Penyebab Gejala Penyakit Ginjal Polikistik, Simak Penjelasan Pencegahannya
Ilustrasi Ginjal Polikistik (https://www.alodokter.com/kista-ginjal)
15:56
24 Pebruari 2024

Penyebab Gejala Penyakit Ginjal Polikistik, Simak Penjelasan Pencegahannya

- Penyakit ginjal yang diturunkan secara familial atau genetik dapat mengembangkan banyak kista.

Hal ini menyebabkan pembesaran ginjal, distorsi struktur normal ginjal dan gangguan fungsional.

Pada penyakit ini, banyak kista berisi cairan terbentuk di organ ginjal dan menyebabkan pembesaran pada organ ginjal.

Kondisi medis ini dapat mengganggu kinerja dari organ ginjal dan dapat menimbulkan gagal ginjal.

Menempati urutan keempat sebagai penyebab dari gagal ginjal, pasien dengan penyakit ginjal polikistik dapat menimbulkan kista pada organ lainnya seperti liver, pankreas, dan limpa, beserta komplikasi lainnya.

Penjelasan dari dr. Audrey Amily dalam website alomedika.com memaparkan bahwa Ginjal polikistik atau polycystic kidney disease adalah kelainan genetik pada ginjal yang diturunkan dan dapat berdampak fatal bagi para penderitanya.

Kelainan ginjal polikistik ditandai dengan pembentukan kista multipel pada tubulus renal, disertai dengan pembesaran ginjal yang progresif, dan mengakibatkan kegagalan fungsi ginjal pada 50% penderita.

Polikistik berasal dari dua kata, yaitu ‘poly’ yang berarti banyak dan ‘cystic’ yang berarti rongga abnormal yang mengandung cairan.

Berdasarkan gabungan kata tersebut, maka arti penyakit ginjal polikistik (PKD) adalah penyakit genetik yang ditandai dengan terdapatnya banyak kista pada ginjal.

Polikistik bisa berwujud dalam dua bentuk, yaitu bentuk dewasa yang bersifat autosomal dominan dan bentuk anak-anak yang bersifat autosomal resesif.

Bentuk anak-anak ini lebih jarang terjadi. Dikutip dari klikdokter.com

Pada populasi dewasa, penyakit ginjal polikistik adalah penyakit yang disebabkan oleh genetik dan paling sering menyebabkan gagal ginjal dengan 6-8% pasien menjalani dialisis (cuci darah) di Amerika Serikat.

Pada populasi usia 60 tahun, 50% dari mereka membutuhkan terapi pengganti ginjal.

Kista dapat dideteksi pada usia anak-anak atau saat di dalam kandungan, namun gejala klinis biasanya baru muncul saat memasuki usia 30-40 tahun.

Kelainan gen alias cacat genetik adalah penyebab utama terjadinya penyakit ini.

Dengan kata lain, ini adalah penyakit menurun di keluarga. Walaupun jarang terjadi, mutasi genetik juga bisa menjadi penyebab munculnya kista pada penyakit ini.

Jika memiliki saudara dengan PKD, kemungkinan besar Anda mengalami kondisi ini cukup besar atau setidaknya membawa gen yang menjadi penyebabnya.

Sementara itu, jika membawa gen yang menyebabkan PKD tetapi tidak terkena penyakit, artinya Anda disebut carrier.

Hal ini yang memungkinkan seseorang terkena PKD berjenis autosomal resesif. Dikutip dari hellosehat.com

Biasanya, penyakit ini muncul karena kecacatan atau kelainan gen yang diturunkan dari orangtua ke anak.

Penyebab dan Resiko Penyakit Ginjal Polikistik dikutip dari halodoc.com Berdasarkan kelainan genetiknya, penyakit ginjal polikistik terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

- Autosomal Recessive Polycystic Kidney Disease (ARPKD)

Jenis penyakit ginjal polikistik ini telah menunjukkan gejala sejak pengidap masih berusia anak-anak atau bahkan sejak masih berada di dalam kandungan.

Apabila kedua orang tua memiliki ARPKD, maka setiap anak memiliki risiko sebesar 25 persen untuk mengalami kondisi serupa.

- Autosomal Dominant Polycystic Kidney Disease (ADPKD)

Jenis ini merupakan jenis penyakit ginjal polikistik yang paling umum ditemui.

Gejalanya biasanya akan muncul memasuki usia dewasa, yaitu antara 30 hingga 40 tahun.

Apabila salah satu orangtua mengidap ADPKD, maka setiap anak akan memiliki risiko sebesar 50 persen untuk mengalami kondisi serupa.

Tak hanya karena keturunan, perubahan atau mutasi gen juga bisa mengakibatkan terjadinya penyakit ginjal polikistik.

Tipe ini dikenal dengan Acquired Cystic Kidney Disease atau ACKD. Jenis penyakit ginjal ini bisa dibilang jarang terjadi dan umumnya muncul pada pengidap gagal ginjal.

Tanda dan gejala penyakit ginjal polikistik biasanya baru terlihat saat kista telah bertumbuh cukup besar.

Tidak semua pengidap masalah kesehatan ini menunjukkan adanya gejala ketika awal mula terbentuknya kista.

Beberapa Gejala Penyakit Ginjal Polikistik yang bisa terjadi saat seseorang mengalami penyakit ginjal polikistik, yaitu:

- Menjadi sering buang air kecil.
- Mengalami hematuria atau urine yang mengandung darah.
- Nyeri pada punggung bagian bawah.
- Ukuran perut tampak membesar.
- Mengalami sakit perut.
- Muncul batu ginjal.
- Tekanan darah tinggi.
- Mengalami infeksi saluran kemih.

Menentukan diagnosis penyakit ginjal polikistik diperlukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Pada wawancara medis, penderita penyakit ginjal polikistik dapat mengeluh adanya nyeri pada perut.

Namun, pada tahap awal, gangguan ini mungkin saja tidak menimbulkan gejala sama sekali. Sebagian gejala muncul pada usia pertengahan karena ukuran kista yang membesar dan membengkak.

Perdarahan kista dapat menyebabkan perdarahan pada saat berkemih. Oleh karena merupakan penyakit keturunan, dokter akan melakukan pengamatan terhadap riwayat kesehatan keluarga pengidap.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan urine, dan pemeriksaan darah.

Guna memastikan diagnosis sekaligus menentukan bentuk penyakit ginjal polikistik yang terjadi pada pengidap, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan pemindaian, seperti CT scan, rontgen, dan USG.

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) ginjal dapat dilakukan untuk mengetahui ukuran ginjal dan mendeteksi adanya kista. USG dapat mendeteksi kista ginjal dengan diameter 1–1,5 cm.

Sedangkan, pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) lebih sensitif dan dapat mengidentifikasi kista ginjal yang memiliki ukuran diameter 3 mm.

Pengobatan penyakit ginjal polikistik bertujuan untuk membantu meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.

Menjaga kesehatan ginjal dengan memastikan tekanan darah tetap stabil dan normal menjadi upaya terbaik untuk mengatasi penyakit ginjal polikistik.

Cara lain yang dapat dilakukan, yaitu:

- Menjaga Pola Makan

Menjaga pola makan tetap teratur dapat membantu mengontrol tekanan darah sekaligus menjaga kesehatan ginjal.

Pola makan yang direkomendasikan adalah diet DASH, yaitu mengurangi asupan makanan tinggi garam dan meningkatkan asupan serat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian.

Pengidap penyakit ginjal polikistik juga wajib memenuhi asupan cairan harian dengan mengonsumsi air putih dan membatasi asupan kafein dan alkohol.

- Mengonsumsi Obat Tekanan Darah

Obat untuk hipertensi, seperti ACE inhibitor dan ARB bisa dipakai apabila perubahan pola makan dan gaya hidup tidak berhasil membantu menurunkan tekanan darah.

Sebab, kondisi tekanan darah yang stabil membuat komplikasi gagal ginjal bisa dicegah.

Selain itu, dokter dapat meresepkan obat lain apabila muncul penyakit yang menyertai penyakit ginjal polikistik, seperti antibiotik apabila terjadi infeksi saluran kemih atau pereda nyeri seperti parasetamol.

Hingga kini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ginjal polikistik secara pasti.

Pengobatan hanya dilakukan untuk membantu mencegah terjadinya komplikasi.

Komplikasi yang dapat terjadi karena penyakit ginjal polikistik seiring bertambahnya jumlah dan ukuran kista, yaitu:

- Gagal Ginjal.
- Menyebarnya kista ke organ hati, pankreas, hingga testis.
- Kista pecah.
- Aneurisma otak.
- Komplikasi kehamilan.
- Divertikulitis.
- Gangguan hati.
- Katarak.
- Masalah kesehatan pada jantung.

Adapun gagal ginjal menjadi jenis komplikasi penyakit ginjal polikistik yang paling sering terjadi.

Apabila mengalaminya, pengidap perlu menjalani terapi pengganti ginjal, seperti cuci darah atau transplantasi ginjal.

Pencegahan menjadi hal yang cukup sulit untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal polikistik.

Sebab, masalah kesehatan ini terjadi karena faktor genetik dan keturunan. Upaya pencegahan lebih mengarah pada mencegah sekaligus menurunkan risiko terjadinya komplikasi.

Pencegahan dilakukan dengan membiasakan pola hidup sehat, seperti:
- Mengonsumsi makanan sehat dengan asupan nutrisi seimbang.
- Menjaga berat badan tetap ideal.
- Olahraga rutin selama 30 menit setiap hari, selama 5 hari dalam satu minggu.
- Tidur malam cukup.
- Tidak stres atau mengatasi stres dengan baik.
- Tidak merokok.

Oleh karena kemunculannya tidak selalu menunjukkan gejala, tak sedikit pengidap yang menyadari bahwa dirinya sedang mengidap penyakit ginjal polikistik.

Masalah kesehatan ini dapat terdeteksi sejak dini dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

Perlu diketahui bahwa penyakit ginjal polikistik dapat mengakibatkan hipertensi maupun penurunan fungsi organ ginjal.

Editor: Hanny Suwin

Tag:  #penyebab #gejala #penyakit #ginjal #polikistik #simak #penjelasan #pencegahannya

KOMENTAR