Wujudkan Kemandirian Kesehatan: SKPlasma Core Bangun Fasilitas Terapi Plasma di Karawang
Ilustrasi organ hati yang diserang oleh virus saat ketika terkena hepatitis A. (Freepik)
19:40
11 Desember 2025

Wujudkan Kemandirian Kesehatan: SKPlasma Core Bangun Fasilitas Terapi Plasma di Karawang

– Kebutuhan Indonesia terhadap terapi berbasis plasma terus meningkat, terutama untuk penanganan imunodefisiensi, gangguan fungsi hati, luka bakar parah, trauma berat, hingga pasien yang membutuhkan perawatan intensif.

Kehadiran obat-obatan berbahan plasma diharapkan tidak hanya menyelamatkan serta meningkatkan kualitas hidup jutaan pasien, tetapi juga memberikan keuntungan strategis berupa ketersediaan terapi yang lebih aman dan berkelanjutan, akses yang lebih luas terhadap produk berstandar internasional, serta harga yang lebih kompetitif dibandingkan terapi impor.

Hal ini dimanfaatkan oleh SKPlasma Core Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur Produk Obat Derivat Plasma (PODP). Memanfaatkan Hari Kesehatan Nasional (HKN), perusahaan memperkenalkan SK GammaBio dan SK Albumin yang diproduksi sepenuhnya dari plasma donor lokal.

SK GAMMABIO merupakan obat Immunoglobulin G (IVIG) intravena yang berasal dari plasma manusia dan digunakan terutama untuk menangani gangguan imunodefisiensi, penyakit autoimun, serta sebagai upaya pencegahan dan terapi infeksi. 

Sementara itu, SK Albumin adalah protein plasma penting yang diberikan pada kondisi kekurangan albumin (misalnya akibat luka bakar atau sindrom nefrotik), gangguan produksi albumin (seperti pada sirosis hati), serta berbagai keadaan lain termasuk syok hemoragik.

Pada 21 Maret 2025, Unit Donor Darah PMI dan RSUP Dr. Sardjito berhasil mengirimkan batch pertama plasma yang dikumpulkan dari pendonor Indonesia ke fasilitas SK Plasma di Korea untuk diproses menjadi produk obat derivat plasma (PODP). 

Pengiriman ini menjadi langkah awal dari kerja sama jangka panjang antara SKPlasma Core Indonesia dan institusi layanan darah nasional, dengan dukungan berkesinambungan dari Kementerian Kesehatan, BPOM, Kementerian Investasi/BKPM, serta para pemangku kepentingan lainnya. 

Upaya tersebut memastikan bahwa plasma yang disumbangkan masyarakat Indonesia dapat dimaksimalkan pemanfaatannya untuk menghasilkan terapi bernilai tinggi bagi pasien, bukan terbuang percuma.

Melalui proses fraksionasi serta pengujian mutu dengan standar internasional di Korea, plasma tersebut diolah menjadi dua jenis terapi utama, yakni albumin dan immunoglobulin, yang nantinya akan dikenal dengan nama SK Albumin dan SK GammaBio. Keduanya direncanakan tiba kembali di Indonesia pada akhir Desember 2025.

Sebagai wujud komitmen jangka panjang dalam mendukung kemandirian Indonesia di bidang pengobatan berbasis plasma, SKPlasma Core Indonesia saat ini tengah membangun fasilitas fraksionasi plasma berteknologi tinggi di Karawang, Jawa Barat. Proyek tersebut telah mencapai progres konstruksi lebih dari 98 persen dan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Fasilitas tersebut direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2026. Ini akan menjadi fasilitas pertama di Indonesia, menandai langkah besar bagi negara yang selama ini sepenuhnya mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan Produk Obat Derivat Plasma (PODP).

Saat beroperasi nanti, fasilitas ini akan mampu menghasilkan terapi berbasis plasma dalam negeri menggunakan plasma donor Indonesia, membuka peluang menuju kemandirian nasional, bahkan potensi ekspor di masa depan.

Selain memperkuat ketahanan sektor kesehatan, pembangunan fasilitas ini turut memberikan dampak ekonomi dan sosial, mulai dari transfer teknologi, penciptaan ribuan lapangan kerja baru bagi masyarakat, hingga peningkatan keterampilan tenaga kesehatan melalui program pelatihan di Korea, yang pada akhirnya memperkuat kapasitas SDM Indonesia di bidang biomedis.

Dengan menyediakan terapi berstandar global yang bersumber dari plasma donor Indonesia, SKPlasma Core Indonesia menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi kesehatan yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung cita-cita besar Indonesia untuk mencapai kemandirian di sektor farmasi dan kesehatan.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #wujudkan #kemandirian #kesehatan #skplasma #core #bangun #fasilitas #terapi #plasma #karawang

KOMENTAR