1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Ilustrasi tekanan darah tinggi atau hipertensi. Yayasan Jantung Indonesia menyebutkan bahwa 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia mengalami hipertensi tanpa disadari. (dok. Pixabay)
10:06
19 Juni 2025

1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari

Yayasan Jantung Indonesia (YJI) mengingatkan masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengendalian tekanan darah tinggi (hipertensi).

Ketua Umum YJI Annisa Pohan mengungkapkan bahwa hipertensi adalah silent killer yang sering tidak disadari.

“Di Indonesia, 1 dari 3 orang dewasa menderita hipertensi, tetapi mayoritas tidak menyadarinya,” kata Annisa, seperti yang dilansir dari Antara pada Rabu (18/6/2025).

Melalui kampanye nasional bertajuk “Lawan Hipertensi Dimulai dari Deteksi Dini”, Annisa mengajak seluruh masyarakat untuk rutin memeriksa tekanan darah sebagai langkah awal pencegahan hipertensi dan risiko penyakit kardiovaskular.

Kampanye tersebut mengingatkan masyarakat bahwa hipertensi tidak hanya bisa terjadi pada orang lanjut usia, tetapi juga anak muda.

Bahkan, prevalensi hipertensi pada generasi muda Indonesia cukup tinggi.

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tensimeter sebesar 10,7 persen pada kelompok usia 18-24 tahun dan 17,4 persen pada kelompok 25-34 tahun.

Penyebab hipertensi pada generasi muda

Penyebab hipertensi pada kebanyakan generasi muda Indonesia adalah gaya hidup yang tidak sehat, meliputi kebiasan merokok, konsumsi garam berlebihan, kurang aktivitas fisik, serta stres berkepanjangan.

Pada kebiasaan merokok, nikotin dalam rokok bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan detak jantung, yang memicu hipertensi.

Sementara dalam kebiasaan konsumsi garam berlebihan, natrium berkontribusi pada retensi cairan dan peningkatan tekanan darah.

Gaya hidup “mageran” atau disebut juga sedentary lifestyle pada kebanyakan generasi muda saat ini memperburuk risiko obesitas hingga hipertensi.

Lalu, stres yang tidak dikelola dengan baik dan berlangsung jangka panjang mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang berdampak pada peningkatan tekanan darah.

Kesadaran yang rendah

Sayangnya, dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengungkapkan bahwa hanya 34 persen penderita hipertensi di Indonesia yang menyadari kondisi mereka.

Hanya ada sekitar 8 persen orang Indonesia yang sadar untuk mengelola risiko hipertensi dengan baik melalui pengobatan dan gaya hidup sehat.

“Deteksi dini hipertensi sangat penting karena kondisi ini sering tanpa gejala,” kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Ario Soeryo Kuntjoro, Sp.JP(K).

Ario menjelaskan bahwa tekanan darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah secara diam-diam, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.

“Pemeriksaan rutin setiap bulan sangat dianjurkan, terutama bagi mereka dengan faktor risiko,” ucapnya.

Yayasan Jantung Indonesia berharap masyarakat dapat semakin meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah dengan merubah gaya hidup yang lebih sehat.

Tag:  #dari #orang #dewasa #indonesia #derita #hipertensi #tanpa #disadari

KOMENTAR