Sama Berbahaya dengan Rokok Konvensional, Prevalensi Perokok Elektrik Melonjak
Rokok elektrik sebagai alternatif nikotin dari tembakau. (LiveScience)
12:32
10 Januari 2024

Sama Berbahaya dengan Rokok Konvensional, Prevalensi Perokok Elektrik Melonjak

– Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta banyak negara untuk memperlakukan rokok elektrik dengan varian rasa atau vape seperti rokok konvensional. Sebab, dampaknya sama.

Kemarin (9/1) Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) membeberkan penelitian terkait rokok elektrik tersebut. Prevalensi pengguna rokok elektrik meningkat pesat. Hanya 0,3 persen pada 2011, prevalensinya melonjak jadi 10,9 persen pada 2018.

Lalu, pada Sistem Kesehatan Nasional (Siskesnas) 2016, prevalensi perokok elektrik remaja (usia 10–18 tahun) sejumlah 1,2 persen. Sementara hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan, prevalensi perokok elektrik remaja mencapai 10,9 persen.

”Kita menempati urutan pertama konsumen rokok elektrik di dunia berdasar penelitian Statista Consumer Insight yang dilakukan Januari sampai Maret 2023,” ungkap Ketua PDPI dr Agus Dwi Susanto SpP(K).

Di RSUP Persahabatan telah dilakukan penelitian alasan orang beralih ke rokok elektrik. Dari 937 responden, 719 orang di antaranya menyebut alasan kadar nikotin yang lebih rendah dan sebagai terapi berhenti merokok. Alasan lainnya berkaitan dengan rasa, bisa atraksi asap, dan mengikuti tren. ”Pendukung elektrik akan bilang lebih baik karena tidak mengandung tar, tapi sama-sama mengandung nikotin,” katanya.

Agus menyebutkan, 90 persen rokok elektrik mengandung nikotin. Rokok elektrik maupun rokok konvensional, tegas Agus, sama berbahayanya. Rokok elektrik, lanjut dia, juga dapat menimbulkan ketergantungan. (lyn/c9/fal)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #sama #berbahaya #dengan #rokok #konvensional #prevalensi #perokok #elektrik #melonjak

KOMENTAR