3 Riset Kesehatan Terbaru Para Peneliti Indonesia yang Menerapkan Artificial Intelligence (AI)
Mengusung tema ‘Kerja Sama Pentahelix dalam Menunjang Hilirisasi Penelitian’, RKSA juga mendorong penelitian yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). (ist)
10:11
6 Desember 2025

3 Riset Kesehatan Terbaru Para Peneliti Indonesia yang Menerapkan Artificial Intelligence (AI)

– Penelitian dengan menerapkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam bidang kesehatan memang bukan hal baru. Tapi, dengan adanya AI, inovasi penelitian terus berkembang dan bisa ditingkatkan sehingga bermanfaat untuk masyarakat.

Seperti yang terlihat dalam penelitian yang diumumkan Ristek Kalbe Science Awards (RKSA) 2025. Mengusung tema ‘Kerja Sama Pentahelix dalam Menunjang Hilirisasi Penelitian’, RKSA juga mendorong penelitian yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI).

Diungkapkan Irawati Setiady, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, pihaknya meyakini  bahwa Indonesia memiliki banyak potensi inovasi sains dan teknologi. Untuk itu, RSKA merupakan wujud komitmen Kalbe untuk memperkuat riset nasional.

“Kalbe menjembatani sinergi antara industri dan peneliti sekaligus mempercepat hilirisasi. Tujuannya adalah agar penerapan riset memiliki hasil berupa produk dan jasa yang bermanfaat, baik secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat Indonesia,“ jelas Irawati dalam konferensi pers di Auditorium Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), langkah iini sejalan dengan ‘Diktisaintek Berdampak’. Upaya ini bertujuan mentransformasi sains dan teknologi sebagai penggerak utama perubahan sosial dan ekonomi bangsa yang bermanfaat secara langsung untuk masyarakat membutuhkan kolaborasi berbagai pihak.

Ada pun fokus bidang penelitian RKSA 2025 adalah Pharma & Biopharma, Allogeneic Cell Therapy, e-Health, Medical Devices, Diagnostics, Health, Food & Beverages, dan Natural Products. Tentunya mendorong penelitian yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI).

Dari 420 judul penelitian yang masuk, terpilih tiga penelitian. Yakni Achmad Himawan – Universitas Hasanuddin soal AI-assisted Diagnostics of Atopic Dermatitis: Combination of Photographic Recognition and Transdermal Biomarker Sampling To Replace Dated Clinical Scoring. Lalu, Aulia Arif Iskandar – Swiss German University soal Perangkat EKG Cerdas 5-Lead Portabel dengan AI untuk Skrining Kardiovaskular secara Real-time. Terakhir, Dr. Widiastuti Setyaningsih, S.T.P., M.Sc. – Universitas Gadjah Mada, soal Hilirisasi Tablet Effervescent Kombucha Rosella sebagai Minuman Fungsional Antidiabetik dengan Integrasi Kalibrasi AI-NIR untuk Pengendalian Mutu Real-Time.

Hilirisasi Penelitian Hingga Dipasarkan

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Juri RKSA 2025, Prof. Dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK., mengungkapkan, proses penjurian RKSA dirancang secara holistik dengan melibatkan akademisi, pemerintah, dan industri. Bahkan akan dipantau proses penelitian para pemenang secara berkala.

Ini perlu dilakukan karena potensi kesuksesan inovasi dipengaruhi oleh pengaplikasiannya dan pemahaman perspektif regulasi. Semuanya dipertimbangkan secara matang, sehingga hasil penelitian siap dihilirisasi hingga dipasarkan.

Jimmy Susanto selaku Ketua Panitia RKSA 2025, menukaskna, demi mempercepat hilirisasi, RKSA menerapkan model kolaborasi pentahelix yang melibatkan akademisi, industri, pemerintah, komunitas, dan media. Keterlibatan ini bertujuan untuk memastikan hasil riset dapat dibawa ke tahap komersialisasi sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas.

Sedangkan Irawati menegaskan, salah satu pilar keberlanjutan Kalbe adalah Sains dan Teknologi Kesehatan.

“Komitmen ini kami tuangkan dalam RKSA yang diselenggarakan sejak 2008. Secara konsisten, melalui RKSA, Kalbe mendukung perkembangan dunia penelitian, khususnya di bidang kesehatan dan berharap proses hilirisasi ini dapat menghasilkan produk serta jasa yang mampu menyehatkan bangsa Indonesia,” pungkas Irawati.

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #riset #kesehatan #terbaru #para #peneliti #indonesia #yang #menerapkan #artificial #intelligence

KOMENTAR