tren penyakit, sehingga masalah apa pun dapat diatasi dengan cepat. Menggabungkan vaksinasi dengan langkah-langkah pengendalian vektor, seperti menggunakan teknik inovatif seperti wolbachia, juga penting.   “Sebagai parlemen, kami mengawasi program-program ini untuk memastikan program tersebut transparan, efisien, dan selaras dengan kepentingan kesehatan masyarakat. Dengan melibatkan para pemangku kepentingan dan meningkatkan kesadaran masyarakat, kami mendorong kolaborasi dan memberdayakan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah proaktif melawan demam berdarah,” tutup Emanuel.

Editor: Dimas Ryandi

Tag:  #kasus #naik #dibanding #tahun #lalu #menkes #sebut #butuh #strategi #untuk #mengatasinya

KOMENTAR