Apoteker Ingatkan Dexamethasone Bukan Obat Sembarangan, Ini Risiko dan Aturan Pakainya
Ilustrasi obat. Dexamethasone sering disalahpahami sebagai obat umum, padahal penggunaannya harus sangat hati-hati karena berisiko menimbulkan efek samping serius.(Freepik)
19:12
19 Desember 2025

Apoteker Ingatkan Dexamethasone Bukan Obat Sembarangan, Ini Risiko dan Aturan Pakainya

Dexamethasone sering dianggap obat serbaguna untuk meredakan radang hingga meningkatkan kondisi tubuh, padahal obat ini termasuk kortikosteroid keras yang berisiko menimbulkan efek samping serius jika digunakan tanpa pengawasan tenaga kesehatan.

Sebagai obat yang bekerja menekan sistem imun dan peradangan, dexamethasone seharusnya hanya digunakan pada kondisi medis tertentu dan dalam durasi terbatas sesuai anjuran dokter.

Apoteker dan edukator kesehatan Eza Riyeni mengingatkan bahwa penggunaan dexamethasone secara sembarangan bukan hanya tidak aman, tetapi juga dapat berdampak buruk pada gula darah, tekanan darah, hingga daya tahan tubuh.

Digunakan untuk kondisi medis tertentu

Menurut Eza, dexamethasone biasanya diresepkan dokter untuk penyakit yang melibatkan peradangan berat atau gangguan sistem imun.

“Dexamethasone itu obat kortikosteroid yang kerjanya menenangkan peradangan dan reaksi tubuh yang terlalu aktif,” kata Eza Riyeni saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (12/9/2025).

Ia menjelaskan, obat ini digunakan pada kondisi seperti asma berat, radang sendi, radang usus, radang kulit dan mata, alergi berat, hingga penyakit autoimun seperti lupus.

Pada kasus tertentu, dexamethasone juga digunakan pada pasien Covid-19 dengan kondisi kritis, misalnya yang sudah membutuhkan oksigen atau ventilator, bukan pada pasien dengan gejala ringan.

Risiko efek samping jika digunakan tanpa pengawasan

Eza mengingatkan, penggunaan dexamethasone tanpa resep dan pengawasan dokter dapat menimbulkan berbagai efek samping, baik ringan maupun serius.

Efek yang sering dirasakan antara lain sakit kepala, sulit tidur, nafsu makan meningkat, serta rasa tidak nyaman pada lambung.

Namun, dampak yang lebih berat bisa terjadi jika obat ini digunakan sembarangan atau dalam jangka panjang.

“Bisa bikin gula darah naik drastis, penglihatan kabur, jantung berdebar tidak teratur, sampai badan terasa sangat lelah,” ujar Eza.

Ia menambahkan, dexamethasone juga bersifat imunosupresan atau menurunkan daya tahan tubuh, sehingga jika dikonsumsi tanpa alasan medis yang jelas, tubuh justru lebih rentan terhadap infeksi.

Tidak boleh dihentikan mendadak

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menghentikan dexamethasone secara tiba-tiba setelah digunakan dalam waktu lama.

Eza menekankan bahwa penghentian obat ini harus dilakukan bertahap sesuai arahan dokter.

“Kalau obatnya tiba-tiba dihentikan, tubuh bisa ‘kaget’. Itu seperti ngerem mobil secara mendadak di kecepatan tinggi,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa dexamethasone bukan suplemen dan tidak berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

“Kalau dipakai untuk alasan non-medis, misalnya biar nafsu makan naik atau badan terasa lebih kuat, itu keliru dan berbahaya,” kata Eza.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan dexamethasone tanpa resep dokter dan selalu berkonsultasi ke tenaga medis jika mengalami keluhan kesehatan yang memerlukan penanganan obat steroid.

Tag:  #apoteker #ingatkan #dexamethasone #bukan #obat #sembarangan #risiko #aturan #pakainya

KOMENTAR