Sering Disangka Debu, Waspada Kamitetep, Hama Kecil di Dinding yang Bisa Picu Iritasi Kulit hingga Gangguan Pernapasan
Ilustrasi serangga kamitetep di pojokan rumah (Dok. Alodokter)
23:11
21 Oktober 2025

Sering Disangka Debu, Waspada Kamitetep, Hama Kecil di Dinding yang Bisa Picu Iritasi Kulit hingga Gangguan Pernapasan

- Pernahkah kamu melihat debu yang berbentuk seperti tabung atau oval kecil menempel di dinding atau pakaian yang awalnya dikira debu biasa? Benda kecil yang sering terabaikan ini ternyata bukan sekadar kotoran hewan ataupun debu biasa, melainkan hama yang dikenal dengan nama kamitetep. Ukurannya yang sangat kecil dan penampilannya yang mirip debu membuat banyak orang tidak menyadari keberadaannya di dalam rumah. Padahal, kamitetep yang dibiarkan berkembang biak dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi penghuni rumah.

Kamitetep merupakan larva dari ngengat kecil yang biasa hidup di lingkungan rumah, terutama di tempat-tempat yang lembab dan gelap. Larva ini memiliki tubuh berwarna cokelat kehitaman dengan ukuran sangat kecil, sekitar 1-2 milimeter, sehingga mudah disalahartikan sebagai kotoran atau debu. Kamitetep biasanya ditemukan menempel di dinding, langit-langit, sudut ruangan, atau bahkan pada pakaian dan kain yang jarang dipakai. Hama ini berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang lembab dan kurang terpapar sinar matahari, menjadikan sudut-sudut rumah sebagai tempat ideal untuk pertumbuhannya.

Keberadaan kamitetep di dalam rumah bukan hanya masalah kebersihan, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Meskipun ukurannya kecil, kontak dengan kamitetep atau bulunya dapat memicu berbagai reaksi pada tubuh manusia.

Dilansir dari Alodokter, ada beberapa dampak kesehatan yang perlu diwaspadai akibat paparan kamitetep.

1. Iritasi Kulit atau Ruam Gatal

Kontak langsung dengan kamitetep atau bulu halusnya dapat menyebabkan iritasi pada kulit yang ditandai dengan munculnya ruam kemerahan dan rasa gatal yang intens. Bulu-bulu halus pada tubuh larva kamitetep mengandung zat iritan yang dapat menembus lapisan kulit dan memicu reaksi peradangan. Gejala ini biasanya muncul beberapa jam setelah kontak dan dapat bertahan selama beberapa hari jika tidak ditangani dengan tepat. Area kulit yang sering terkena adalah bagian yang terpapar langsung seperti lengan, leher, dan wajah.

2. Reaksi Alergi pada Saluran Pernapasan

Bulu halus kamitetep yang beterbangan di udara dapat terhirup dan memicu reaksi alergi pada sistem pernapasan. Gejala yang muncul meliputi bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk-batuk, hingga kesulitan bernapas pada kasus yang lebih parah. Orang dengan riwayat asma atau alergi pernapasan lebih rentan mengalami gejala yang lebih berat ketika terpapar bulu kamitetep. Paparan jangka panjang terhadap alergen ini dapat memperburuk kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya.

3. Infeksi Kulit Sekunder

Rasa gatal yang ditimbulkan oleh kamitetep seringkali membuat seseorang menggaruk area yang terkena secara berlebihan. Garukan yang terlalu kuat dapat merusak lapisan kulit dan membuka celah bagi bakteri untuk masuk ke dalam kulit. Infeksi sekunder ini dapat menyebabkan luka bernanah, pembengkakan, dan rasa nyeri yang lebih parah dari gejala awal. Jika tidak segera diobati, infeksi kulit sekunder dapat menyebar ke area yang lebih luas dan memerlukan penanganan medis yang lebih intensif.

Cara Pengobatan

Jika kamu mengalami gejala iritasi atau alergi akibat kamitetep, penting untuk segera melakukan penanganan yang tepat agar kondisi tidak semakin parah. Menangani gejala dengan cepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan mempercepat proses penyembuhan.

Melansir dari laman Hello Sehat, ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala akibat paparan kamitetep.

1. Kompres Dingin

Mengompres area yang gatal atau iritasi dengan air dingin dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan rasa gatal secara efektif. Suhu dingin bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke area yang terkena, sehingga mengurangi pembengkakan dan sensasi gatal.

2. Minum Obat Pereda Nyeri

Jika gejala yang dialami cukup mengganggu, kamu dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Obat ini juga membantu meredakan demam ringan yang mungkin muncul akibat reaksi alergi atau peradangan.

3. Oleskan Salep untuk Kulit Gatal

Berbagai jenis obat topikal seperti lotion calamine atau krim hidrokortison dapat dioleskan pada area yang terkena untuk meredakan gatal dan peradangan. Losion kalamin bekerja dengan cara memberikan sensasi dingin yang menenangkan, sedangkan krim hidrokortison membantu mengurangi reaksi peradangan pada kulit.

4. Gunakan Antihistamin Oral

Apabila rasa gatal tidak kunjung hilang dengan pengobatan topikal, kamu dapat mengonsumsi obat antihistamin oral seperti cetirizine atau diphenhydramine. Obat-obatan ini bekerja dengan cara memblokir histamin, zat kimia dalam tubuh yang memicu reaksi alergi dan rasa gatal.

Pengobatan gejala saja tidak cukup jika sumber masalahnya masih ada di dalam rumah. Mencegah dan membasmi kamitetep secara menyeluruh adalah kunci untuk menghindari paparan berulang dan menjaga kesehatan keluarga. Menjaga kebersihan rumah secara rutin dan menerapkan langkah-langkah preventif dapat membantu mengendalikan populasi kamitetep. Berikut adalah cara-cara efektif untuk membasmi dan mencegah kamitetep di lingkungan rumahmu:  

  • Bersihkan secara rutin sudut ruangan, belakang lemari, bawah tempat tidur, dan lipatan kain menggunakan vakum atau lap basah karena area tersebut merupakan tempat favorit kamitetep bersembunyi dan berkembang biak.
  • Jemur pakaian, sprei, gorden, dan handuk di bawah sinar matahari langsung secara teratur untuk membunuh larva maupun telur kamitetep yang menempel pada serat kain.
  • Letakkan kapur barus, lavender kering, atau produk pengusir ngengat di dalam lemari pakaian untuk mencegah ngengat dewasa bertelur dan menghasilkan larva kamitetep baru.
  • Periksa dan tutup setiap celah atau lubang yang ada di dinding, lemari, atau lantai yang berpotensi menjadi tempat persembunyian dan sarang kamitetep.
  • Cuci dan keringkan pakaian sesegera mungkin setelah digunakan agar tidak menjadi tempat ideal bagi kamitetep untuk bertelur dan berkembang biak.
  • Buang segera sarang atau larva kamitetep yang ditemukan untuk mencegah penyebaran ke area lain di rumah.

Walaupun kamitetep mungkin terlihat sepele, namun dampaknya tetap dapat mengganggu kesehatan penghuni rumah. Oleh karena itu, menjaga kebersihan rumah dengan baik menjadi kunci utama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari hama kamitetep. Lalu perlu diingat jika kamu mengalami gejala yang tidak kunjung membaik bahkan setelah melakukan perawatan mandiri, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #sering #disangka #debu #waspada #kamitetep #hama #kecil #dinding #yang #bisa #picu #iritasi #kulit #hingga #gangguan #pernapasan

KOMENTAR