Dampak Tidur Tidak Berkualitas Bagi Kesehatan
Ilustrasi seseorang membalik bantalnya untuk mendapatkan sisi yang lebih sejuk sebelum tidur, mencerminkan upaya mencari kenyamanan optimal./Freepik
11:11
29 Juni 2025

Dampak Tidur Tidak Berkualitas Bagi Kesehatan

   

 - Banyak orang mengira kurang tidur hanya membuat tubuh lelah atau pusing sesaat. Padahal, efeknya bisa jauh lebih serius, bahkan memicu penyakit berat seperti stroke. Tapi, benarkah kurang tidur langsung menyebabkan stroke?

Risiko stroke tidak hanya datang dari makanan tinggi kolesterol atau gaya hidup yang tidak aktif. Tidur yang tidak sehat juga bisa menjadi pemicu serius terjadinya stroke. "Tidur yang tidak sehat itu bukan cuma durasi tidurnya yang kurang, tapi bisa juga kualitas tidurnya yang buruk atau ada gangguan tidur yang tidak disadari," ujar dr Andreas Prasadja RPSGT.

Lebih lanjut dia menjelaskan, tidur yang tidak sehat bisa memicu peradangan dalam tubuh. "Ini sifatnya oksidatif dan bisa memengaruhi kepadatan darah, sindrom metabolik, hingga akhirnya berujung pada risiko stroke salah satunya," sambung dokter spesialis kesehatan tidur/somnologis RS Mitra Keluarga Kemayoran itu.

Tak hanya stroke, tidur yang buruk juga berkaitan erat dengan penyakit-penyakit lain seperti hipertensi, diabetes, gangguan metabolik, bahkan peningkatan kadar asam urat. “Asam urat itu bukan cuma dari makanan, lho. Tubuh kita juga memproduksi asam urat sebagai antioksidan alami ketika stres oksidatif meningkat karena tidur yang buruk,” lanjutnya.

Salah satu tanda utama kualitas tidur yang buruk adalah bangun tidur yang tidak segar, meski merasa sudah tidur cukup lama. Kondisi ini sering disertai dengan kantuk berlebihan di siang hari (hypersomnia), tubuh cepat lelah, hingga sulit fokus dalam beraktivitas. 

Seringkali orang tidak sadar jika mengalami gangguan tidur. Padahal, tubuh memberi sinyal lewat rasa lelah yang tidak tuntas, sering terbangun malam hari, atau mood yang mudah berubah. Salah satu penyebab umum dari tidur yang tidak berkualitas adalah adanya gangguan tidur seperti sleep apnea. Yakni, kondisi henti napas sementara saat tidur yang kerap ditandai dengan ngorok. 

"Selain sleep apnea, ada juga gangguan seperti periodic leg movement in sleep, yakni gerakan kaki berulang tanpa sadar saat tidur dan gangguan ritme sirkadian akibat pola tidur tidak teratur," imbuh dokter Andreas.

Idealnya, seseorang membutuhkan tidur antara 7–9 jam per malam. Tidur malam juga tidak bisa digantikan dengan tidur siang. "Tidur siang satu siklusnya hanya 15–20 menit. Tapi tidur malam butuh 90–120 menit per siklus. Jadi kalau malam kurang tidur, tidur siang tidak bisa menggantikan efek sepenuhnya,” tegasnya.

Apabila kualitas tidur yang tidak sehat berlangsung terus menerus, bisa berdampak kronis terhadap kesehatan. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kualitas tidur? Menurut dr Andreas, hal pertama adalah disiplin tidur 7–9 jam setiap malam. 

“Lalu, kalau punya keluhan ngorok atau ngantuk berlebihan, jangan tunda untuk periksa. Jangan anggap enteng hanya karena belum sakit,” sarannya.

Ia juga menambahkan, bagi mereka yang bekerja malam atau shift worker, diperlukan pengaturan khusus. “Ini ada protokolnya sendiri. Yang penting, jadwalnya jangan kacau,” ujar dokter Andreas. 

Terakhir, ia berpesan agar masyarakat mulai memasukkan kualitas tidur ke dalam checklist kesehatan harian. Sebab, pola makan dan olahraga saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan. Ketiganya harus seimbang. 

"Tidur itu fondasi. Kita menyebutnya segitiga kesehatan: satu sisi nutrisi, satu sisi olahraga, dan fondasinya adalah tidur. Tanpa tidur yang sehat, dua sisi lainnya sulit bekerja maksimal,” tutupnya. 

Tanda-Tanda Tidurmu Tidak Berkualitas

-Bangun tidur tetap capek dan tidak segar.

-Kantuk berlebihan di siang hari (hypersomnia).

-Sering terbangun malam tanpa sebab.

-Mudah marah, sulit konsentrasi, mood naik-turun.

-Ngorok keras saat tidur.

Risiko Jika Tidur Tidak Sehat (Dalam Jangka Panjang)

-Risiko stroke meningkat signifikan.

-Serangan jantung 

-Gangguan metabolik: kolesterol tinggi, gula darah, berat badan sulit turun.

-Produksi asam urat meningkat

Editor: Edi Yulianto

Tag:  #dampak #tidur #tidak #berkualitas #bagi #kesehatan

KOMENTAR