PMI Kirim Kapal Berisi 60 Tangki Air dan Bantuan ke Korban Banjir Sumatera
- Palang Merah Indonesia (PMI) memberangkatkan kapal bermuatan 60 tangki air bersih ke tiga provinsi yang terdampak banjir di Sumatera.
Kapal kemanusiaan ini berangkat dari Dermaga 5 IKT Domestik Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (6/12/2025), melalui kerja sama dengan Kalla Lines.
“Kapal ini membawa 31 tangki air bersih untuk melengkapi 29 tangki yang sudah lebih dulu berada di lokasi, sehingga totalnya 60 tangki,” ujar Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI, Asmawi Syam, dalam keterangan persnya.
Selain mengirim tangki air, PMI juga menyalurkan sejumlah logistik bantuan lain, seperti 40 unit talpon, 200 tandon air, 10.000 kompor, dan 10.000 regulator, serta 50.000 sarung.
Kapal juga mengangkut sejumlah bantuan berupa makanan dan pakaian.
Rinciannya, 10.000 bungkus mi instan, 10.000 mi cup, 10.000 karung beras, 17.000 potong pakaian baru, dan 6.000 masker kain.
Ada juga 600 sprayer, 600 terpal, 1.000 paket baby kit, 1.000 paket clinic kit, dan 2.000 paket hygiene kit.
PMI menugaskan 88 personelnya untuk mengawal distribusi dan memperkuat pelayanan penyaluran bantuan di daerah yang terdampak banjir serta longsor.
Kapal ini dijadwalkan berangkat pada pukul 14.00 WIB dan akan menempuh rute Jakarta–Belawan–Lhokseumawe–Banda Aceh dengan estimasi perjalanan empat hari.
Sementara itu, bantuan untuk Sumatera Barat akan dikirim pada tahap selanjutnya.
Pengiriman akan dilakukan melalui jalur darat dan laut.
“PMI juga menyiapkan pembelian barang secara lokal khusus untuk wilayah Sumbar karena akses logistik lebih memungkinkan,” kata Asmawi.
PMI berangkatkan bantuan untuk korban banjir Sumatera. (Dok PMI)
1.500 kantong darah terkirim via udara
Sebelumnya, PMI juga telah mengirimkan 1.500 kantong darah melalui jalur udara untuk memenuhi kebutuhan di lokasi bencana.
Pengiriman dilakukan via udara agar dapat diterima lebih cepat oleh fasilitas pelayanan kesehatan di daerah bencana.
Asmawi menjelaskan bahwa bantuan air bersih menjadi prioritas, terutama untuk kebutuhan konsumsi dan pembersihan rumah yang tertutup lumpur.
Foto udara menampilkan tumpukan kayu-kayu memenuhi area Pondok Pesantren Darul Mukhlishin pascabanjir bandang di Desa Tanjung Karang, Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (5/12/2025). Usai sepekan setelah bencana banjir bandang, akses menuju Desa Tanjung Karang masih terhambat akibat banyaknya tumpukan pohon dan lumpur tebal dari Sungai Tamiang sehingga bantuan sulit masuk ke wilayah tersebut.
PMI Provinsi bersama PDAM setempat juga menyiapkan sumber air melalui sekitar 60 unit pompa air.
Ia menegaskan, PMI akan tetap berada di wilayah terdampak hingga tahap rehabilitasi. “Sesuai arahan Ketua Umum Bapak Jusuf Kalla, PMI akan berada di tiga daerah ini minimal satu tahun,” katanya.
PMI berharap seluruh logistik dapat tiba sesuai jadwal dan segera didistribusikan ke kabupaten/kota terdampak melalui PMI daerah, yang memiliki data kebutuhan paling mendesak.
Tag: #kirim #kapal #berisi #tangki #bantuan #korban #banjir #sumatera