Penyakit Akut dan Kronis? Kenali Perbedaanya
ilustrasi penyakit akut dan kronis, kenali perbedaanya./pexels
18:42
1 Februari 2024

Penyakit Akut dan Kronis? Kenali Perbedaanya

 

 

 Fenomena di tengah masyarakat yang begitu sering kita dengar, kata akut dan kronis dipakai tanpa dipahami.

Memahami kedua istilah ini memberikan gambaran berapa lama perawatan suatu penyakit Keduanya bisa berkembang menjadi penyakit yang parah tergantung dari jenis penyakit yang diderita perawatan dan deteksi dini dapat membantu agar kedua penyakit ini tidak berkembang lebih parah.

Penyakit kronis mengacu pada kondisi medis yang berlangsung dalam kurun waktu lama atau terjadi secara perlahan-lahan.   Penyakit kronis juga berpotensi menjadi penyakit serius yang berbahaya jika tidak ditangani dengan segera.   Penyakit kronis juga dapat diartikan dengan penyakit yang bisa saja timbul sewaktu-waktu, secara berulang, dalam waktu yang lama, dan dapat bertambah parah dalam jangka waktu tertentu.   Sedangkan penyakit akut mengacu pada kondisi medis yang berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, tetapi ketika muncul menimbulkan serangan dalam waktu cepat dan berbahaya.   Penyakit akut juga dapat diartikan dengan penyakit yang terjadi secara mendadak, dalam waktu singkat, dan biasanya merupakan indikasi penyakit yang serius. Dirangkum dari website halodoc.com.  

  Kondisi akut disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, cedera fisik (seperti patah tulang atau luka bakar), dan penyalahgunaan obat-obatan.   Beberapa contoh penyakit akut antara lain flu biasa, influenza, rhinovirus, infeksi saluran kemih, radang tenggorokan, dan sepsis.   Penyakit akut dapat dikendalikan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air, mendisinfeksi permukaan yang disentuh di rumah dan tempat kerja, dan menghindari kontak dengan orang sakit.

Berbeda dengan kondisi akut, sulit untuk menentukan penyebab tunggal penyakit kronis. Faktanya, faktor sosial, emosional, genetik, dan lingkungan semuanya berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kronis.   Faktor-faktor ini termasuk keputusan yang berdampak negatif terhadap kesehatan seseorang, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan aktivitas fisik yang tidak mencukupi. Usia juga merupakan kontributor utama prevalensi penyakit kronis.   Sekitar 37% lansia memiliki setidaknya dua penyakit kronis yang umum, dan mereka yang berusia 85+ tahun dilaporkan memiliki beberapa penyakit kronis.   Oleh karena itu penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi yang baik pada usia berapapun untuk meminimalkan perkembangan penyakit kronis.  



Faktanya, penyakit akut mungkin saja berkembang menjadi penyakit menahun. Sebagai salah satu contohnya, serangan asma akut yang terjadi secara mendadak bisa berubah menjadi asma kronis jika tidak segera ditangani.   Akibatnya, Anda dapat mengidap asma seumur hidup. Begitu juga sebaliknya, bagi Anda pengidap asma kronis, juga bisa mengalami serangan asma sewaktu-waktu.   Hal ini menunjukkan bahwa kondisi akut dan kronis pada penyakit bisa terjadi secara timbal-balik alias saling berhubungan. Meski begitu, ini bukan berarti Anda tidak punya harapan kesembuhan lagi jika mengidap penyakit kronis.   Ambil contoh pada kasus diabetes tipe 2, dapat mengurangi keparahan gejala diabetes dengan menerapkan pola hidup sehat.   Dikutip melalui website halodoc.com menjelaskan bahwa Penyakit Kronis penyakit yang menetap dan tidak pernah benar-benar hilang.   Penyakit kronis menyebabkan kondisi kesehatan pengidapnya turun secara bertahap, sehingga tidak sedikit pengidap penyakit kronis yang kehilangan nyawa.   Saraf menjadi lebih sensitif adalah salah satu gejala orang yang mengidap penyakit kronis, karena biasanya penyakit ini sudah sampai tahap mengganggu saraf.   Kondisi akut adalah salah satu gejala yang muncul secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat, sementara kondisi kronis adalah penyakit yang berkembang secara bertahap dan memburuk dalam jangka waktu yang lama. Berikut contoh-contoh penyakit kronis

1. Kanker   Hampir semua jenis kanker, mulai dari kanker ovarium, kanker darah, sampai kanker payudara termasuk ke dalam kategori penyakit kronis.   Hal ini karena sel-sel kanker berkembang secara bertahap dan dapat menyebabkan kondisi kesehatan pengidapnya menurun. Itulah mengapa pengidap kanker perlu melakukan pemeriksaan secara rutin dan mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah sel-sel kanker berkembang semakin parah.   Pengobatan untuk kanker pun berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan kondisi kanker yang dialami, jumlah kanker, tingkat penyebaran, lokasi kanker dan kondisi kesehatan pengidap.   Metode pengobatan untuk kanker antara lain pengangkatan kanker, radioterapi, atau kemoterapi. Tujuan pengobatan tersebut adalah untuk meringankan gejala, mengontrol penyakit, dan membantu pengidap kanker hidup lebih lama.

2. Gagal Jantung
  Gagal jantung kongestif juga termasuk penyakit kronis yang mempengaruhi kemampuan otot jantung dalam memompa darah. Penyebab penyakit ini adalah karena adanya penumpukan cairan yang menghambat kerja otot jantung sehingga tidak bisa bekerja dengan optimal.   Pengidap penyakit gagal jantung biasanya disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, mengonsumsi obat-obatan, menjalani gaya hidup sehat dan mengatur pola makan. Kontrol penyakit secara rutin wajib dilakukan pengidap agar penyakit tidak berkembang semakin parah, sehingga risiko kematian pun bisa berkurang.

Sedangkan Penyakit Akut selain menimbulkan keluhan secara mendadak, penyakit akut juga biasanya dialami oleh pengidap tidak terlalu lama, namun cepat mengalami perkembangan dan butuh perawatan segera. Berikut adalah contoh-contoh penyakit akut

1. Demam Berdarah   Demam berdarah adalah salah satu jenis penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk. Demam berdarah menimbulkan gejala berupa demam yang disertai dengan nyeri sendi yang parah, sakit kepala, muncul ruam kemerahan pada kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening.   Pengidap demam berdarah harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Bila tidak, penyakit ini bisa mengancam nyawa.

2. Serangan Asma
Serangan asma juga dapat menyebabkan kondisi pengidapnya memburuk secara mendadak, ditandai dengan sesak napas, napas berbunyi atau mengi, otot leher dan dada menegang, wajah pucat, banyak mengeluarkan keringat, panik dan batuk-batuk akibat otot di sekitar saluran nafas menyempit.   Bila serangan asma kambuh, langkah pertama yang harus dilakukan adalah tenangkan diri terlebih dahulu dengan duduk dan ambil nafas pelan-pelan. Kemudian gunakanlah inhaler agar pernapasan dapat segera kembali pulih. Namun, bila sesak napas yang dirasakan cukup parah, segera cari bantuan medis.

Dikutip dari hellosehat.com Penyakit kronis vs Penyakit akut
Istilah kronis dan akut tidak bisa digunakan secara bersamaan. Beberapa poin yang membedakan penyakit kronis dan akut adalah sebagai berikut.   - Durasi (penyakit kronis terjadi dalam waktu lama atau lebih dari satu tahun, sedangkan penyakit akut berlangsung dalam hitungan hari, minggu, atau bulan).
- Penyebab (penyakit kronis disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup, sedangkan penyakit akut disebabkan oleh infeksi, paparan racun, atau cedera).
- Penanganan (penyakit kronis tidak sembuh sepenuhnya tetapi dapat dikelola dengan obat dan perubahan gaya hidup, sedangkan penyakit akut bisa disembuhkan dengan obat atau pembedahan).   Gejala dari kondisi pengobatan apa pun mungkin sulit untuk dipahami, jadi penting untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.   Meskipun kondisi akut dan kronis serupa dalam banyak hal, ada perbedaan utama yang harus diwaspadai. Terkait kesejahteraan pribadi, ingatlah untuk berhati-hati dan konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan jika kondisi kesehatan.    ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #penyakit #akut #kronis #kenali #perbedaanya

KOMENTAR