Usia 100 Tahun Lebih, Para Lansia Ini Masih Kerja, Olahraga, dan Menikah
Usia 100 tahun tidak selalu identik dengan tubuh lemah dan hidup pasif, karena sejumlah lansia di Amerika Serikat justru masih bekerja, berolahraga, menjalankan bisnis, hingga menikah, menurut laporan TODAY pada 12 Desember 2025.
Jumlah warga Amerika berusia 100 tahun ke atas meningkat sekitar 50 persen dalam satu dekade terakhir. Mayoritas masih perempuan, meski jumlah pria yang mencapai usia tersebut juga terus bertambah.
Para centenarian ini menunjukkan bahwa umur panjang bukan hanya soal gen, tetapi juga tentang kebiasaan hidup, cara berpikir, dan kemampuan menikmati hidup sehari-hari.
Tetap aktif dan punya tujuan hidup
JoCleta Wilson (101), masih bekerja dua kali shift pagi dalam seminggu sebagai kasir di Home Depot karena merasa hidupnya lebih bermakna saat tetap aktif.
“Saya sudah pensiun tiga kali dan itu tidak seperti yang dibayangkan, saya bosan dengan diri sendiri,” ujar Wilson.
Anne Angioletti, juga berusia 101 tahun, masih menjalankan toko perhiasannya secara penuh waktu karena pekerjaan memberinya alasan untuk bangun, berdandan, dan bersosialisasi setiap hari.
“Saya tidak punya kegiatan jika hanya di rumah, dan itu tidak baik,” kata Angioletti.
Bagi para lansia ini, bekerja, berinteraksi, dan memiliki rutinitas menjadi sumber semangat sekaligus menjaga kesehatan mental di usia senja.
Menjaga tubuh, hubungan, dan cara menikmati hidup
Aktivitas fisik juga menjadi kebiasaan penting, seperti Ruth Lemay (100), yang rutin berolahraga di gym tiga kali seminggu dengan bersepeda statis dan berjalan kaki.
“Saya selalu berolahraga dan merasa baik setelahnya,” ujar Lemay.
Dokter sekaligus centenarian John Scharffenberg, 101 tahun, menilai olahraga bahkan lebih penting daripada pola makan, terutama untuk mencegah tubuh menjadi pasif di usia lanjut.
Di sisi lain, mereka juga tidak mengabaikan kehidupan sosial; ikatan yang kuat dengan keluarga, teman, dan komunitas menjadi jaringan dukungan emosional yang kokoh, mengurangi stres dan rasa kesepian
Lebih dari itu, tak sedikit yang tetap menjaga kehidupan cintanya. Seperti dialami John Glomstad yang menikah di usia 100 tahun dan menyebut optimisme serta keyakinan sebagai kunci panjang umur.
“Soal umur, saya optimistis, siapa sangka masih ada kehidupan setelah 100 tahun,” katanya.
Dalam hal makanan, para centenarian memilih makanan segar dan seimbang, namun tetap memberi ruang untuk menikmati hidangan favorit sesekali agar hidup tetap terasa menyenangkan.
“Pencuci mulut itu wajib,” ujar Jimmy Hernandez, yang masih menikmati kopi dan pai di usia 100 tahun.
Tag: #usia #tahun #lebih #para #lansia #masih #kerja #olahraga #menikah